Liputan6.com, Jakarta Kehadiran juru bahasa isyarat (JBI) dalam setiap Debat Calon Presiden (Capres) menjadi hal yang penting bagi masyarakat Tuli.
Dalam acara ini, para calon presiden dapat menunjukkan performa dan pemikirannya soal negara dan bangsa. Sehingga, masyarakat bisa menentukan siapa yang patut dipilih dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Sayangnya, semua gagasan dan pembicaraan para calon presiden tidak dapat didengar langsung oleh teman Tuli. Maka dari itu, para JBI digandeng untuk memberikan akses informasi.
Advertisement
Dengan bantuan JBI, penyandang Tuli bisa mengerti apa yang disampaikan oleh setiap calon presiden.
Seperti dalam Debat Capres ketiga tadi malam, Minggu, 7 Januari 2024. Seorang juru bahasa isyarat menarik perhatian warganet karena performanya yang penuh semangat saat bertugas.
Aksi perempuan itu diabadikan dan diunggah di akun X r_ahyaa. Pemilik akun mengapresiasi energi JBI dalam menginterpretasi bahasa lisan ke dalam bahasa isyarat.
“HER ENERGY OMGGGGG #DebatCapres,” tulis pemilik akun dikutip Senin (8/1/2023).
Unggahan ini pun mendapat respons positif dari warganet. Bahkan, ada yang menyebut JBI tersebut sebagai pemenang debat malam itu.
“Kalo kata mimin sih kakaknya pemenang debat malam ini she's so energetic,” kata pengguna X.
“Kamu keren banget mba,” kata warganet lainnya.
Hingga, hari ini, video singkat juru bahasa isyarat itu sudah ditonton lebih dari 662 ribu kali, mengumpulkan 26 ribu suka, dan lebih dari 300 komentar.
Soal Debat Capres Semalam
Debat Capres ketiga digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024. Dalam debat kali ini, tiga calon presiden saling adu argumen dan saling serang satu sama lain.
Sempat memanas, tapi debat capres ketiga menghadirkan beberapa hal yang menarik perhatian. Diantaranya:
Ganjar-Mahfud Tampil dengan Jaket Bomber
Saat hendak memulai debat capres ketiga, para pasangan capres-cawapres pun satu persatu memasuki lokasi atau panggung.
Pasangan yang pertama masuk adalah paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, lalu paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Disusul paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Ketika masuk ke dalam panggung debat capres, paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud Md cukup menarik perhatian. Sebab, keduanya menggunakan jaket bomber berwarna hijau dan kacamata hitam.
Dengan asyik, keduanya pun bergaya saling berpunggungan, seperti mengutip Regional Liputan6.com.
Advertisement
Omon Omon Jadi Trending Topic
Pada debat ketiga, Anies Baswedan tampak beberapa kali mengkritik kebijakan Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Terutama terkait anggaran Kementerian Pertahanan yang saat ini banyak membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dari negara lain.
"Terkait barang bekas, Pak Anies ini tidak megerti masalah pertahanan. Saya ajak mas Anies diskusi, pernyataan barang bekas itu menyesatkan rakyat, dalam pertahanan di mana pun hampir 50 persen adalah bekas tapi usianya masih muda," kata Prabowo.
Prabowo juga menyebut Anies Baswedan terlalu teoritis dalam menyampaikan program-programnya dalam debat capres. Hal tersebut tercetus salah satunya saat membahas roadmap kerja sama antar-negara selatan-selatan.
Menurut Prabowo, hal yang harus dilakukan adalah memperkuat ekonomi dalam negeri. Dengan demikian, Prabowo menyanggah Anies yang menurutnya terlalu teoritis.
"Jadi leadership, apakah negara, apakah perorangan, harus dengan contoh. Ing ngarso sing tulodo. Kita memimpin itu mencontoh."
Prabowo bahkan secara terang-terangan menyebut ada beberapa hal yang disampaikan oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, sesuai dengan pemikirannya. "Kalau benar, masuk akal, saya setuju. Tidak hanya omon omon omon...," ujar Prabowo Subianto.
Ganjar Pranowo Sebut Nama Niki, Rich Brian, dan Voice of Baceprot
Sementara itu, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut nama warga asal Indonesia yang tenar di luar negeri seperti Niki, Rich Brian, Voice of Baceprot, hingga Carina Joe dalam debat capres. Menurut Ganjar, nama-nama tersebut harus diviralkan.
Awalnya Ganjar menerangkan soal globalisasi dan menanggapi soal bagaimana strategi mempromosikan budaya populer nusantara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia pun mengatakan, teknologi digital sudah mendunia dan semua pihak menggunakan itu sehingga muncul kata yakni viralisme.
"Maka kemudian ada konvensional kita mendorong agar dubes kita, diplomat kita untuk menjadi tenaga pemasar. Mereka menjadi fasilitator, juga mempromosikan dalam negeri maupun menarik potensi luar negeri di dalam negeri dengan berbagai kerja sama dan fasilitasi dari negara, maka viralisme sebenarnya bagian yang kita dorong dari tanah air sendiri," kata Ganjar dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
"Kalau kita lihat Niki, Rich Brian, Carina. Carina seorang intelektual yang hebat sekali yang menemukan antivirus Astrazeneca. Dia diaspora yang hebat, kita promosikan, kita viralkan," sambung Ganjar.
Ganjar menerangkan, Niki, Rich Brian, Voice of Baceprot yang mendunia bisa difasilitasi dan merekalah yang akan mendapatkan keuntungan sekaligus menjadi diplomat Indonesia.
Advertisement