Liputan6.com, Jakarta Perusahaan pertukaran kripto Coinbase Global Inc melaporkan kerugian kuartal keempat 2022 pada Selasa, 21 Februari 2023. Kerugian ini karena volume perdagangan di bursa cryptocurrency berada di bawah tekanan dari penurunan industri yang dipicu oleh serangkaian kebangkrutan.
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (22/2/2023), perusahaan melaporkan pendapatan bersih sebesar USD 605 juta atau setara Rp 9,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.232 per dolar AS) pada kuartal tersebut, dibandingkan dengan USD 2,49 miliar atau setara RP 37,9 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Coinbase melaporkan kerugian bersih sebesar USD 557 juta atau setara Rp 8,4 triliun dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember 2022, dibandingkan dengan laba sebesar USD 840 juta atau setara Rp 12,7 triliun setahun sebelumnya.
Advertisement
Pasar aset digital mengalami sentimen buruk selama setahun terakhir, tetapi pukulan terbesar bagi sektor ini datang dari kebangkrutan FTX pertukaran kripto milik Sam Bankman-Fried pada November 2022.
CEO Coinbase, Brian Armstrong mengatakan setelah kegagalan FTX dan perusahaan kripto lainnya, perusahaan mereka telah melihat akan adanya peningkatan pengawasan peraturan dari para regulator.
Di tengah penurunan pasar, volume perdagangan di bursa kripto anjlok menjadi USD 145 miliar atau setara Rp 2.208 triliun pada kuartal keempat 2022, dibandingkan dengan USD 547 miliar atau setara Rp 8.331 triliun setahun sebelumnya.
Satu titik terang adalah pendapatan langganan dan layanan Coinbase yang naik sekitar 33 persen menjadi USD 282,8 juta atau setara Rp 4,3 triliun pada kuartal keempat, diuntungkan dari kenaikan suku bunga yang besar.
Â
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.