Putar Otak demi Nafkah Halal, Suparman Modifikasi Motor untuk Jualan Keliling

Menurut Suparman, menjadi penyandang disabilitas fisik merupakan tantangan untuk memperjuangkan kehidupan tanpa mengharapkan iba dan belas kasihan orang lain

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Jun 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 10:00 WIB
Untuk mencari nafkah, Suparman putar otak dengan memodifikasi motor sesuai kebutuhan berjualan keliling (Tangkapan Layar Laman Kemensos)
Untuk mencari nafkah, Suparman putar otak dengan memodifikasi motor sesuai kebutuhan berjualan keliling (Tangkapan Layar Laman Kemensos)

Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang penyandang disabilitas fisik tidak membuat Suparman mengharapkan rasa iba dan belas kasihan dari orang lain. Semangatnya bahkan membuatnya beberapa waktu lalu menerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Suparman sendiri merupakan salah satu penyandang disabilitas penerima bantuan ATENSI dari Kemensos beberapa waktu lalu. Dia merantau dari ranah Minang untuk berjualan di Masjid Raya dan Alun-Alun Kota Bandung.

Setiap hari saya ke Masjid Raya dan Alun-alun berjualan berbagai makanan dan minuman ringan, seperti roti, kopi, dan permen," kata Suparman seperti dilansir dari laman Kemensos pada Rabu (16/6/2021).

Menurut Suparman, menjadi penyandang disabilitas merupakan tantangan untuk memperjuangkan kehidupan tanpa mengharapkan iba dan belas kasihan orang lain.

Selain itu, semangat ayah empat anak ini untuk mencari nafkah yang halal bagi keluarga pun tak padam.

"Putar otak, bagaimana cara saya bisa jualan keliling lalu terpikir untuk memodifikasi motor sesuai kebutuhan dan kondisi fisik," katanya jelang peresmian Sentra Kreasi ATENSI Balai Ciung Wanara di Cibinong, Bogor, Sabtu lalu.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Berharap Punya Satu Motor Lagi

Beberapa waktu lalu, Suparman menjadi salah satu penerima bantuan ATENSI bidang kewirausahaan sebesar 20,5 juta rupiah berupa motor listrik roda tiga dan modal usaha.

"Dengan bantuan itu, saya sangat bersyukur dan alhamdulillah bisa menunjang usaha yang sedang dirintis," ujar Suparman.

Ia pun berharap agar bisa memiliki satu unit motor lagi untuk dipakai usaha. Hal ini karena motor listrik harus diisi dayanya setiap enam jam.

"Satu unit motor listrik kekuatannya 6 jam dan harus di-charge ulang. Nah, dengan memiliki satu unit lagi motor dengan bensin agar bisa menempuh berjualan dengan jarak jauh," katanya.

Sentra Kreasi ATENSI

Mensos Tri Rismaharini
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Balai Ciung Wanara diresmikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Sabtu, 12 Juni 2021 lalu.

"Kemensos mengembangkan SKA untuk meningkatkan kewirausahaan dan vokasional, membuka lapangan pekerjaan dan, meningkatkan kesejahteraan sosial penerima manfaat. Dengan begitu, para penyandang disabilitas pun punya kesempatan sama," kata Risma.

Sentra Kreasi ATENSI ini merupakan tempat bagi para pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial yang telah dibina oleh Kemensos, untuk menyajikan berbagai hasil pelatihan yang sudah didapat.

Dalam siaran persnya, SKA sudah berjalan di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, serta di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kartini Temanggung. Rencananya, SKA akan dikembangkan di 41 balai yang ada.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya