Liputan6.com, Jakarta - Setelah beberapa bulan menyambut presiden barunya Javier Milei, Argentina akan mengeluarkan peraturan tambahan terkait aset kripto.
Melansir Forbes, Selasa (2/4/2024) Comisión Nacional de Valores di Argentina pada akhir Maret 2024 mengumumkan Pendaftaran Wajib Penyedia Layanan Aset Virtual baru bagi mereka yang beroperasi dengan aset kripto di negara tersebut.
Baca Juga
Perusahaan dan individu yang melakukan aktivitas transaksi aset digital sekarang akan diminta untuk mematuhi pendaftaran yang disetujui pada tanggal 14 Maret oleh senat Argentina, sebagai bagian dari amandemen kerangka peraturan saat ini untuk menanggapi rekomendasi Satuan Tugas Aksi Keuangan.
Advertisement
Persyaratan baru ini akan memengaruhi bisnis yang berdedikasi untuk menyediakan beberapa layanan, seperti membeli, menjual, mengirim, menerima, meminjamkan, atau memperdagangkan kripto.
Setiap penyedia layanan kripto di Argentina juga akan diharuskan untuk melengkapi pendaftarannya, dan peraturan ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan yang berbasis lokal tetapi juga bagi perusahaan yang beroperasi di luar negara tersebut.
"Mereka (perusahaan aset digital) yang tidak terdaftar tidak akan dapat beroperasi di negara ini,” ujar Presiden CNV, Roberto E. Silva.
Setelah pengumuman tersebut, pengawas sekuritas berpartisipasi dalam pertemuan dengan firma hukum utama Argentina dan kamar Fintech mengenai penerapan Pendaftaran, dengan beberapa perwakilan perusahaan lokal berpartisipasi.
Menurut Top 20 Indeks Adopsi Kripto Global Chainalysis, Argentina merupakan pasar mata uang kripto terbesar ke-15 di dunia.
Kelanjutan pada pasar Argentina masih belum diketahui menyusul peraturan terbaru, namun pengguna dapat tetap tenang karena peraturan baru ini tidak akan berdampak langsung pada mereka.
Halving Bakal Kerek Minat terhadap ETF Bitcoin Spot
Nilai Bitcoin diprediksi terus meningkat setelah-halving pada April 2024. Bahkan, aset kripto unggulan ini digadang bisa jadi jaminan finansial seperti tabungan pensiun di masa depan.
Hal ini muncul dalam laporan yang diterbitkan broker Canaccord Genuity yang dirilis pekan ini. Canaccord mencatat pergerakan yang terus meningkat pada Bitcoin sejak awal tahun ini.
Laporan mencatat, 60 persen kenaikan nilai Bitcoin kuartal pertama terutama didorong oleh persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF), pengurangan separuh imbalan yang akan datang, dan selera terhadap peningkatan risiko di pasar keuangan.
"Sementara prospek makro dan waktu potensi penurunan suku bunga masih belum pasti, peristiwa halving yang akan datang dapat menambah ketertarikan ETF untuk bitcoin,” tulis analis yang dipimpin oleh Michael Graham itu, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (28/3/2024).
Perlu diketahui, halving empat tahunan adalah saat imbalan penambang dikurangi sebesar 50 persen, sehingga mengurangi pasokan Bitcoin. Halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada April 2024 ini. Canaccord mengatakan hal ini didorong oleh persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terhadap 11 ETF Bitcoin spot AS pada kuartal tersebut.
"Meskipun peningkatan nilai bitcoin selama Q1 jauh lebih besar daripada arus masuk ETF, dampak ini akan tetap ada karena investor ritel ingin menambahkan eksposur kripto ke IRA dan akun yang diuntungkan pajak lainnya, dan kami berharap ETF spot dapat menjadi bagian yang lebih berarti dari harga bitcoin kedepan,” seperti dikutip.
IRA adalah cara menabung untuk masa pensiun di Amerika Serikat. Bisa dibilang, ada peluang jaminan finansial bagi pensiunan dalam investasi kripto seperti Bitcoin.
Advertisement