Perbedaan Investor Bitcoin AS dan Korsel di Tengah Perang Dagang

Di tengah meningkatnya ketidakpastian global, yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China, terdapat perbedaan yang mencolok antara investor Bitcoin di AS dengan Korsel.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 20 Apr 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2025, 16:00 WIB
Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat perbedaan mencolok dalam perilaku investor Bitcoin di pasar Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Di tengah meningkatnya ketidakpastian global, yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China. Bitcoin mengalami koreksi tajam, meskipun tanda-tanda terkini menunjukkan adanya stabilisasi.

Yang menarik, Coinbase Premium, metrik yang mencerminkan perbedaan harga kripto Bitcoin di Coinbase dibandingkan dengan bursa global, menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Dikutip dari cryptopotato, Minggu (20/4/2025), setelah menguat melalui serangkaian titik tertinggi dan titik terendah sejak Maret 2024, Coinbase Premium baru-baru ini mulai mengalami tren naik. Hal ini menunjukkan minat beli baru dari investor institusional dan ritel yang berbasis di AS.

Aktivitas ini bertepatan dengan rebound harga Bitcoin yang moderat dan menandakan bahwa investor di Coinbase mungkin memposisikan diri menjelang pergeseran pasar yang lebih luas.

Di sisi lain, Indeks Premium Korea memberikan gambaran yang lebih hati-hati. Metrik tersebut, yang biasanya menandakan peningkatan aktivitas di antara investor ritel Korea Selatan, tetap dalam tren turun selama koreksi. Ini menunjukkan berkurangnya antusiasme dari investor Korea dibandingkan dengan siklus sebelumnya, di mana mereka sering menjadi peserta awal dan agresif.

Perilaku yang kontras ini menyoroti pergeseran pengaruh pasar, dengan platform Barat seperti Coinbase sekarang memimpin penemuan harga. Dengan demikian, CryptoQuant menyatakan bahwa meskipun Premium Korea dapat berfungsi sebagai indikator yang tertinggal dalam siklus ini, Premium Coinbase dapat menawarkan wawasan berwawasan ke depan tentang tren permintaan.

Meskipun hambatan ekonomi makro terus berlanjut, penguatan Premium Coinbase mengisyaratkan meningkatnya kepercayaan diri dan potensi pemulihan jangka menengah hingga panjang dalam lintasan Bitcoin.

Investasi Bitcoin di Tengah Sentimen Perang Dagang, Masih Menarik?

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik... Selengkapnya

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali memanas dengan kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik yang memicu volatilitas tinggi di pasar global. 

Namun, di tengah ketidakpastian yang melanda pasar saham dan komoditas, Bitcoin justru tampil sebagai aset yang menunjukkan ketahanan luar biasa, membuka peluang investasi kripto yang semakin menjanjikan.

 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menuturkan, momentum geopolitik seperti ini menjadi peluang menarik bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi aset ke kripto, khususnya Bitcoin (BTC). 

"Bitcoin justru bertahan stabil di atas USD 80.000, sementara aset tradisional terpukul lebih dalam,” kata Fyqieh kepada Liputan6.com, Rabu (16/4/2025), merujuk pada penurunan tajam Nasdaq dan S&P 500 pada awal April akibat kebijakan “Hari Pembebasan Tarif” Presiden Trump.

Performa Bitcoin Tetap Tangguh

Menurut Fyqieh, performa Bitcoin yang tetap tangguh di tengah gejolak ekonomi global memperkuat narasi bahwa kripto, terutama BTC, kini mulai diposisikan sebagai safe haven asset digital yang tak terikat oleh regulasi dan kebijakan bank sentral.

Lebih lanjut, ia menyebutkan adanya kemajuan struktural yang signifikan dalam ekosistem kripto saat ini. 

“ETF spot Bitcoin BlackRock membeli 438 BTC senilai USD 36,7 juta hanya dalam satu hari. Jumlah whale address juga meningkat signifikan sejak awal Maret,” ujarnya.

Menurut dia, ini menandakan adanya arus masuk institusional yang cukup besar. Bahkan, jumlah Bitcoin yang dimiliki perusahaan publik naik 16,1% hanya dalam kuartal pertama 2025. 

Analis: Bitcoin Jadi Cara Lindung Nilai

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Menurut Fyqieh, data ini mengindikasikan institusi keuangan besar kini tidak lagi melihat kripto sebagai aset spekulatif semata, melainkan sebagai bagian penting dalam strategi manajemen risiko.

“Smart money mulai memposisikan diri. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin kini dilihat sebagai cara melindungi nilai di tengah tekanan fiskal dan moneter global,” pungkasnya.

Dengan semakin matang dan terstruktur pasar kripto, serta berkembangnya dukungan regulasi, Bitcoin kini makin relevan sebagai alternatif investasi di tengah perang dagang dan ketidakpastian ekonomi global.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya