SpaceX Milik Elon Musk Simpan 8.285 Bitcoin, Segini Nilainya

Bitcoin milik SpaceX dilaporkan disimpan di Coinbase Prime dan belum digunakan selama tiga tahun terakhir.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jan 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 18:00 WIB
SpaceX Milik Elon Musk Simpan 8.285 Bitcoin, Segini Nilainya
SpaceX, perusahaan kedirgantaraan Amerika yang dipimpin oleh Elon Musk, dilaporkan memiliki 8.285 Bitcoin (BTC). (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - SpaceX, perusahaan kedirgantaraan Amerika yang dipimpin oleh Elon Musk, dilaporkan memiliki 8.285 Bitcoin (BTC) senilai sekitar USD 851 juta atau sekitar Rp 13,93 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.375), menurut data dari Arkham Intelligence.

Investasi ini telah menghasilkan laba sebesar USD 700 juta sejak 2022. Pada Jumat lalu, Arkham Intelligence mengonfirmasi bahwa nilai kepemilikan Bitcoin SpaceX meningkat USD 695,24 juta sejak 29 November 2022.

Bitcoin tersebut dilaporkan disimpan di Coinbase Prime dan belum digunakan selama tiga tahun terakhir. Kenaikan harga Bitcoin, yang melampaui USD 100.000 pada akhir 2024, turut mendorong pertumbuhan nilai aset perusahaan.

Melansir Cryptopolitan News, Sabtu (18/1/2025), SpaceX pertama kali mencatat kepemilikan Bitcoin senilai USD 373 juta pada 2021, ketika harga Bitcoin mencapai USD 46.000 per koin.

Pada puncaknya, perusahaan memiliki 25.600 BTC. Namun, saat harga Bitcoin anjlok menjadi USD 20.000 pada Mei 2022, SpaceX menjual sebagian aset kriptonya senilai USD 450 juta dengan kerugian.

Saat ini, perusahaan mempertahankan sekitar 8.900 BTC sebagai cadangan. Tesla dan Strategi Kripto yang Serupa Tesla, perusahaan mobil listrik yang juga dipimpin Elon Musk, memiliki strategi kripto yang mirip dengan SpaceX.

Pada 2021, Tesla membeli Bitcoin senilai USD 1,5 miliar dan sempat menerima pembayaran dengan Bitcoin untuk kendaraannya. Namun, perusahaan menjual sebagian asetnya pada 2021 dan 2022, dengan total nilai penjualan mencapai USD 936 juta saat harga Bitcoin turun di bawah USD 40.000.

Hingga kini, Tesla masih memegang 11.500 Bitcoin senilai lebih dari USD 1,1 miliar. Namun, penerimaan Bitcoin sebagai metode pembayaran dihentikan pada Mei 2021 karena kekhawatiran lingkungan terkait proses penambangan Bitcoin.

"Kami prihatin dengan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil untuk penambangan Bitcoin," ujar Musk melalui platform X. 

 

Stablecoin untuk Mendukung Operasi Global SpaceX

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)... Selengkapnya

Selain Bitcoin, SpaceX juga memanfaatkan stablecoin untuk mendukung operasi globalnya, khususnya layanan internet satelit Starlink. Menurut Chamath Palihapitiya, seorang kapitalis ventura, SpaceX mengonversi pembayaran Starlink menjadi stablecoin untuk menghindari risiko nilai tukar mata uang asing, terutama di negara-negara dengan sistem keuangan yang kurang berkembang.

Palihapitiya menyebut stablecoin sebagai solusi ideal untuk transaksi lintas batas, karena menawarkan biaya lebih rendah dibandingkan dengan layanan keuangan tradisional seperti Stripe. Strategi ini memungkinkan SpaceX menjalankan operasinya dengan lebih efisien di pasar global.

Dengan diversifikasi keuangan yang mencakup Bitcoin dan stablecoin, SpaceX terus menunjukkan inovasi tidak hanya di sektor kedirgantaraan tetapi juga dalam memanfaatkan teknologi blockchain untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.

Coinbase Luncurkan Pinjaman Berbasis Bitcoin untuk Pengguna di AS

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)... Selengkapnya

Sebelumnya, bursa mata uang kripto, Coinbase meluncurkan pinjaman yang didukung Bitcoin di Amerika Serikat, memberikan akses bagi pengguna untuk meminjam dengan menggunakan BTC yang mereka miliki.

Penawaran ini merupakan bagian dari upaya Coinbase untuk memperluas layanannya sekaligus menanggapi perubahan dalam lingkungan regulasi kripto.

Mengutip Cryptonews, Jumat (17/1/2025) menurut pengumuman Coinbase, pelanggan AS yang memenuhi syarat, kecuali warga New York kini dapat meminjam hingga USD 100.000 (Rp.1,6 miliar) dalam USD Coin (USDC) dengan menggunakan Bitcoin (BTC) mereka sebagai agunan.

Namun, hanya BTC yang disimpan di Coinbase yang memenuhi syarat untuk layanan ini. Prosesnya dimulai dengan pengguna mengonversi Bitcoin mereka menjadi cbBTC, token Bitcoin terbungkus yang dikembangkan Coinbase. Token ini memungkinkan Bitcoin untuk digunakan dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Setelah dikonversi, cbBTC disimpan ke Morpho, protokol pinjaman on-chain yang dibangun di jaringan Ethereum layer-2 Coinbase, Base.

Pengguna kemudian menerima pinjaman USDC, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk membayar biaya, melakukan transfer global, atau mengonversi ke dolar AS.

Tidak seperti pinjaman tradisional, pinjaman yang didukung Bitcoin tidak memiliki jadwal pembayaran tetap.

Peminjam dapat membayar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri, asalkan nilai pinjaman tetap tercakup secara memadai oleh agunan Bitcoin.

Namun, jika harga Bitcoin turun drastis, likuidasi dapat terjadi untuk menjaga keamanan pinjaman. Bitcoin yang tersisa setelah likuidasi dikembalikan ke akun Coinbase peminjam.

Meskipun Coinbase menyediakan antarmuka untuk mengakses protokol pinjaman Morpho, Coinbase tidak mengelola pinjaman secara langsung.

Nasabah harus memantau pinjaman mereka secara teratur untuk mencegah likuidasi agunan, karena Coinbase tidak dapat terlibat dalam proses ini.

Coinbase Sempat Hentikan Pinjaman Kripto pada 2023

(Ilustrasi bursa saham Nasdaq, pencatatan saham coinbase) Dok: Unsplash/Meric Dagli
(Ilustrasi bursa saham Nasdaq, pencatatan saham coinbase) Dok: Unsplash/Meric Dagli... Selengkapnya

Keputusan Coinbase untuk menghentikan penawaran pinjaman kripto pada 2023 menandai perubahan penting dalam strategi perusahaan.

Sebelum penutupan, pengguna dapat meminjam hingga USD 1 juta dengan menggunakan 30% dari kepemilikan Bitcoin mereka sebagai agunan. Layanan ini memungkinkan pemegang kripto untuk mengakses likuiditas tanpa menjual aset mereka.

Penutupan program pinjaman kripto Coinbase pada November 2023 bertepatan dengan peningkatan pengawasan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Pada Maret 2023, Coinbase menerima pemberitahuan Wells dari SEC, yang menandakan potensi tindakan penegakan hukum terkait dengan layanan peminjaman dan peminjamannya.

Pemberitahuan tersebut menguraikan kekhawatiran tentang kemungkinan pelanggaran hukum sekuritas, yang menekan Coinbase untuk menilai kembali penawarannya.

Sebagai tanggapan, Coinbase secara terbuka mengkritik SEC karena kurangnya pedoman peraturan yang jelas seputar pinjaman kripto. Perusahaan tersebut menyerukan aturan yang lebih transparan untuk memberikan kepastian hukum bagi perusahaan kripto.

Harga Diskon, MicroStrategy Kembali Borong Bitcoin Senilai Rp 3,9 Triliun

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)... Selengkapnya

Sebelumnya, perusahaan teknologi, MicroStrategy kembali mengumumkan pembelian Bitcoin terbaru di tengah penurunan harga belakangan ini. Salah satu pendiri MicroStrategy, Micheal Saylor, mengatakan di media sosial X, perusahaan membeli 2.530 bitcoin lagi senilai sekitar USD 243 juta atau setara Rp 3,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.308 per dolar AS) ke dalam kepemilikan Bitcoin-nya. 

Dilansir dari CryptoTimes, Selasa (14/1/2025), Bitcoin baru ini dibeli antara tanggal 6 hingga 12 Januari dengan harga rata-rata USD 95.972 atau setara Rp 1,5 miliar per koin. Dengan pembelian baru ini, MicroStrategy kini memiliki total 450.000 Bitcoin yang dibeli dengan harga rata-rata USD 62.691 per koin.

Pada harga Bitcoin saat ini sebesar USD 92.000, kepemilikan mereka diperkirakan bernilai USD 40,8 miliar. Sejauh ini, perusahaan raksasa tersebut telah menginvestasikan USD 28,2 miliar dalam Bitcoin, sehingga mereka memperoleh laba besar sebesar USD 12 miliar.

Hal ini menjadikan MicroStrategy sebagai pemegang Bitcoin terbesar di tingkat perusahaan. Berkat hal ini, mereka kini mengendalikan sekitar 2,1 persen dari total pasokan Bitcoin.

Dedikasi MicroStrategy terhadap Bitcoin sangat kuat, terbukti dari tindakan mereka, karena ini adalah minggu kesepuluh berturut-turut perusahaan tersebut mengakuisisi Bitcoin. 

Sebuah perjalanan yang dimulai pada tanggal 31 Oktober ketika perusahaan tersebut membagikan “Rencana 21/21” untuk memanfaatkan penjualan saham dan berbagai teknik penggalangan dana guna mengumpulkan Bitcoin.

Selama periode pembelian Bitcoin pada Januari 2025, MicroStrategy juga menjual 710.425 saham, yang berhasil mengumpulkan USD 243 juta. Menurut pengajuan SEC, perusahaan tersebut masih memiliki saham senilai USD 6,5 miliar yang tersedia untuk penjualan di masa mendatang guna mengumpulkan lebih banyak dana.

Michael Saylor selalu menggambarkan Bitcoin sebagai komponen inti dari rencana MicroStrategy. Perusahaan tersebut telah membeli banyak Bitcoin sejak 2021, terutama selama penurunan harga yang singkat.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya