Harga Bitcoin Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina yang Memanas

Invasi Rusia ke Ukraina bisa sangat berdampak buruk bagi aset kripto. Sebab, Ukraina sedang memposisikan diri sebagai hub kripto dunia.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 09 Feb 2022, 17:17 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 17:17 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin, Ethereum beserta kripto berkapitalisasi pasar utama lainnya kembali melemah dalam perdagangan Rabu (9/2/2022).

Dalam momen ini, investor kembali  melakukan aksi ambil untung setelah dalam beberapa hari Bitcoin (BTC) dan kripto lainnya melesat dan perlahan pulih dari aksi jual besar-besaran.

Hal tersebut juga mengantisipasi ketegangan geopolitik yang masih terjadi antara Rusia dan Ukraina (AS dan Nato) di laut baltik. 

Situasi di perbatasan Ukraina kian memanas, lebih dari 100.000 tentara Rusia sudah berada di tempat tersebut. Amerika Serikat (AS) kembali mempertegas pandangannya bahwa Rusia sebentar lagi akan melaksanakan invasi ke Ukraina.

Dalam sebuah sesi pers, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa tuduhan ini dialamatkan dengan bukti. Ia menambahkan Rusia telah melakukan penumpukan besar-besaran pasukannya di dekat wilayah kekuasaan Kiev.

Namun Rusia telah membantah tuduhan invasi itu. Moskow berdalih pasukan itu digerakkan untuk melindungi kepentingan Rusia bila Ukraina menjadi anggota pertahanan NATO yang merupakan rival negara itu.

“Ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang turut menyeret Amerika Serikat dan negara-negara sekutu membuat pasar finansial global sedikit mengalami gejolak dalam beberapa pekan terakhir. Dalam kondisi tersebut, Bitcoin menjadi salah satu aset yang banyak diburu pelaku pasar karena status tambang bitcoinnya yang terbatas,” kata Chief Executive Officer Litedex Protocol, Andrew Suhalim dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022). 

”Harga Bitcoin terkoreksi karena harga saat ini sudah terlalu tinggi sehingga para spekulan melakukan aksi profit taking, sambil menunggu harga terendah untuk mengambil posisi beli kembali,” lanjutnya.

Tetapi yang pasti, invasi Rusia ke Ukraina bisa sangat berdampak buruk bagi aset kripto. Sebab, Ukraina sedang memposisikan diri sebagai hub kripto dunia.

Sepanjang bulan ini, Bitcoin sudah alami penguatan sebesar 1,61 persen. Pada perdagangan hari ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 43.906.60. 

Salah satu perusahaan analisis blockchain, Chainanlysis memberikan estimasi sekitar USD 8 miliar mata uang kripto keluar masuk Ukraina secara tahunan, Sedangkan menurut New York Times melaporkan transaksi harian mata uang kripto di Ukraina mencapai USD 150 juta, melebihi volume transaksi antar bank mata uang hryvnia.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada perdagangan Rabu (9/2/2022), Bitcoin meradang sebesar 1,56 persen ke posisi USD 43.358 per keping. Bitcoin jatuh setelah mendaki sepekan terakhir sebesar 12,38 persen. Ethereum lebih parah lagi, rontok 2,46 persen ke posisi USD 3.071 per keping. Namun, Ethereum sudah mencatat pertumbuhan 10,92 persen dalam sepekan terakhir.

Sedangkan Binance coin (BNB) dan Cardano juga merosot masing-masing 5,94 persen dan 6,89 persen. Kini, BNB dihargai USD 408,45 per keping. Sedangkan Cardano dibanderol USD 1,16 per keping. 

Begitu pula dengan Terra yang rontok 4,67 persen ke posisi USD 56,26 per keping. Adapun polkadot meringkuk 6,23 persen ke posisi USD 21,29 per keping dan Dogecoin merosot 5,51 persen ke USD 0,1552 per koin.

Dalam perdagangan pukul 15.00 WIB, Bitcoin melemah di harga  USD 43.906.60 turun 2,23 persen dengan volume transaksi sebesar USD 30,74 miliar dengan kapitalisasi pasar USD 825,50 miliar. 

Sedangkan untuk perdagangan besok, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun melemah di kisaran  USD 43.500.50 -hingga USD 44.900.50.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Kripto Rabu Pagi 9 Februari 2022

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan kripto jajaran teratas terlihat alami pergerakan harga yang lebih beragam pada Rabu pagi, 9 Februari 2022. Setelah beberapa kripto teratas pada hari sebelumnya serentak menguat, hari ini beberapa kripto harus merosot.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat sebesar 0,11 persen dalam 24 jam terakhir dan sebesar 13,80 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 44.115,15 per koin atau setara Rp 633,9 juta (asumsi kurs Rp 14.370 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua yang kemarin sempat menguat, kini harus kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir. ETH melemah sebesar 1,28 persen. Namun dalam sepekan ETH masih menguat sebesar 11,58 persen. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.112,61 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini terlihat kembali melemah setelah kemarin sempat menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 5,67 persen . Namun dalam sepekan BNB masih menghijau sebesar 6,34 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 410,64 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) juga ikut melemah hari ini setelah kemarin menguat. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 2,55 persen, tetapi masih menguat sebesar 8,07 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,17 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) juga mengikuti kripto yang berada di atasnya dengan melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 4,70 persen. Namun dalam sepekan menguat  1,44 persen. Saat ini, harga SOL berada di level USD 112,68 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), menunjukkan pergerakan harga yang berbeda. Dalam 24 jam terakhir. USDT menguat 0,02 persen. Sedangkan USDC harus melemah 0,03 persen. 

Saat ini USD berada di level USD 1,00, tetapi USDC sedikit alami penurunan harga yaitu menjadi USD 0,9993.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya