Mengenal Apa Itu DGB Token, Kripto Blockchain Publik DigiByte

DigiByte mulai dikembangakan pada Oktober 2013 dan blok genesis dari token DGB-nya ditambang pada Januari 2014.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Feb 2022, 17:31 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 17:31 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Liputan6.com, Jakarta - DigiByte (DGB) adalah cryptocurrency proof-of-work (PoW), dengan penambang memperoleh token untuk memvalidasi blok via hadiah blok.

Seperti dilansir dari situs resminya, DGB merupakan kripto dari blockchain sumber terbuka dan platform pembuatan aset bernama DigiByte.

DigiByte mulai dikembangakan pada Oktober 2013 dan blok genesis dari token DGB-nya ditambang pada Januari 2014 sebagai suatu fork dari Bitcoin (BTC).

Sebagai sebuah blockchain publik dan cryptocurrency yang sudah lama berdiri, DigiByte menggunakan lima algoritma berbeda untuk meningkatkan keamanan, kapasitas, dan kecepatan transaksi dari blockchain Bitcoin.

DigiByte terdiri dari tiga lapisan: smart contract "App Store", buku besar publik, dan protokol inti yang menampilkan node yang berkomunikasi untuk menyampaikan transaksi.

Pada Januari 2014, 0,5 persen dari total suplai DGB (105 juta koin) telah ditambang sebelumnya. Sebesar 50 persen dari hasil tambang tersebut dicadangkan untuk tujuan pengembangan, sedangkan sisanya diberikan.

DGB memiliki batas suplai jelas sebesar 21 miliar token, dengan penambangan membentuk kurva emisi dengan penerbitan yang menurun berkurang 1 persen setiap bulan.

DigiByte telah menyatakan bahwa mereka sengaja tidak mencoba mengumpulkan dana atau memberikan token melalui instrumen seperti penawaran koin awal (ICO) atau penjualan token serupa.

DGB adalah altcoin yang dapat diperdagangkan secara bebas dan tersedia di banyak bursa. Pasangan perdagangannya juga tersedia untuk cryptocurrency, stablecoin, dan mata uang fiat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siapa Pendiri DigiByte?

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

DigiByte diciptakan oleh Jared Tate, juga dikenal sebagai "DigiMan," yang mengawasi metamorfosisnya dari pengembangan hingga susunannya saat ini sebelum mengumumkan dia akan pensiun sementara dari posisinya pada Mei 2020.

Tate sejak itu telah kembali, dan pada September 2020 sekali lagi tampaknya terlibat erat dengan pertumbuhan DigiByte.

Biografi Tate menyatakan, dia terlibat dengan Bitcoin mulai 2012 dan seterusnya.  Operasi DigiByte tidak hanya bergantung pada pengembang, tetapi juga DigiByte Foundation, organisasi relawan yang bertugas mengawasi pelestarian proyek ini. Kelompok relawan, DigiByte Awareness Team, bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran dan promosi.


Apa yang Membuat DigiByte Unik?

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

DigiByte adalah sebuah modifikasi dari Bitcoin yang bertujuan untuk mendiversifikasi kemungkinan atas keamanan, kecepatan, dan kapasitas.

Wujud pertamanya adalah sebagai blockchain sumber terbuka dan cryptocurrency terkait DGB. Jaringan ini memiliki lima algoritma terpisah yang membantu menjaga keamanan dan membantu mencegah penambang ASIC menguasai terlalu banyak daya.

Kemudian, penawaran lain, DigiAssets muncul, dengan DGB sebagai token aslinya. DigiAssets menarik bagi para pengembang yang ingin meluncurkan aset digital, aplikasi terdesentralisasi (DApps), dan mengodekan smart contract terkait yang diperlukan.

Semua struktur tata kelola untuk DigiByte dijalankan secara sukarela, sejalan dengan tesis bahwa jaringan ini harus bersumber terbuka dan dapat diakses publik.  Biaya transaksi dalam DGB dibayarkan kepada penambang untuk memvalidasi blockchain.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya