Harga Kripto Naik, Pemerintah Bhutan Jual Kepemilikan Bitcoin

Sekitar dua minggu lalu, pemerintah Bhutan melakukan penjualan Bitcoin senilai USD 66 juta ketika harganya melampaui USD 70.000.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 15 Nov 2024, 14:20 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 14:20 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Bhutan telah menjual sebagian aset Bitcoin-nya di platform Binance. Keputusan ini merupakan upaya untuk memanfaatkan lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.

Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (15/11/2024), laporan dari Arkham Intelligence menunjukkan pemerintah Bhutan mentransfer sekitar 367 BTC, yang jumlahnya sekitar USD 33 juta atau setara Rp 526,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.976 per dolar AS), ke Binance.

Transaksi ini merupakan penjualan strategis untuk memanfaatkan pasar Bitcoin yang sedang naik.

Sekitar dua minggu lalu, pemerintah Bhutan melakukan penjualan serupa, menjual Bitcoin senilai USD 66 juta ketika harganya melampaui USD 70.000. Data terkini mengungkapkan Bhutan mempertahankan sekitar 12.206 BTC, yang diperkirakan bernilai USD 1,11 miliar. Jika Bitcoin mempertahankan lintasan kenaikannya, penjualan lebih lanjut dari Bhutan diantisipasi.

Transaksi terkini oleh Bhutan memberikan wawasan penting tentang strategi pemerintah terkait pengelolaan mata uang kripto.

Pemerintah Bhutan secara aktif melikuidasi Bitcoin untuk memaksimalkan keuntungan. Rencana masa depan mungkin mencakup penjualan tambahan berdasarkan kondisi pasar. Pemerintah masih memegang Bitcoin dalam jumlah yang signifikan, yang menunjukkan posisi jangka panjang.

Tindakan-tindakan ini menyoroti dampak keputusan pemerintah terhadap volatilitas mata uang kripto, yang berpotensi memengaruhi cara negara lain mendekati strategi aset digital mereka. Langkah-langkah proaktif Bhutan dapat menjadi model untuk pengelolaan mata uang kripto yang dimiliki negara secara efektif.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

BTC Catat Rekor Baru, Harga Bitcoin Sempat Sentuh USD 93.000

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Sebelumnya, aset kripto terbesar di dunia, Bitcoin sempat melonjak di atas USD 93.000 atau setara Rp 1,47 miliar (asumsi kurs Rp 15.808 per dolar AS) untuk waktu yang singkat karena ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve menambah dorongan dari sikap pro-kripto Presiden terpilih Donald Trump.

Bitcoin mencapai USD 93.462 pada Kamis, 14 November 2024 pagi, sebelum akhirnya kembali melemah dan diperdagangkan di bawah USD 89.000. 

Kepala penelitian di Pepperstone Group, Chris Weston dalam sebuah catatan menjelaskan masih ada potensi berbalik arah untuk Bitcoin, tetapi tren Bitcoin saat ini masih tinggi. 

Tetap saja, tren Bitcoin lebih tinggi untuk saat ini dan saya berharap pembeli akan kembali masuk setelah likuidasi posisi terkonsentrasi telah berakhir dan kita beralih ke posisi yang lebih bersih,” kata Weston, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (14/11/2024). 

Data inflasi AS pada Rabu memenuhi proyeksi analis, yang mendorong para pedagang untuk meningkatkan taruhan pada pemotongan suku bunga seperempat poin lagi oleh the Federal Reserve (the Fed) pada Desember. 

 

Aturan Bersahabat

Pada saat yang sama, platform pemotongan pajak dan tarif perdagangan proteksionis Trump yang lebih luas memperumit gambaran dengan mengancam akan memicu tekanan harga di masa mendatang.

Presiden terpilih AS, Donald Trump telah berjanji untuk menciptakan kerangka regulasi yang bersahabat bagi kripto, menyiapkan cadangan Bitcoin yang strategis, dan menjadikan AS sebagai pusat global bagi industri tersebut. 

Trump, yang sebelumnya skeptis terhadap kripto, mengubah taktiknya setelah perusahaan aset digital menghabiskan banyak uang selama kampanye pemilihan untuk mempromosikan kepentingan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya