Apakah Sering Makan Tahu dan Tempe Bisa Naikkan Asam Urat? Simak Faktanya

Ada anggapan bahwa mengonsumsi tahu dan tempe terlalu sering dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Benarkah demikian?

oleh Edelweis Lararenjana Diperbarui 24 Mar 2025, 13:50 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 13:19 WIB
Gurihnya Tahu dan Tempe Goreng dengan Varian Bumbu Praktis
Gurihnya Tahu dan Tempe Goreng dengan Varian Bumbu Praktis. foto: istimewa... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tahu dan tempe adalah makanan berbasis kedelai yang populer di Indonesia karena kandungan proteinnya yang tinggi serta manfaat kesehatannya. Namun, ada anggapan bahwa mengonsumsi tahu dan tempe terlalu sering dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini membuat banyak orang, terutama yang memiliki riwayat asam urat tinggi, ragu untuk mengonsumsi kedua makanan ini secara rutin.

Asam urat sendiri berasal dari pemecahan purin dalam tubuh, yang kemudian diproses oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urin. Beberapa makanan, termasuk produk kedelai seperti tahu dan tempe, memang mengandung purin dalam jumlah tertentu. Namun, apakah benar sering makan tahu dan tempe bisa langsung menyebabkan kenaikan asam urat? Atau ada faktor lain yang lebih berpengaruh?

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang kandungan purin dalam tahu dan tempe, bagaimana tubuh memprosesnya, serta apakah konsumsi dalam jumlah tertentu dapat berisiko bagi penderita asam urat. Dengan memahami informasi ini, Anda bisa lebih bijak dalam mengatur pola makan tanpa harus menghindari makanan sehat secara berlebihan.

Promosi 1

Mitos dan Fakta Makan Tahu dan Tempe Bisa Naikkan Asam Urat

Tahu Tempe Bacem
Ilustrasi Tahu Tempe Bacem Credit: freepik.com... Selengkapnya

Berikut beberapa mitos dan fakta seputar konsumsi tahu dan tempe yang dikaitkan dengan peningkatan asam urat:

1. Mitos: Tahu dan Tempe Mengandung Purin Tinggi, Sehingga Berbahaya untuk Asam Urat

Fakta: Tahu dan tempe memang mengandung purin, tetapi dalam jumlah yang tergolong sedang, bukan tinggi seperti makanan laut atau jeroan. Menurut penelitian, kadar purin dalam tahu dan tempe masih dalam batas aman jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.

2. Mitos: Sering Mengonsumsi Tahu dan Tempe Bisa Langsung Memicu Asam Urat

Fakta: Kenaikan kadar asam urat dalam tubuh tidak hanya ditentukan oleh konsumsi makanan berpurin, tetapi juga oleh faktor lain seperti fungsi ginjal, pola makan secara keseluruhan, dan gaya hidup. Jika seseorang memiliki pola makan seimbang dan cukup minum air, risiko kenaikan asam urat akibat tahu dan tempe sangat kecil.

3. Mitos: Semua Produk Kedelai Berbahaya bagi Penderita Asam Urat

Fakta: Tidak semua produk kedelai berdampak negatif pada asam urat. Fermentasi pada tempe justru membuatnya lebih mudah dicerna dan dapat membantu kesehatan pencernaan. Selain itu, tahu mengandung protein nabati yang lebih ringan dibandingkan sumber protein hewani yang tinggi purin.

4. Mitos: Penderita Asam Urat Harus Menghindari Tahu dan Tempe Sepenuhnya

Fakta: Penderita asam urat tidak harus benar-benar menghindari tahu dan tempe, tetapi sebaiknya mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak berlebihan. Mengombinasikan tahu dan tempe dengan makanan sehat lain, serta menghindari sumber purin tinggi lainnya, dapat membantu menjaga kadar asam urat tetap stabil.

5. Mitos: Konsumsi Tahu dan Tempe Lebih Buruk Dibandingkan Daging Merah

Fakta: Justru sebaliknya, tahu dan tempe lebih aman dikonsumsi dibandingkan daging merah yang memiliki kandungan purin lebih tinggi. Mengganti sebagian asupan protein hewani dengan protein nabati seperti tahu dan tempe dapat menjadi pilihan yang lebih sehat bagi penderita asam urat.

Kesimpulannya, sering makan tahu dan tempe tidak serta-merta menyebabkan peningkatan asam urat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Yang lebih penting adalah menjaga keseimbangan pola makan, mencukupi asupan air putih, dan menerapkan gaya hidup sehat.

Manfaat Tahu dan Tempe bagi Kesehatan

3. Tahu dan Tempe
Tahu dan Tempe | copyright freepik... Selengkapnya

Tahu dan tempe bukan hanya sumber protein nabati yang lezat, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Berikut beberapa manfaat utama dari konsumsi tahu dan tempe:

1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

Tahu dan tempe kaya akan protein nabati yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh. Tempe bahkan memiliki kandungan protein yang lebih tinggi karena proses fermentasinya, yang membuatnya lebih mudah dicerna oleh tubuh.

2. Baik untuk Kesehatan Jantung

Kandungan isoflavon dalam tahu dan tempe membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

3. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Tempe mengandung probiotik alami yang berasal dari proses fermentasi, membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus. Ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan mencegah gangguan seperti sembelit.

4. Mendukung Kesehatan Tulang

Tahu dan tempe kaya akan kalsium, magnesium, dan fosfor, yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Konsumsi rutin dapat membantu mencegah osteoporosis dan memperkuat struktur tulang, terutama pada lansia.

5. Mengatur Kadar Gula Darah

Protein dan serat dalam tempe membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga baik untuk penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

6. Sumber Antioksidan dan Menjaga Hormon

Isoflavon dalam kedelai bertindak sebagai antioksidan yang membantu melawan radikal bebas serta menjaga keseimbangan hormon, terutama pada wanita yang mengalami menopause.

7. Alternatif Makanan Rendah Kalori dan Baik untuk Diet

Tahu dan tempe mengandung kalori yang lebih rendah dibandingkan daging merah, namun tetap kaya akan nutrisi. Ini menjadikannya pilihan makanan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan atau menjalani pola makan sehat.

Dengan beragam manfaat ini, tahu dan tempe adalah makanan sehat yang cocok untuk dikonsumsi sehari-hari. Kuncinya adalah mengolahnya dengan cara yang sehat, seperti dikukus, ditumis, atau dipanggang, agar manfaat nutrisinya tetap optimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya