Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Rabu (11/9/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik 0,84 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 0,14 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 57.591 per koin atau setara Rp 892,3 juta (asumsi kurs Rp 15.495 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH tumbuh 1,08 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 2,22 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 37 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB merosot 0,42 persen dan 0,54 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,06 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah tipis 0,07 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 7,32 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.321 per koin.
Adapun Solana (SOL) juga menguat. SOL naik tipis 0,36 persen dalam sehari dan 5,98 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,10 juta per koin.
XRP terpantau masih berada di zona hijau. XRP naik 0,18 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 3,26 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.384 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE)
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 1,19 persen, tetapi masih menguat 5,92 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.591 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah, masing-masing melemah 0,01 persen dan 0,04 persen. Meskipun begitu harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,03 triliun atau setara Rp 31.442 triliun, menguat sekitar 0,87 persen dalam sehari terakhir
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pasar Kripto Melemah di Kuartal III-2024, Ekonomi AS Masih Jadi Biang Kerok
Sebelumnya, pergerakan pasar kripto cenderung melemah sepanjang kuartal tiga 2024. Meskipun sempat pulih, penguatan pasar kripto tak berlangsung lama.
Pada perdagangan, Selasa, 10 September 2024, harga Bitcoin menguat 3,59 persen dalam satu hari terakhir. Bitcoin diperdagangkan di kisaran harga USD 56.678 atau setara Rp 875,9 juta (asumsi kurs Rp 15.454 per dolar AS).
Pengaruh Makroekonomi dan Pasar Saham ASTrader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan pergerakan pasar kripto beberapa waktu terakhir tak terlepas dari dinamika ekonomi makro global, terutama dari pasar saham AS.
“Salah satu faktor utama yang memengaruhi volatilitas kripto adalah kebijakan The Fed, terutama terkait pemangkasan suku bunga. Pada Agustus, Ketua The Fed, Jerome Powell, mengindikasikan pemangkasan suku bunga mungkin akan segera dilakukan,” kata Fyqieh dalam keterangannya, Selasa (10/9/2024).
Jika ini terjadi, pasar kripto dapat merespons positif, mengingat pemangkasan suku bunga biasanya memungkinkan investor untuk mendapatkan akses ke lebih banyak modal.
Dengan meningkatnya jumlah uang tunai yang beredar, aset lindung nilai seperti Bitcoin cenderung lebih diminati. Meskipun demikian, pemangkasan suku bunga juga sangat bergantung pada data pasar yang mendukung.
Data inflasi PCE AS pada Juli yang mencapai 2,5 persen dan data pekerjaan yang menunjukkan perbaikan dalam perekonomian, menjadi tolok ukur utama bagi FED untuk mempertimbangkan langkah tersebut.
Advertisement
Potensi Altcoin dan ETF
Sementara Bitcoin masih menjadi penentu utama arah pasar, altcoin seperti Cardano (ADA) juga terus berinovasi untuk mendorong pemulihan. Cardano baru-baru ini meluncurkan hard fork Chang di mainnet, yang menandai upaya lebih lanjut menuju tata kelola yang lebih terdesentralisasi.
Namun, koin tersebut masih terkunci dalam pola bearish wedge yang hanya dapat dipecahkan jika ada dorongan kuat dari pergerakan Bitcoin.
Di sisi lain, potensi pemulihan pasar kripto juga ditunjang oleh perkembangan di sektor ETF Bitcoin dan Ethereum di AS. Meski arus keluar dari produk ETF Bitcoin baru-baru ini menekan sentimen pasar, potensi pembalikan masih mungkin terjadi jika kondisi makroekonomi mendukung.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.