Proyek Kripto Donald Trump Ingin Perkuat Supremasi Dolar AS

World Liberty Financial menguraikan visinya untuk membuat kripto dan Amerika hebat dengan dorong adopsi massal stablecoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Sep 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2024, 10:00 WIB
Proyek Kripto Donald Trump Ingin Perkuat Supremasi Dolar AS
World Liberty Financial, proyek kripto yang sangat dinanti-nantikan yang dipromosikan oleh keluarga Trump, telah meluncurkan misi ambisiusnya untuk mempertahankan dominasi dolar AS global. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Jakarta - World Liberty Financial, proyek kripto yang sangat dinanti-nantikan yang dipromosikan oleh keluarga Trump, telah meluncurkan misi ambisiusnya untuk mempertahankan dominasi dolar AS global melalui penggunaan stablecoin yang strategis. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (12/9/2024), tim proyek menguraikan visi mereka untuk membuat kripto dan Amerika hebat dengan mendorong adopsi massal stablecoin dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Proyek ini menekankan komitmennya untuk mempertahankan peran dolar AS sebagai lapisan penyelesaian dunia untuk abad berikutnya. Tim tersebut berpendapat dolar, yang telah lama dianggap sebagai tulang punggung keuangan global, saat ini diserang oleh negara-negara bangsa asing. 

Pernyataan ini sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang de-dolarisasi, yang dipicu oleh munculnya blok ekonomi saingan dan menurunnya pangsa dolar AS dalam cadangan keuangan global.

World Liberty Financial memposisikan dirinya sebagai solusi atas ancaman yang dirasakan terhadap dominasi ekonomi Amerika Serikat ini. Meskipun detail spesifiknya masih minim, proyek tersebut mengisyaratkan sistem akun kredit untuk peminjaman dan peminjaman terdesentralisasi, seperti yang disebutkan dalam white paper yang bocor.

Menanggapi spekulasi tentang fondasi teknologinya, World Liberty Financial mengklarifikasi hubungannya dengan Aave, protokol peminjaman kripto terkemuka. 

Tim tersebut menyatakan, menekankan pendekatan kolaboratif yang ditujukan untuk menetapkan standar baru bagi seluruh ekosistem DeFi. Proyek tersebut juga menggembar-gemborkan kemitraan dengan firma keamanan terkemuka, termasuk Zokyo, Fuzzland, PeckShield, dan BlockSec, yang dilaporkan telah mengaudit kode proyek tersebut. 

Penekanan pada keamanan ini muncul setelah peretasan besar-besaran baru-baru ini di ruang DeFi, yang menyoroti kesadaran tim akan potensi kerentanan. Keterlibatan keluarga Trump telah menjadi pendorong minat yang signifikan terhadap World Liberty Financial. Putra tertua Donald Trump, Eric dan Donald Jr.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Sia-Sia Nyebur ke Industri Kripto, Donald Trump Sukses Tarik Suara

Perban Telinga, Tren Baru Pendukung Donald Trump
Sebelumnya, mantan Presiden dan kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump menjadi sasaran penembakan saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) lalu. (Jim WATSON/AFP)

Sebelumnya, upaya Donald Trump untuk merayu industri mata uang kripto pada ajang Pilpres Amerika Serikat (AS) kali ini tampaknya tidak sia-sia. 

Berdasarkan hasil jajak pendapat dari Universitas Fairleigh Dickinson, ditemukan investor kripto cenderung akan memilih Trump ketimbang Wakil Presiden AS saat ini yang jadi rivalnya, Kamala Harris dalam pilpres AS 2024. 

Setengah dari seluruh responden survei kepada investor kripto mengatakan bahwa mereka berencana untuk memilih Trump. Sementara hanya 38 persen pemilik mata uang kripto yang lebih memilih Harris.

Hasil ini berkebalikan dari jajak pendapat di luar investor kripto, di mana 53 persen dari orang yang tidak pernah memiliki kripto mendukung Harris. Sedangkan hanya 41 persen yang memilih Trump. 

"Trump telah menjangkau komunitas kripto, dan tampaknya itu membuahkan hasil. Mungkin ini dianggap tidak penting, tapi banyak orang tak menyadari seberapa luas jangkauan para pemilik kripto," kata Profesor Pemerintahan dan Politik Universitas Fairleigh Dickinson, Dan Cassino dikutip dari laman Coindesk. 

Adapun dalam hahak pendapat Fairleigh Dickinson yang diikuti lebih dari 800 responden, sekitar 15 persen diantaranya mengaku memiliki atau pernah memiliki mata uang kripto atau NFT. 

 

 


Donald Trump Sulit Jangkau Anak Muda

FOTO: Donald Trump dan Deretan Presiden AS yang Hanya Menjabat Satu Periode
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba dalam acara National Prayer Breakfast di Washington, 7 Februari 2019. Presiden AS ke-45 yang kontroversial ini menjabat pada 2017 hingga 2020, sebelum akhirnya kini digantikan oleh Joe Biden. (Photo by Brendan Smialowski/AFP)

Jajak pendapat menemukan bahwa pemilik kripto cenderung lebih banyak laki-laki muda dan kelompok minoritas. Dengan 13 persen pemilih kulit putih mengatakan mereka pernah memiliki kripto dibandingkan dengan 17 persen pemilih kulit hitam dan 22 persen pemilih Hispanik.

Cassino mengemukakan, secara historis Partai Republik yang mengusung Donald Trump mengalami kesulitan menjangkau anak muda dan kelompok masyarakat dari kulit berwarna. 

"Dukungan untuk mata uang kripto adalah isu yang dapat menarik pemilih yang sebaliknya lebih mirip Demokrat," ujar dia. 

Untuk diketahui, industri kripto telah menghabiskan banyak uang untuk sumbangan politik pada siklus pemilihan ini. Satu studi menemukan hampir setengah dari semua sumbangan perusahaan untuk komite aksi politik (PAC) tahun ini berasal dari perusahaan kripto seperti Coinbase dan Ripple.

 


Donald Trump Tawarkan Proyek Kripto Bernilai Tinggi, Mau Tahu?

Dengan Telinga Diperban, Donald Trump Hadiri Konvensi Nasional Partai Republik 2024
Donald Trump resmi memenangkan nominasi sebagai calon presiden dari Partai Republik dan memilih seorang loyalis sayap kanan sebagai calon wakil presiden. (Brendan SMIALOWSKI/AFP)

Sebelumnya, Donald Trump tampaknya semakin menyelami dunia mata uang kripto lebih dalam. Langkah ini untuk mencapai ambisinya menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai ibu kota kripto di Planet Bumi.

Mengutip The Straits Times, Sabtu (30/8/2024) miliarder sekaligus mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu mengumumkan dalam postingan video di platform media sosial X, bahwa Donald Trump akan berencana menjadikan AS sebagai pusat kripto dunia.

Unggahan tersebut menyertakan tautan ke laman World Liberty Financial, yang diketahui merupakan proyek keuangan terdesentralisasi yang baru-baru ini dipromosikan oleh putra-putra Donald Trump.

Namun, informasi lebih lanjut terkait susunan proyek yang dipromosikan anak-anak Trump belum diketahui secara jelas.

Meskipun sedikit detail yang terungkap, metadata situs web tersebut menggambarkan proyek tersebut sebagai "platform DeFi canggih yang akan menghubungkan pengguna dengan alat terbaik keuangan terdesentralisasi untuk investasi kripto yang aman dan menghasilkan keuntungan tinggi.

World Liberty Financial sendiri telah meluncurkan saluran di platform media sosial Telegram dengan lebih dari 52.000 pelanggan.

"Siang ini, saya memaparkan rencana saya untuk memastikan bahwa Amerika Serikat akan menjadi ibu kota kripto di planet ini," ujar Trump dalam postingan video itu.

Keuangan terdesentralisasi, atau DeFi, adalah subsektor kripto yang bertujuan untuk menghilangkan perantara seperti bank dan pialang melalui penggunaan aplikasi berbasis perangkat lunak.

Seperti diketahui, Trump telah mengubah total pandangannya terhadap kripto setelah kembali bersaing dalam kampanye Pilpres AS 2024.

Pada Juli 2024, ia menjadi pembicara utama di sebuah konferensi Bitcoin, tempat para donatur diminta membayar biaya sebesar USD 844.600  untuk mendapatkan tempat duduk di meja bundar bersama Trump.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya