Citizen6, Jakarta: Bagi Ayat Permana (40) dan kelima saudaranya yang berprofesi sebagai penyapu jalanan, bekerja dari pagi hingga sore saat berpuasa di Ramadan menjadi tantangan terberatnya.
"Kami kerja dari mulai jam 5 sampai 9 pagi. Kemudian lanjut lagi dari jam 1 sampai 4 sore. Saya kebagian tugas untuk menyapu jalan mulai dari Pasar Festival sampai gedung Wisma Bakrie," ujarnya dengan logat sunda yang kental saat ditemui pada Rabu 31 Juli 2013. Â
Ayat yang sudah berprofesi sebagai penyapu jalanan selama lebih dari 13 tahun dan memiliki 3 orang putra putri ini mulai bercerita tentang jumlah penghasilannya.
"Penghasilan saya Rp 16 ribu per hari. Jika tidak masuk tidak dibayar. Kalau ada tambahan lembur, bisa sekitar Rp 23 ribu per hari. Terutama saat ulang Tahun Jakarta kemarin, pasti banyak lemburan. Lebaran nanti kita tetap bertugas. Ada yang harus tugas piket saat liburan," tukasnya.
Ayat dan tentu banyak Ayat lainnya adalah salah satu contoh dimana banyak dari mereka yang memiliki profesi yang dibutuhkan oleh masyarakat, namun memiliki taraf kehidupan yang minim. Oleh karena itu, Di bulan Ramadan ini PKPU menggulirkan program Kado Pahlawan Kebajikan. Kado yang berupa paket sembako ini diserahkan kepada mereka kaum dhuafa, yang bekerja namun penghasilan mereka masih jauh dari taraf kehidupan normal.
General Manager Pendayagunaan, Erwin Setiawan menjelaskan, Kado Pahlawan Kebajikan (KPK) digagas sebagai bentuk kepedulian kepada orang-orang yang sangat berjasa bagi kehidupan banyak orang. Namun, ia kerap terlupakan. Tanpa kehadiran mereka, ada rantai keseimbangan sistem masyarakat yang limbung.
"Sebagai contoh tanpa hadirnya tukang sapu jalanan apa jadinya jalanan Kota Jakarta? Disapu setiap saat saja, beberapa bagian kota berselimut sampah, apalagi tak di sapu? Mereka yang tak tidur di saat orang-orang lena dibuai malam. Mereka yang kami panggil "Pahlawan Kebajikan" merupakan sasaran dari program ini," jelasnya.
Sepanjang Ramadan ini, lanjut Erwin, PKPU berharap dapat mendistribusikan sebanyak 1000 kado paket sembako. Kado yang telah terdistribusi kepada mereka guru PAUD, penjaga pintu rel Kereta, office boy, tukang sampah, dan lainnya. Jasa mereka terasa oleh masyarakat namun kadang masyarakat melupakannya.
Penghargaan kepada mereka yang tetap giat bekerja, hidup dari hasil keringat sendiri, tanpa tergoda untuk menjadi peminta-minta yang setiap bulan Ramadhan jumlahnya semakin banyak di Jakarta. (Kismo/Mar)
Kismo adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat emailnya di kismo_ok@yahoo.com. Â
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
"Kami kerja dari mulai jam 5 sampai 9 pagi. Kemudian lanjut lagi dari jam 1 sampai 4 sore. Saya kebagian tugas untuk menyapu jalan mulai dari Pasar Festival sampai gedung Wisma Bakrie," ujarnya dengan logat sunda yang kental saat ditemui pada Rabu 31 Juli 2013. Â
Ayat yang sudah berprofesi sebagai penyapu jalanan selama lebih dari 13 tahun dan memiliki 3 orang putra putri ini mulai bercerita tentang jumlah penghasilannya.
"Penghasilan saya Rp 16 ribu per hari. Jika tidak masuk tidak dibayar. Kalau ada tambahan lembur, bisa sekitar Rp 23 ribu per hari. Terutama saat ulang Tahun Jakarta kemarin, pasti banyak lemburan. Lebaran nanti kita tetap bertugas. Ada yang harus tugas piket saat liburan," tukasnya.
Ayat dan tentu banyak Ayat lainnya adalah salah satu contoh dimana banyak dari mereka yang memiliki profesi yang dibutuhkan oleh masyarakat, namun memiliki taraf kehidupan yang minim. Oleh karena itu, Di bulan Ramadan ini PKPU menggulirkan program Kado Pahlawan Kebajikan. Kado yang berupa paket sembako ini diserahkan kepada mereka kaum dhuafa, yang bekerja namun penghasilan mereka masih jauh dari taraf kehidupan normal.
General Manager Pendayagunaan, Erwin Setiawan menjelaskan, Kado Pahlawan Kebajikan (KPK) digagas sebagai bentuk kepedulian kepada orang-orang yang sangat berjasa bagi kehidupan banyak orang. Namun, ia kerap terlupakan. Tanpa kehadiran mereka, ada rantai keseimbangan sistem masyarakat yang limbung.
"Sebagai contoh tanpa hadirnya tukang sapu jalanan apa jadinya jalanan Kota Jakarta? Disapu setiap saat saja, beberapa bagian kota berselimut sampah, apalagi tak di sapu? Mereka yang tak tidur di saat orang-orang lena dibuai malam. Mereka yang kami panggil "Pahlawan Kebajikan" merupakan sasaran dari program ini," jelasnya.
Sepanjang Ramadan ini, lanjut Erwin, PKPU berharap dapat mendistribusikan sebanyak 1000 kado paket sembako. Kado yang telah terdistribusi kepada mereka guru PAUD, penjaga pintu rel Kereta, office boy, tukang sampah, dan lainnya. Jasa mereka terasa oleh masyarakat namun kadang masyarakat melupakannya.
Penghargaan kepada mereka yang tetap giat bekerja, hidup dari hasil keringat sendiri, tanpa tergoda untuk menjadi peminta-minta yang setiap bulan Ramadhan jumlahnya semakin banyak di Jakarta. (Kismo/Mar)
Kismo adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat emailnya di kismo_ok@yahoo.com. Â
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com