Bitcoin Bentuk Pola Gelombang Bullish, Analis Ramal Bisa Tembus USD 85.000

Terdapat pola pembalikan dimana harga Bitcoin akan turun ke level USD 68.011. Kemudian harga akan membentuk serangkaian titik tertinggi yang lebih rendah dan titik terendah yang lebih rendah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Data CoinMarketCap, Bitcoin saat ini diperdagangkan pada harga USD 67.908, naik 2,61% sejak 26 Juli. Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin membentuk pola gelombang bullish dan mampu bertahan di dekat titik tertinggi sepanjang masa yang dicetak pada 2021. Pelaku pasar banyak berharap harga Bitcoin bisa menyentuh level USD 85.000 per koin.

Pedagang kripto dengan nama samaran Jelle dalam posting X menyatakan bahwa Bitcoin telah membentuk gelombang penurunan yang melebar dan masif, tepat di sekitar titik tertinggi dari siklus yang telah dicetak sebelumnya.

Berdasarkan analisis teknikalnya, terdapat pola pembalikan dimana harga Bitcoin akan turun ke level USD 68.011. Kemudian harga akan membentuk serangkaian titik tertinggi yang lebih rendah dan titik terendah yang lebih rendah. Kemudian celah yang melebar saat turun yang akan menjadi arah pembalikan dalam tren naik.

"Harga akan terus melambung. Target pertama adalah USD 85.000,” tulis dia dikutip dari cointelegraph, Minggu (28/7/2024).

Angka ini sekitar 15% di atas titik tertinggi sepanjang masa yang pernah Bitcoin cetak saat ini di USD 73.679. Harga tertinggi ini sudah dicapai pada Maret kemarin.

Data CoinMarketCap, Bitcoin saat ini diperdagangkan pada harga USD 67.908, naik 2,61% sejak 26 Juli.

Pergerakan ke USD 85.000 akan mewakili kenaikan harga BTC sekitar 25%. Ini sama seperti Bitcoin bangkit kembali dari penurunan di bawah level kritis, pulih dari USD 55.854 pada Juli dan kembali ke USD 68.181.

Level kritis berikutnya bagi para pedagang Bitcoin adalah mencapai USD 69.000, tertinggi sepanjang masa sebelumnya yang dicapai pada November 2021.

“Kita masih dalam kisaran yang lebih besar dan yang terbaik adalah berasumsi bahwa kita dapat menemukan resistensi semakin dekat kita mencapai level USD 72.000,” tambah pedagang kripto anonim Emperor.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menunggu Pernyataan Donald Trump

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Spekulasi ini muncul setelah Cointelegraph baru-baru ini melaporkan bahwa Bitcoin telah memulihkan sebagian besar kerugiannya sejak 25 Juli karena para pedagang menunggu untuk melihat apa yang terjadi ketika mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump naik panggung di konferensi Bitcoin 2024 di Nashville, Tennessee.

"Tidak seorang pun ingin membuang Bitcoin hingga akhir pekan," tulis CEO 10x Research Markus Thielen dalam catatan analis pada 25 Juli.

Thielen menjelaskan bahwa ada harapan tinggi bahwa Trump akan mengumumkan rencana untuk cadangan strategis Bitcoin di Konferensi Bitcoin pada 27 Juli jika ia terpilih sebagai presiden AS pada bulan November.

Thielen yakin para pedagang masa depan menunda mengambil posisi pendek pada Bitcoin karena mereka khawatir harganya akan melonjak.

"Karena jika Trump mengumumkan cadangan strategis, Bitcoin akan naik lebih tinggi," kata Thielen kepada Cointelegraph.

Lipsus Bitcoin
Infografis bitcoin (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya