Jemaah Haji Tertua Indonesia Mbah Hardjo Tiba di Tanah Air, Rajin Senam Ikut Lansia Saat di tanah Suci

Selama di tanah suci, diketahui, Mbah Hardjo rajin dan semangat mengikuti senam lansia sehingga menjadi inspirasi bagi jemaah lansia lainnya.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 29 Jun 2024, 18:02 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 18:02 WIB
Jemaah haji tertua Indonesia Mbah Hardjo tiba di Tanah Air. (Foto: Kominfo Jatim)
Jemaah haji tertua Indonesia Mbah Hardjo tiba di Tanah Air. (Foto: Kominfo Jatim)

Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji tertua di Indonesia Hardjo Mislan Alias Miskan (109), tiba di tanah air pada Kamis (27/6/2024). 

Mbah Hardjo tergabung dalam kloter 19 asal Ponorogo. Saat tiba di asrama haji, Mbah Hardjo dalam kondisi sehat walafiat bersama putranya, Sirmad yang setia mendampingi selama menunaikan ibadah haji 2024.

Menurut Sirmad, Mbah Hardjo dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji sendiri baik sunnah maupun wajib.

"Untuk melontar jumrah, saya yang membadalkan, lainnya Mbah Hardjo melakukan sendiri," tutur Sirmad.

Sedangkan untuk pergerakan dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina, Mbah Hardjo didampingi Sirmad juga mengikuti skema murur.

Meski membawa kursi roda sendiri, selama di tanah suci, Mbah Hardjo tidak selalu memakai kursi roda.

"Waktu di Madinah, kebetulan kami memperoleh hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi. Mbah Hardjo tiap berangkat shalat seringkali berjalan kaki menuju masjid," terang Sirmad.

Sirmad mengaku, pihaknya begitu terharu dengan kedatangan Mbah Hardjo, mertua, dan juga istrinya yang berangkat haji bersama sama.

"Alhamdulillah semua pulang dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun, mengingat saya harus mendampingi orang tua yang usianya sudah tidak muda lagi" ujarnya.

Sirmad kemudian membagikan pengalamannya ketika di Mina yang mengalami suhu udara mencapai 50'C.

"Panas sekali waktu itu. Alhamdulillah kondisi kesehatan kami tidak sampai drop. Menurut Mbah Hardjo, kuncinya adalah ikhlas selama menjalani rangkaian ibadah haji. Jalani saja semuanya tanpa ada mengeluh," tuturnya.

Sirmad pun menceritakan, selama di tanah suci, Mbah Hardjo tidak rewel dalam hal makan.

"Semua menu (khusus lansia) dimakan. Mbah Hardjo tidak minta aneh aneh," jelasnya.

Selama di tanah suci, diketahui, Mbah Hardjo rajin dan semangat mengikuti senam lansia sehingga menjadi inspirasi bagi jemaah lansia lainnya.

Pada tanggal 2 Juli besok, Mbah Hardjo akan genap berusia 110 tahun. Keluarga berharap semoga Mbah Hardjo diberikan usia yang berkah dan sehat selalu. Kini, Mbah Hardjo sudah kembali ke Ponorogo

PPIH Fasilitasi Jemaah Belum ke Masjidil Haram

Ilustrasi haji, Ka'bah, Islami, muslim
Ilustrasi haji, Ka'bah, Islami, muslim. (Photo by Ömer F. Arslan on Unsplash)

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram, untuk melihat dan berdoa di depan Ka’bah. Ada sejumlah jemaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah yang diantar PPIH ke Masjidil Haram.

Menjadi tugas PPIH untuk memastikan seluruh jemaah yang berangkat tahun ini dapat menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan non mandiri, serta badal haji bagi yang wafat atau yang sakit dengan kondisi tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan.

“Alhamdulillah, jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sudah menunaikan rangkaian ibadah haji sesuai dengan kondisinya masing-masing. Ada yang melalui safari wukuf ada juga yang dibadalhajikan karena sebab tertentu,” terang Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Hilman Latief di Makkah, Jumat (28/6/2024).

Meski demikian, lanjut Hilman, ada beberapa jemaah yang sejak kedatangan di Makkah harus dirawat, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI. Sebagian dari mereka mengikuti proses safari wukuf, sebagian lain harus dibadalkan karena tidak memungkinkan untuk evakuasi atau diajak melakukan perjalanan.

“PPIH telah memfasilitasi tiga jemaah yang sejak tiba di Makkah dirawat di KKHI untuk ke Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka’bah. Kita antar dengan ambulans dari KKHI lalu masuk ke Masjidil Haram diantar petugas dengan kursi roda hingga naik ke lantai dua. Dari lantai dua, mereka kita beri kesempatan untuk berdoa dengan menghadap Ka’bah,” sebut Hilman.

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya