Harga Bitcoin Berpotensi Lesu Imbas Serangan Rusia ke Ukraina

Harga bitcoin, ethereum dan kripto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya terpantau terjun bebas dipicu sentimen ketegangan Rusia-Ukraina.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 24 Feb 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 22:00 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin lesu pada perdagangan Kamis, (24/2/2022). Hal tersebut dipicu sentimen ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina, beserta Amerika Serikat (AS).

Harga bitcoin merosot ke posisi USD 34.908,20 atau sekitar Rp 502,61 juta (asumsi kurs Rp 14.398 per dolar AS) pada Kamis, 24 Februari 2022 dengan volume transaksi USD 31,96 miliar dan kapitalisasi pasar USD 663,24 miliar.

Sedangkan untuk perdagangan Jumat, 25 Februari 2022, harga bitcoinkemungkinan  dibuka fluktuatif tetapi turun di kisaran  USD 32.400.20 atau sekitar Rp 492,41 juta/koin – USD 35.500.30 atau sekitar Rp 511,26 juta/koin.

Harga bitcoin, ethereum dan kripto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya  terpantau terjun bebas walaupun sehari sebelumnya sempat menguat dalam perdagangan Kamis, 24 Februari 2022. Hal ini didorong oleh sentimen dari ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina beserta Amerika Serikat (AS).

Bitcoin dan kripto utama lainnya kembali terkoreksi mengikuti pergerakan pasar saham global yang juga kembali melemah karena konflik antara Rusia dan Ukraina masih memanas hingga Kamis pekan ini. Meski kembali terkoreksi, tetapi koreksi di kripto masih cenderung tidak besar. Koreksinya berada di kisaran 1 persen-2 persen.

Sempat mengabaikan sejenak dari konflik Rusia dan Ukraina pada Rabu kemarin, kini investor kembali khawatir dengan meningkatnya kembali tensi kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut.

"Apa yang dikhawatirkan oleh pasar, benar-benar terjadi dan genderang perang sudah di mulai antara Rusia dan Ukraina dan ini menjadi bencana bagi Bitcoin untuk meluncur ke bawah batas ambang di USD30,000/koin. Walaupun AS telah menjatuhkan sanksi yang berat untuk Rusia," kata Andrew Suhalim CEO Litedex Protocol dalam rilisnya untuk client.

Ledakan dilaporkan terjadi di ibu kota Ukraina Kyiv, Kamis, 24 Februari di mana terjadi ledakan keras yang terus-menerus.

Ini terjadi beberapa menit setelah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengumumkan operasi militer di Ukraina demi membela separatis di timur negeri itu. Putin sendiri mengakui kedua wilayah itu merdeka dari Ukraina Senin.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sanksi AS

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan sanksi keduanya kepada Rusia, di mana Pemerintahan Biden mengumumkan akan memberikan sanksi kedua bagi perusahaan yang bertanggung jawab untuk membangun pipa gas Nord Stream 2 Rusia.

"Hari ini, saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk menjatuhkan sanksi pada Nord Stream 2 AG dan pejabat perusahaannya," kata Biden dalam sebuah pernyataannya Rabu kemarin.

"Langkah-langkah ini adalah bagian lain dari tahap awal sanksi kami sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Ukraina," tambah Biden.

Sanksi ini diberikan menyusul sanksi tahap pertama terhadap Rusia pada Selasa lalu yang menargetkan bank-bank Rusia, obligasi Rusia dan tiga individu terkaya Rusia yang berkaitan erat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

 

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Dilansir coinmarketcap.com, bitcoin turun 2,72 dalam semalam atau 15,97 persen dalam sepekan. Saat ini, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu dibanderol USD 36.994 per keping. Kemudian, ethereum jatuh 1,83 persen menjadi USD 2.571 per keping. Ethereum sudah merosot lebih dari 18 persen dalam sepekan terakhir ini.

BNB juga jatuh 1,81 persen ke posisi USD 365,47 per keping. Selanjutnya, XRP melorot 2,16 persen menjadi USD 0,6857 per keping, dan cardano rontok 1,84 persen menjadi USD 0,8633 per keping. Lalu, solana keok 2,30 persen ke posisi USD 85,02 per keping. Diikuti oleh binance yang turun tipis 0,08 persen ke posisi USD 1 per keping.

Yang menarik, terra menjadi satu-satunya kripto di papan 10 teratas yang berhasil bertahan di zona hijau. Bahkan, terra meroket 6,88 persen ke posisi US$59 per keping. Terra mendaki 4,88 persen dalam sepekan terakhir ini.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya