Regulator Spanyol Bakal Sita Kripto Jika Tak Bayar Pajak

Kementerian Keuangan Spanyol sudah memiliki informasi tentang kepemilikan kripto milik pembayar pajak.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Jun 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan Spanyol akan memperkenalkan aturan pajak baru yang akan memberi pemerintah wewenang untuk menyita mata uang kripto dan barang koleksi digital jika terjadi pajaknya belum dibayar. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (18/6/2024), menurut surat kabar harian Spanyol El Economista, usulan reformasi Undang-Undang Perpajakan Umum, khususnya Pasal 162, akan memungkinkan badan pajak daerah untuk menyita aset kripto dan barang koleksi digital milik wajib pajak yang telah menunggak pajak.

Kementerian Keuangan Spanyol sudah memiliki informasi tentang kepemilikan kripto milik pembayar pajak, karena individu dan perusahaan diharuskan untuk menyatakan aset kripto mereka yang disimpan di luar negeri mulai tahun ini.

Spanyol telah mengambil peran utama di antara negara-negara Eropa dalam menerapkan kontrol pajak komprehensif terhadap mata uang kripto. Wajib Pajak wajib membayar pajak atas keuntungan atau kerugian terkait kripto dalam pengajuan pajak penghasilan pribadinya.

Penduduk Spanyol juga diharuskan untuk mendeklarasikan aset kripto mereka yang disimpan di platform kripto asing paling lambat Maret tahun ini.  Untuk individu dengan aset kripto yang disimpan di dompet hak asuh mandiri, formulir pajak kekayaan yang ada, Formulir 714, ditujukan untuk tujuan deklarasi.

Kementerian Ekonomi dan Transformasi Digital Spanyol juga telah mengumumkan bahwa penerapan kerangka Peraturan Pasar Aset Kripto (MiCA) UE akan dimajukan hingga Desember 2025, enam bulan lebih cepat dari tenggat waktu resmi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Janji Donald Trump soal Kripto Jika Terpilih Lagi jadi Presiden AS

Donald Trump tanggapi hasil Pilpres AS
Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Sebelumnya, Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang terhadap kripto jika terpilih. Janji ini muncul di tengah kritiknya yang terus-menerus terhadap pendekatan Biden terhadap mata uang kripto, yang menurutnya terlalu keras.

Pada tanggal 26 Mei, Trump menegaskan kembali keyakinannya bahwa AS harus berusaha untuk memimpin dalam industri kripto. Dia kemudian juga mengkritik Biden sebagai "presiden terburuk dalam sejarah negara kita".

“Saya akan mengakhiri perang Joe Biden terhadap kripto, dan kami akan memastikan bahwa masa depan kripto dan masa depan Bitcoin akan dibuat di Amerika. Kami akan mempertahankannya di sini, dan banyak hal yang akan dilakukan di sini, di Florida,” kata Trump dalam pidato khusus di West Palm Beach, Florida, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (18/6/2024).

Ini bukan pertama kalinya Trump mengkritik Biden atas sikap kerasnya terhadap kripto baru-baru ini. Pada 26 Mei, dia membidik Biden sambil berargumentasi bahwa AS tidak boleh puas dengan apa pun kecuali posisi teratas dalam industri kripto.

“Sebaliknya, Joe Biden yang bengkok, presiden terburuk dalam sejarah negara kita, ingin negara kita mati secara perlahan dan menyakitkan. Hal itu tidak akan pernah terjadi pada saya,” tulisnya dalam postingan tanggal 25 Mei di Truth Social, platform media sosial milik Trump Media and Technology Group.

 


Pusat Kripto

Ilustrasi Pilpres AS, Donald Trump Vs Joe Biden. (Liputan6.com/Trie Yasni)
Ilustrasi Pilpres AS, Donald Trump Vs Joe Biden. (Liputan6.com/Trie Yasni)

Informasi saja, Trump akan menghadapi Biden dalam pemilihan presiden tahun 2024, dengan hari pemilihan dijadwalkan pada 5 November. Belum lama ini, pada 12 Juni lalu Trump menyatakan dukungannya terhadap industri penambangan Bitcoin, dengan mengatakan dia ingin semua Bitcoin yang tersisa ditambang di Amerika Serikat.

Trump berjanji menjadikan Florida sebagai pusat kripto muncul setelah Florida dinobatkan sebagai negara bagian terbaik untuk pajak kripto di Amerika Serikat, menurut data dari CoinLedger.

Data CoinLedger mengungkapkan bahwa Florida adalah negara bagian terbaik untuk pajak kripto karena kurangnya pajak pendapatan negara bagian dan kebijakan peraturan yang ramah terhadap kripto, termasuk program percontohan yang memungkinkan bisnis membayar biaya negara dalam kripto. Sementara New York dinobatkan sebagai negara bagian terburuk. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya