Bertemu di Bangku Kuliah, Sepasang Sahabat Ini Jalin Persahabatan Inklusif Lebih dari Satu Dekade

Sharada Devi dan Niranjana Nair dari Trivandrum, India adalah sepasang sahabat yang bertemu di kampus. Keduanya menjalin persahabatan yg inklusif selama satu dekade.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Jul 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2020, 12:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Persahabatan
Ilustrasi Persahabatan. (via India Today)

Liputan6.com, Jakarta Sharada Devi dan Niranjana Nair dari Trivandrum, India adalah sepasang sahabat yang bertemu di kampus. Keduanya menjalin persahabatan yg inklusif selama satu dekade.

Apa yang membuat ikatan mereka kuat adalah saling memahami. Sharada yang memiliki disabilitas loco motoric atau kesulitan bergerak bertemu dengan Niranjana semasa kuliah di Trivandrum Women's College dan keduanya adalah sarjana riset.

Masih segar dalam ingatan mereka tentang hari pertama bertemu. Niranjana mengatakan bahwa dia pertama kali melihat Sharada ketika masa pendaftaran, jauh sebelum kuliah dimulai. Sementara itu, Sharada ingat bagaimana mereka memiliki koneksi instan di hari pertama kelas.

“Ada siswa lain penyandang disabilitas di angkatan kami, tetapi Sharada adalah satu-satunya siswa dari kelas kami. Pada hari pertama, kami mulai mengobrol. Tidak terlalu sulit untuk memulai percakapan dengannya. Dalam waktu singkat, kami jadi akrab, ”kata Niranjana kepada Newz Hook.

“Pada hari pertama kuliah, kebanyakan siswa meluangkan waktu untuk mencari teman dan berkenalan karena mereka semua berasal dari sekolah dan latar belakang yang berbeda. Saya memperhatikan Niranjana karena karismanya. Ada begitu banyak hal positif tentang dirinya," tambah Sharada.

Karena masalah aksesibilitas, Sharada tidak selalu bisa keluar seperti yang dilakukan sebagian besar teman sekelasnya. Jadi sesi interaktif mereka sering terjadi di dalam kelas. Keduanya memastikan untuk menikmati kesempatan itu sepenuhnya.

 “Ia adalah orang pertama yang berteman denganku di kampus. Yang membuatku tertarik padanya adalah kecerdasannya. Terlebih, dia adalah manusia yang penuh kasih dan empati," kata Sharada.

Niranjana menyukai kenyataan bahwa Sharada adalah orang yang sangat positif dan optimis. “Sangat sulit menemukan orang seperti itu di sekitar kita saat ini. Dia bersedia bekerja keras dan telah mengatasi banyak perjuangan. Saya tidak pernah mendengar Sharada mengeluh, ”kata Niranjana.

Simak Video Berikut Ini:

Sahabat Selamanya

Niranjana menceritakan bahwa Sharada telah menghadapi banyak masalah karena kurangnya aksesibilitas di dalam kampus.

“Ada saat-saat ketika kami ingin keluar tetapi tidak bisa karena kurangnya aksesibilitas. Ketika teman-teman kami menikah, Sharada tidak dapat leluasa karena tempat-tempat tidak dapat diakses."

Dua sahabat ini tahu bahwa ikatan mereka adalah untuk seumur hidup. “Saya merasa empati adalah apa yang dibutuhkan seseorang untuk berteman dengan seorang penyandang disabilitas, setelah itu mereka dapat menerima Anda sebagai teman."

Selama pandemi COVID-19, keduanya tidak dapat bertemu karena karantina wilayah meskipun berada di kota yang sama. Jadi mereka juga tidak merencanakan apa pun untuk merayakan hari persahabatan yang akan datang.

“Berkat teknologi, kami dapat tetap terhubung selama masa-masa sulit ini,” kata Sharada dan Niranjana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya