Harga Sempat Melonjak 90%, Bagaimana Kinerja Kripto HBAR Coin 25 April 2024?

HBAR Coin alami pelemahan harga yang cukup signifikan. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga HBAR Coin adalah Rp 1.837 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 33,05 triliun.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Apr 2024, 13:54 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 13:31 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto Hedera (HBAR Coin) sempat melonjak hingga lebih dari 90 persen pada Rabu, 24 April 2024 setelah adanya pengumuman dari Blackrock yang disalahartikan oleh HBAR Foundation. 

Pengumuman yang disalahartikan oleh HBAR Foundation menunjukkan ICS US Treasury Fund milik Blackrock diberi token pada blockchain Hedera dalam kemitraan dengan Archax dan Ownera, yang menyebabkan kesalahpahaman yang signifikan dan kenaikan harga token HBAR sebesar 96% dalam waktu 24 jam.

Namun ternyata, Blackrock tidak terlibat langsung dalam proses tokenisasi, seperti yang diklarifikasi oleh pendiri Cardano Ghost Fund DAO Chris O’Connor, yang mengkritik cara pengumuman tersebut dibingkai, menekankan salah tafsir menyebabkan kegembiraan yang tidak beralasan di kalangan influencer kripto.

Lantas, bagaimana pergerakan harga HBAR Coin hari ini, 25 April 2024? 

HBAR Coin alami pelemahan harga yang cukup signifikan. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga HBAR Coin adalah Rp 1.837 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 33,05 triliun. HBAR Coin melemah 34,98 persen dalam 24 jam terakhir.

HBAR Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 65,7 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 35,734 miliar HBAR Coin dari maksimal suplai 50 miliar.

Hedera adalah jaringan publik tingkat perusahaan yang paling banyak digunakan untuk ekonomi terdesentralisasi yang memungkinkan individu dan bisnis membuat aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang kuat.

Hedera dirancang untuk menjadi sistem yang lebih adil dan lebih efisien yang menghilangkan beberapa batasan yang dihadapi platform berbasis blockchain seperti kinerja yang lambat dan ketidakstabilan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Lebih Dekat Kripto HBAR Coin

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Hedera adalah jaringan publik tingkat perusahaan yang paling banyak digunakan untuk ekonomi terdesentralisasi yang memungkinkan individu dan bisnis membuat aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang kuat.

Dilansir dari Coinmarketcap, Hedera dirancang untuk menjadi sistem yang lebih adil dan lebih efisien yang menghilangkan beberapa batasan yang dihadapi platform berbasis blockchain seperti kinerja yang lambat dan ketidakstabilan.

Hedera didanai melalui penawaran koin awal (ICO) pada Agustus 2018 dan pertama kali meluncurkan akses terbuka ke mainnetnya lebih dari setahun kemudian pada September 2019. Sebagai bagian dari ICO, investor dapat membeli token kripto utilitas asli platform (HBAR) dengan harga serendah mungkin.

Token kripto HBAR Coin memiliki peran ganda dalam jaringan publik Hedera. Pertama dan terpenting, HBAR Coin menjadi bahan bakar yang menggerakkan layanan Hedera, seperti kontrak pintar, penyimpanan file, dan transaksi reguler. 

Kedua, ini digunakan untuk membantu mengamankan jaringan, karena pengguna HBARdapat mempertaruhkan token mereka untuk membantu menjaga integritas platform.

 


Siapa Pendiri Hedera Hashgraph?

Hedera Hashgraph memiliki dua pendiri yaitu Leemon Baird dan Mance Harmon. Leemon Baird dikreditkan sebagai investor dari algoritma konsensus terdistribusi hashgraph dan saat ini bekerja sebagai kepala ilmuwan Hedera.

Sebelum mendirikan Hedera Hashgraph, Baird mengumpulkan lebih dari satu dekade pengalaman dalam berbagai peran ilmu komputer dan keamanan dan sebelumnya bekerja sebagai ilmuwan peneliti senior di Academy Center oleh Cyberspace Research. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya