Alami Kecemasan hingga Depresi, 6 Idol Kpop Ini Berani Ungkap Kesehatan Mentalnya

Liputan6.com, Jakarta Topik kesehatan mental dan penyakit adalah sesuatu yang masih jarang dibahas di industri K-Pop, terutama mengingat semua idola menghadapi tekanan serupa.

Beruntung bahasan kesehatan mental menjadi sedikit kurang tabu dalam beberapa tahun terakhir, sehingga beberapa idola merasa cukup nyaman untuk berterus terang dan jujur ​​dengan perjuangan kesehatan mental yang mereka hadapi.

Dilansir dari Koreaboo, berikut ini beberapa daftar idola yang secara terbuka membahas tentang perjuangan kesehatan mental disertai nasihat mereka untuk penggemar.

1. Kang Daniel

Kang Daniel tidak hanya jujur ​​tentang perjuangannya dengan penyakit mental, tetapi itu juga menjadi dasar dari seluruh album yang berkaitan.

Album 'Yellow' yang dirilis pada bulan April 2021 serta lagu-lagu seperti 'Paranoia' dan 'Antidote', merujuk pada pengalamannya selama beristirahat selama tiga bulan mulai dari bulan November 2019 untuk fokus pada kesehatan mentalnya setelah berurusan dengan depresi, kecemasan, dan gangguan panik. Untungnya, jeda tersebut tampaknya membantu perasaannya tentang dirinya dan industrinya, dan ia bisa kembali lebih kuat.

"Saya tidak berpikir saya telah berubah, tetapi merasa seperti telah ada perubahan. Saya masih membaca komentar buruk tetapi, karena saya bisa mengatasinya sekali, saya baru bisa mengatasinya sekarang… Ada cara tertentu untuk melakukan itu, dan saya percaya diri saya dan orang-orang di sekitar saya untuk membantu. Ada hari baik dan hari buruk tapi selalu ada alasan untuk hidup. Ada hal-hal baik tentang hidup dan itulah yang saya cari."

Kembali pada Juni 2019, Taeyeon berterus terang tentang perjuangannya melawan depresi melalui Instagram Story-nya.

Hal itu tampaknya secara khusus yang paling memengaruhinya setelah ia selesai dengan konser dan tur dan merasa sendirian ketika ia tidak lagi berada di sekitar begitu banyak orang. Ketika seseorang dengan kasar mengiriminya pertanyaan selama sesi “Ask Me Anything” yang menanyakan apakah ia memiliki gangguan bipolar dan mengakhirinya dengan “tsk tsk”, respon Taeyeon sangat kritis.

"Tidak, saya menderita depresi. Saat ini saya sedang minum obat dan bekerja keras untuk sembuh. Apakah itu gangguan bipolar atau depresi, jangan hanya "tsk tsk" ke orang-orang dan memandang mereka secara negatif. Mereka semua adalah pasien yang sakit dan kesakitan."

Respon ketua grup girlband legendaris tersebut menuai respon positif karena artinya sang artis tidak hanya membela perjuangan kesehatan mentalnya sendiri, tetapi juga memperjuangkan orang lain.

3. Renjun (NCT)

Renjun adalah salah satu anggota NCT yang paling vokal dalam hal kesehatan mental. Meskipun ia tidak menjelaskan secara spesifik tentang apa yang ia perjuangkan, ia telah terbuka tentang kesulitan sebelumnya, dan bagaimana belajar terapi seni dari seseorang sangat bermanfaat baginya.

Han bukan satu-satunya anggota Stray Kids yang membahas masalah kesehatan mentalnya, tetapi ia pernah absen selama promosi grup karena kecemasannya.

JYP Entertainment pun membuat pengumuman pada bulan Desember 2019 bahwa ia akan mengambil istirahat dari beberapa fansign karena "kecemasan psikologis intermittent". Untungnya, para penggemar segera mengirimkan cinta dan dukungan mereka kepada Han pada saat itu, dan kecemasannya tampaknya lebih stabil akhir-akhir ini.

Sudah cukup lama Hani berbicara tentang minatnya menjadi psikoterapis setelah ia selesai dengan karir idolanya. Ia mengungkapkan keinginannya untuk bekerja dengan idola K-Pop khususnya, karena ia tahu betapa sulitnya hidup di industri itu dan menghadapi tantangan kesehatan mentalnya sendiri selama karirnya. Ia bahkan baru-baru ini terungkap berkencan dengan seorang psikiater, yang sesuai dengan tujuan karir masa depannya.

6. Jay B (GOT7)

Dalam sebuah wawancara dengan Majalah ARENA pada Maret 2021, Jay B mengungkapkan bahwa ia telah didiagnosis dengan depresi klinis. Meskipun ia terkejut dengan diagnosisnya, karena ia mengira dirinya "hanya lebih lemah secara mental daripada orang lain". Syukurlah, ia mulai menjalani terapi dan minum obat setelah diagnosisnya, yang mana itu sangat membantu kesehatan mentalnya. Melalui pengalaman ini, ia mendorong para penggemar untuk mencari bantuan profesional untuk penyakit mental mereka sendiri jika diperlukan, dan bahwa tidak perlu malu untuk menjaga diri sendiri dan kesehatan mental Anda.