Bos Perusahaan Kripto Ripple Jadi Pendukung Kamala Harris di Pilpres AS

Ripple Labs telah menjadi salah satu pendukung utama Fairshake dan afiliasinya, memberikan dana sekitar USD 48 juta untuk memengaruhi pemilihan umum AS 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Sep 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Co-founder dan Eksekutif perusahaan kripto Ripple, Chris Larsen termasuk di antara 88 pengusaha di Amerika Serikat yang memberikan dukungan pada Kamala Harris dalam Pilpres AS 2024.

Selain Larsen, CEO terkenal lainnya berasal dari situs ulasan Yelp, perusahaan penyimpanan cloud Box, dan platform media sosial Snapchat, Snap, juga memberikan dukungannya pada pencalonan Kamala Harris.

Mayoritas sumbangan perusahaan telah diberikan kepada komite aksi politik super pro-kripto (PAC) seperti komite aksi politik Fairshake, yang difokuskan untuk memilih kandidat yang pro-kripto dari kedua partai besar.

Ripple Labs telah menjadi salah satu pendukung utama Fairshake dan afiliasinya, memberikan dana sekitar USD 48 juta untuk memengaruhi pemilihan umum AS 2024.

Sementara upaya gabungan industri telah mencoba Surat itu menyatakan Harris akan "terus memajukan kebijakan yang adil dan dapat diprediksi yang mendukung supremasi hukum, stabilitas, dan lingkungan bisnis yang sehat."

Diketahui, Ripple telah terlibat dalam perselisihan yang berlarut-larut dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS atas tuduhan perusahaan tersebut melanggar undang-undang sekuritas dalam penjualan token (XRP), dan kasus tersebut telah mewakili salah satu pertempuran mendasar antara industri dan regulator tentang bagaimana mata uang kripto harus diawasi oleh pemerintah AS.

Sementara itu, Harris belum seterbuka pesaingnya Donald Trump dalam hal kebijakan kripto. Namun ejabat tinggi kampanyenya telah mengisyaratkan bahwa ia akan mendukung upaya kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri kripto.

Juga baru-baru ini ada beberapa gerakan yang dilakukan oleh salah satu PAC pendukungnya untuk mengizinkan sumbangan aset digital untuk kampanyenya.

Ripple Prediksi Kapitalisasi Pasar Stablecoin Bisa Capai Rp 48.199 Triliun pada 2028

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)

Sebelumnya, Ripple memprediksi kapitalisasi pasar stablecoin akan mencapai USD 3 triliun atau setara Rp 48.199 triliun (asumsi kurs Rp 16.070 per dolar AS) pada 2028. Ripple juga berencana untuk meluncurkan stablecoin yang didukung Dolar AS pada Juni 2024 di tengah pengawasan SEC.

Selama konferensi XRP di Las Vegas, CTO Ripple, David Schwartz, memberikan bocoran tentang kemungkinan stablecoin perusahaan akan diluncurkan pada Juni, membuat pasar bersemangat dan menginginkan tanggal tersebut.

 “Diperkirakan pasar stablecoin dapat mencapai USD 3 triliun pada 2028. Pahami peran stablecoin di pasar keuangan dan pelajari kasus penggunaannya serta cara mereka mendorong inovasi layanan keuangan,” kata Schwartz dikutip dari Coingape, Rabu (29/5/2024).

Stablecoin, yang didukung oleh simpanan dolar AS, obligasi pemerintah, dan setara kas, bertujuan untuk menawarkan stabilitas dan keamanan dengan nilai patokan 1:1 terhadap dolar AS. 

 

Peluang Baru

Inisiatif tersebut bertepatan dengan antisipasi Ripple bahwa pada 2028, nilai pasar stablecoin akan mencapai sekitar USD 3 triliun karena konsumen saat ini membutuhkan solusi aset digital yang cepat dan aman.

Ripple melihat stablecoinnya memberikan peluang baru, terutama dalam menghubungkan sistem keuangan konvensional dengan industri kripto yang sedang berkembang.

Schwartz mengisyaratkan informasi selanjutnya akan diumumkan pada acara XRPL Apex di Amsterdam sekitar pertengahan Juni. Stablecoin milik Ripple nantinya dibuat untuk memanfaatkan kekuatan XRP Ledger dalam pertukaran terdesentralisasi dan pembuatan pasar otomatis, yang dapat diterapkan pada aplikasi institusional dan DeFi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya