Harga Kripto 26 Februari 2025: Bitcoin dan Ethereum Terpuruk

Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Rabu (26/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.

oleh Septian Deny Diperbarui 26 Feb 2025, 08:14 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 08:14 WIB
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Rabu (26/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Rabu (26/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 3,40 persen dalam 24 jam dan 6,84 persen sepekan. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 88.890 per koin atau setara Rp 1,45 miliar (asumsi kurs Rp 16.350 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih melemah. ETH turun 0,78 persen sehari terakhir dan 6,29 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 40,8 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik tipis 1,69 persen, tetapi masih melemah 3,32 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,2 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA naik tipis 0,76 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 8,92 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 11,232 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik 2,96 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 14,14 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,3 juta per koin. 

XRP kembali berada di zona hijau. XRP menguat 2,24 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 9,06 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 37.998 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 0,80 persen, tetapi masih melemah 15,63 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.454 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah, masing-masing menguat 0,01 dan 0,01 persen. Namun harga keduanya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,94 triliun atau setara Rp 48.054 triliun, melemah sekitar 2,35 persen dalam sehari terakhir.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Arus Keluar ETF Bitcoin

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Dalam dua minggu terakhir hingga 21 Februari 2025, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat mengalami arus keluar besar-besaran, dengan total nilai mencapai USD 1,14 miliar atau setara Rp 18,5 triliun (asumsi kurs Rp 16.280 per dolar AS). 

Melansir dari Coinmarketcap, Selasa (25/2/2025), penarikan dana ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, yang memicu kekhawatiran investor.

Menurut data dari Sosovalue, ini merupakan periode penarikan tertinggi sejak ETF Bitcoin mulai diperdagangkan pada 11 Januari 2024. Sebelumnya, arus keluar terbesar kedua terjadi pada Juni 2024, dengan nilai penarikan mencapai USD 1,12 miliar saat harga Bitcoin berada di sekitar USD 64.000.

 

Sentimen Investor

Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Marcin Kazmierczak, salah satu pendiri dan kepala operasi RedStone, perusahaan solusi blockchain, menyebut aliran dana ETF mencerminkan sentimen investor terhadap Bitcoin, terutama di kalangan manajer aset besar. Namun, ia menekankan bahwa analisis jangka panjang lebih relevan dibandingkan data dalam dua minggu saja.

"ETF lebih sering digunakan untuk investasi jangka panjang, jadi melihat data selama enam bulan atau satu tahun akan memberikan gambaran yang lebih akurat," jelas Kazmierczak kepada Cointelegraph. 

Meskipun begitu, Ia menyebut dalam jangka panjang, aliran dana ETF Bitcoin masih berada dalam tren positif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya