Liputan6.com, Jakarta Menstruasi atau haid merupakan siklus alami yang dialami oleh wanita setiap bulannya. Meski begitu, tidak semua wanita memiliki siklus haid yang teratur, sehingga sulit memprediksi kapan tepatnya menstruasi akan tiba. Untungnya, tubuh memberikan beberapa sinyal atau ciri-ciri mau menstruasi yang bisa diamati. Dengan mengenali tanda-tanda ini, wanita dapat lebih siap menghadapi datangnya haid dan gejala yang menyertainya.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai 15 ciri-ciri mau menstruasi yang umum terjadi, penyebabnya, serta cara mengatasinya. Selain itu, akan dibahas pula mengenai tanda-tanda haid yang tidak normal dan kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Premenstrual Syndrome (PMS)
Sebelum membahas lebih jauh mengenai ciri-ciri mau menstruasi, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu Premenstrual Syndrome atau PMS. PMS merupakan kumpulan gejala fisik dan emosional yang dialami wanita beberapa hari atau minggu sebelum menstruasi dimulai. Gejala-gejala ini terjadi akibat fluktuasi hormon yang berkaitan dengan siklus menstruasi.
PMS umumnya dimulai 5-11 hari sebelum menstruasi dan berakhir ketika menstruasi dimulai. Intensitas gejala PMS dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat berbeda-beda pada setiap wanita. Bahkan pada wanita yang sama, gejala PMS bisa berubah dari satu siklus ke siklus berikutnya.
Meski penyebab pasti PMS belum diketahui, para ahli menduga hal ini berkaitan erat dengan perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi. Selain itu, faktor genetik, gaya hidup, dan kondisi kesehatan tertentu juga dapat mempengaruhi intensitas gejala PMS yang dialami.
Advertisement
15 Ciri-ciri Mau Menstruasi yang Umum Terjadi
Berikut ini adalah 15 ciri-ciri mau menstruasi yang paling sering dialami oleh wanita:
1. Perubahan Suasana Hati (Mood Swings)
Salah satu ciri-ciri mau menstruasi yang paling umum adalah perubahan suasana hati atau mood swings. Wanita mungkin mengalami perasaan yang naik turun dengan cepat, seperti mudah marah, sedih, atau cemas tanpa alasan yang jelas. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi neurotransmitter di otak, terutama serotonin yang berperan dalam mengatur suasana hati.
Untuk mengatasi mood swings, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Olahraga teratur juga dapat membantu meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membuat perasaan lebih bahagia. Jika perubahan suasana hati terasa sangat mengganggu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Nyeri dan Pembengkakan Payudara
Nyeri dan pembengkakan payudara merupakan gejala PMS yang cukup umum. Payudara mungkin terasa lebih sensitif, berat, atau bahkan nyeri saat disentuh. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar hormon progesteron yang menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan jaringan payudara.
Untuk meredakan ketidaknyamanan ini, cobalah mengenakan bra yang nyaman dan memberikan dukungan yang baik. Kompres dingin atau hangat pada area payudara juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Mengurangi konsumsi kafein dan garam juga bisa membantu mengurangi retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan.
3. Munculnya Jerawat
Banyak wanita mengalami breakout atau munculnya jerawat sebagai salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Jerawat ini biasanya muncul di area dagu, dahi, atau pipi. Penyebabnya adalah peningkatan produksi sebum (minyak alami kulit) akibat fluktuasi hormon, terutama androgen.
Untuk mengatasi jerawat menjelang menstruasi, pastikan untuk membersihkan wajah secara teratur dengan pembersih yang sesuai untuk jenis kulit Anda. Hindari memencet atau menyentuh jerawat untuk mencegah infeksi. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung salicylic acid atau benzoyl peroxide juga dapat membantu mengurangi jerawat.
4. Kram Perut (Dismenore)
Kram perut atau dismenore merupakan salah satu ciri-ciri mau menstruasi yang paling umum dikeluhkan. Rasa nyeri ini biasanya terasa di bagian perut bawah dan dapat menjalar ke punggung atau paha. Kram terjadi karena kontraksi otot rahim yang dipicu oleh pelepasan prostaglandin, zat kimia yang membantu peluruhan dinding rahim.
Untuk meredakan kram, cobalah mengompres area perut dengan botol berisi air hangat. Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau peregangan juga dapat membantu. Jika nyeri terasa sangat mengganggu, konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol sesuai petunjuk penggunaan.
5. Perut Kembung
Perut kembung sering dialami sebagai salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Wanita mungkin merasa perutnya lebih besar atau penuh, dan pakaian terasa lebih ketat di area pinggang. Kembung ini disebabkan oleh retensi air dan gas dalam tubuh akibat perubahan hormon.
Untuk mengurangi kembung, kurangi konsumsi makanan yang mengandung garam berlebih dan makanan yang dapat menyebabkan gas seperti kacang-kacangan atau minuman berkarbonasi. Perbanyak konsumsi air putih dan serat untuk membantu melancarkan pencernaan. Olahraga ringan juga dapat membantu mengurangi retensi air dalam tubuh.
6. Sakit Kepala
Sakit kepala atau migrain sering menjadi salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Intensitasnya dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Sakit kepala ini dipicu oleh perubahan kadar estrogen yang mempengaruhi neurotransmitter di otak, terutama serotonin.
Untuk mengatasi sakit kepala, cobalah beristirahat di ruangan yang gelap dan tenang. Kompres dingin pada dahi atau leher juga dapat membantu. Jika sakit kepala terasa sangat mengganggu, konsumsi obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter. Menghindari pemicu seperti stres, kurang tidur, atau konsumsi alkohol juga dapat membantu mencegah sakit kepala.
7. Kelelahan
Rasa lelah yang berlebihan sering menjadi salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Wanita mungkin merasa lebih mudah lelah dan kurang berenergi dibandingkan biasanya. Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon dan dapat diperparah oleh gangguan tidur yang sering menyertai PMS.
Untuk mengatasi kelelahan, pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Atur jadwal tidur yang teratur dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Olahraga ringan secara teratur juga dapat membantu meningkatkan energi. Hindari konsumsi kafein berlebih, terutama menjelang waktu tidur.
8. Perubahan Nafsu Makan
Banyak wanita mengalami perubahan nafsu makan sebagai salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Beberapa mungkin mengalami peningkatan nafsu makan, terutama keinginan untuk mengonsumsi makanan manis atau asin. Sementara yang lain mungkin justru kehilangan nafsu makan. Perubahan ini terkait dengan fluktuasi kadar hormon yang mempengaruhi metabolisme dan sinyal rasa lapar di otak.
Untuk mengatasi perubahan nafsu makan, cobalah untuk tetap menjaga pola makan yang seimbang. Konsumsi makanan bergizi dalam porsi kecil tapi sering dapat membantu menstabilkan gula darah dan mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran serta hindari makanan olahan yang tinggi gula dan lemak.
9. Nyeri Punggung Bagian Bawah
Nyeri punggung bagian bawah sering menjadi salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Rasa nyeri ini dapat bervariasi dari ringan hingga cukup mengganggu. Penyebabnya adalah kontraksi otot-otot di sekitar rahim yang juga mempengaruhi otot-otot punggung bawah.
Untuk meredakan nyeri punggung, cobalah melakukan peregangan ringan atau yoga. Kompres hangat pada area yang nyeri juga dapat membantu. Pastikan untuk menjaga postur yang baik saat duduk atau berdiri. Jika nyeri terasa sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
10. Gangguan Tidur
Gangguan tidur seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak sering menjadi salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Wanita mungkin mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terbangun di malam hari. Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang mempengaruhi siklus tidur-bangun tubuh.
Untuk mengatasi gangguan tidur, ciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Hindari penggunaan gadget atau menonton TV terlalu dekat dengan waktu tidur. Pastikan kamar tidur dalam kondisi yang nyaman, gelap, dan sejuk. Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam juga dapat membantu menenangkan pikiran sebelum tidur.
11. Sembelit atau Diare
Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit atau diare juga dapat menjadi salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon yang mempengaruhi kerja otot usus. Beberapa wanita mungkin mengalami sembelit, sementara yang lain justru mengalami diare.
Untuk mengatasi masalah pencernaan, pastikan untuk mengonsumsi cukup serat dan air putih. Hindari makanan yang dapat memicu gas atau kembung. Olahraga ringan juga dapat membantu melancarkan pencernaan. Jika gejala terasa sangat mengganggu atau berlangsung lama, konsultasikan dengan dokter.
12. Sensitif terhadap Cahaya, Suara, dan Sentuhan
Beberapa wanita menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan eksternal seperti cahaya terang, suara keras, atau sentuhan sebagai salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Hal ini terkait dengan perubahan kadar hormon yang mempengaruhi sistem saraf.
Untuk mengatasi sensitivitas berlebih, cobalah untuk menghindari situasi yang terlalu stimulatif. Gunakan kacamata gelap jika merasa sensitif terhadap cahaya. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman di rumah. Jika sensitivitas terasa sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
13. Peningkatan Gairah Seksual
Meski tidak selalu terjadi pada semua wanita, peningkatan gairah seksual bisa menjadi salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon, terutama estrogen dan testosteron, yang dapat meningkatkan libido.
Peningkatan gairah seksual ini adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, penting untuk tetap menjaga kebersihan dan menggunakan perlindungan yang tepat jika memutuskan untuk melakukan aktivitas seksual menjelang menstruasi.
14. Munculnya Keputihan
Perubahan pada cairan vagina atau munculnya keputihan juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan produksi cairan vagina yang berwarna putih atau bening. Hal ini normal dan disebabkan oleh perubahan kadar hormon menjelang menstruasi.
Meski demikian, penting untuk tetap menjaga kebersihan area intim. Gunakan pakaian dalam yang nyaman dan menyerap keringat. Jika keputihan disertai dengan bau tidak sedap, gatal, atau perubahan warna yang mencolok, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter karena bisa jadi merupakan tanda infeksi.
15. Perasaan Cemas atau Depresi
Beberapa wanita mungkin mengalami perasaan cemas atau depresi yang lebih intens sebagai salah satu ciri-ciri mau menstruasi. Hal ini terkait dengan perubahan kadar hormon yang mempengaruhi neurotransmitter di otak, terutama serotonin yang berperan dalam mengatur suasana hati.
Jika perasaan cemas atau depresi terasa sangat mengganggu, penting untuk mencari dukungan. Bicarakan perasaan Anda dengan orang terdekat atau profesional kesehatan mental. Teknik manajemen stres seperti meditasi atau terapi kognitif-perilaku juga dapat membantu. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan untuk membantu mengelola gejala yang berat.
Penyebab Ciri-ciri Mau Menstruasi
Ciri-ciri mau menstruasi atau gejala PMS yang dialami wanita disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Perubahan Hormonal
Penyebab utama dari ciri-ciri mau menstruasi adalah fluktuasi hormon yang terjadi selama siklus menstruasi. Kadar estrogen dan progesteron yang berubah-ubah mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem saraf pusat, yang dapat memicu berbagai gejala fisik dan emosional.
Faktor Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami PMS. Jika ibu atau saudara perempuan Anda mengalami gejala PMS yang signifikan, kemungkinan Anda juga akan mengalaminya lebih besar.
Gaya Hidup
Gaya hidup juga dapat mempengaruhi intensitas ciri-ciri mau menstruasi yang dialami. Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak seimbang, kurang olahraga, stres berlebihan, dan kurang tidur dapat memperparah gejala PMS.
Ketidakseimbangan Neurotransmitter
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan neurotransmitter, terutama serotonin, dapat berperan dalam munculnya gejala PMS. Serotonin berperan penting dalam mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.
Kondisi Kesehatan Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan seperti gangguan tiroid, endometriosis, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memperparah gejala PMS. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dan menangani kondisi-kondisi tersebut.
Advertisement
Cara Mengatasi Ciri-ciri Mau Menstruasi
Meskipun ciri-ciri mau menstruasi atau gejala PMS tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitasnya:
Perubahan Gaya Hidup
Mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi gejala PMS. Beberapa perubahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membuat perasaan lebih bahagia.
- Pola makan seimbang: Konsumsi makanan yang kaya akan serat, protein, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh.
- Manajemen stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
- Tidur yang cukup: Usahakan untuk tidur 7-9 jam setiap malam.
Suplemen Nutrisi
Beberapa suplemen nutrisi mungkin dapat membantu mengurangi gejala PMS, antara lain:
- Kalsium: Dapat membantu mengurangi kram dan perubahan suasana hati.
- Magnesium: Membantu mengurangi retensi air dan kembung.
- Vitamin B6: Dapat membantu mengurangi depresi dan kelelahan.
- Omega-3: Membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai suplemen apapun.
Obat-obatan
Untuk gejala yang lebih berat, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan seperti:
- Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen untuk mengurangi kram dan nyeri.
- Pil KB untuk mengatur hormon dan mengurangi gejala PMS.
- Antidepresan dalam kasus depresi atau kecemasan yang parah.
Terapi Alternatif
Beberapa terapi alternatif yang mungkin membantu mengurangi gejala PMS antara lain:
- Akupunktur
- Pijat refleksi
- Aromaterapi
- Herbal seperti evening primrose oil atau chasteberry
Namun, efektivitas terapi alternatif ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mencoba terapi alternatif apapun.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun ciri-ciri mau menstruasi atau gejala PMS umumnya normal, ada kalanya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Segera hubungi dokter jika:
- Gejala PMS sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan produktivitas Anda.
- Anda mengalami depresi berat atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
- Gejala fisik seperti nyeri atau kram sangat parah dan tidak membaik dengan pengobatan biasa.
- Anda mengalami perubahan siklus menstruasi yang signifikan.
- Anda mengalami pendarahan yang sangat berat atau berlangsung lebih lama dari biasanya.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada kondisi kesehatan lain yang mendasari gejala-gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan khusus atau merujuk Anda ke spesialis untuk penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Kesimpulan
Ciri-ciri mau menstruasi atau gejala PMS merupakan hal yang umum dialami oleh banyak wanita. Meskipun dapat menimbulkan ketidaknyamanan, sebagian besar gejala ini dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan perawatan mandiri. Penting untuk mengenali gejala-gejala ini dan memahami bahwa setiap wanita mungkin mengalaminya dengan intensitas yang berbeda-beda.
Dengan mengenali ciri-ciri mau menstruasi, wanita dapat lebih siap menghadapi perubahan fisik dan emosional yang mungkin terjadi. Jika gejala terasa sangat mengganggu atau Anda khawatir ada masalah kesehatan yang lebih serius, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar wanita dapat menjalani siklus menstruasi mereka dengan lebih nyaman dan tetap produktif dalam kehidupan sehari-hari.