Saat-saat Terakhir Paus Fransiskus: Bersyukur Dapat Kembali Menginjakkan Kaki di Lapangan Santo Petrus

Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025), pukul 07.35 waktu Vatikan.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 23 Apr 2025, 11:29 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 11:29 WIB
Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Kapel Casa Santa Marta
Foto tersebut diambil di kapel Casa Santa Marta, kediaman Paus Fransiskus selama menjalani misi kepausan di Vatikan. Di Casa Santa Marta, Paus Fransiskus mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun. Menurut rencana, jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Rabu (23/4) besok. (Handout/VATICAN MEDIA/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Vatican City - "Terima kasih telah membawaku kembali ke Lapangan Santo Petrus." — ucapan syukur ini adalah salah satu kata terakhir Paus Fransiskus kepada orang yang setia menjaganya tanpa lelah selama masa sakitnya, bahkan sebelumnya.

Kalimat itu diucapkannya kepada Massimiliano Strappetti, perawat yang—menurut Paus Fransiskus sendiri—pernah menyelamatkan nyawanya dengan menyarankan operasi usus. Belakangan, pada 2022, Paus Fransiskus mengangkat Strappetti sebagai asisten kesehatan pribadinya.

Strappetti mendampingi Paus Fransiskus selama 38 hari perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, dan berjaga siang-malam selama masa pemulihannya di Casa Santa Marta. Dia juga berada di sisi Paus Fransiskus pada Minggu Paskah, saat pemberkatan Urbi et Orbi. Demikian seperti dikutip dari Vatican News.

Sehari sebelumnya, mereka bersama-sama pergi ke Basilika Santo Petrus untuk meninjau "rute" yang akan dilalui Paus Fransiskus keesokan harinya saat muncul di balkon utama Basilika Santo Petrus.

Menyapa Umat

Pada Minggu Paskah, Paus Fransiskus ingin memberikan kejutan penuh makna kepada 50.000 umat dengan mengendarai mobil kepausan (popemobile) setelah pemberkatan dari balkon Basilika Santo Petrus.

Namun, Paus Fransiskus sempat ragu dan bertanya pendapat Strappetti, "Menurutmu, bisakah aku melakukannya?"

Sesampainya di Lapangan Santo Petrus, dia menyambut umat dengan hangat, terutama anak-anak. Ini adalah perjalanan pertamanya setelah keluar dari Rumah Sakit Gemelli, sekaligus penampilan terakhirnya di tengah umat.

Lelah tapi bahagia, Paus Fransiskus kemudian berterima kasih kepada asisten kesehatannya, "Terima kasih telah membawaku kembali ke lapangan (Santo Petrus) ini."

Kalimat itu dinilai mencerminkan hasrat Paus Fransiskus untuk kembali menyatu dengan umat, menegaskan kembali komitmennya pada kepausan yang akrab dan rendah hati.

Tenang dan Cepat

Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Kapel Casa Santa Marta
Takhta Suci Vatikan merilis foto Paus Fransiskus yang terbaring di peti mati terbuka. Dalam foto tersebut, nampak jenazah Paus Fransiskus memakai jubah merah dengan mitra kepausan di kepalanya dan rosario di tangannya. (Handout/VATICAN MEDIA/AFP)... Selengkapnya

Mengutip Vatican News, Paus Fransiskus beristirahat pada Minggu sore dan menyantap makan malam dengan tenang.

Lalu pada Senin, sekitar pukul 05.30, tanda-tanda sakit mendadak muncul, memicu respons cepat dari mereka yang menjaganya.

Sekitar satu jam kemudian, setelah mengangkat tangan sebagai isyarat perpisahan kepada Strappetti—yang berada di samping tempat tidurnya di lantai dua Casa Santa Marta—Paus Fransiskus tak sadarkan diri.

Menurut mereka yang mendampingi di detik-detik terakhirnya, dia tidak menderita. Semua terjadi dengan cepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya