Liputan6.com, Jakarta Teks eksplanasi merupakan salah satu jenis teks yang sering dijumpai dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Teks ini memiliki karakteristik dan tujuan khusus yang membedakannya dari jenis teks lainnya.
Mari kita bahas secara mendalam mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, tujuan, dan aspek penting lainnya dari teks eksplanasi.
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah jenis teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial. Kata "eksplanasi" berasal dari bahasa Inggris "explanation" yang berarti penjelasan atau keterangan. Dengan demikian, teks eksplanasi dapat diartikan sebagai teks yang memberikan penjelasan mengenai proses terjadinya sesuatu.
Dalam teks eksplanasi, penulis berusaha menguraikan tahapan-tahapan atau langkah-langkah bagaimana suatu peristiwa dapat terjadi. Teks ini tidak hanya mendeskripsikan apa yang terjadi, tetapi juga menjelaskan mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Penjelasan yang diberikan biasanya bersifat ilmiah dan objektif, didasarkan pada fakta dan data yang dapat diverifikasi.
Beberapa ahli bahasa memberikan definisi yang sedikit berbeda namun pada intinya sama mengenai teks eksplanasi:
- Menurut Pardiyono, teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.
- Knapp dan Watkins mendefinisikan teks eksplanasi sebagai teks yang menjelaskan bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi dalam fenomena alam atau kehidupan sosial.
- Mahsun menyatakan bahwa teks eksplanasi terdiri dari bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena secara rinci dan sistematis, dengan memaparkan hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Advertisement
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Untuk dapat mengidentifikasi sebuah teks sebagai teks eksplanasi, kita perlu memahami ciri-ciri khususnya. Berikut adalah beberapa karakteristik utama teks eksplanasi:
- Bersifat faktual dan objektif: Informasi yang disajikan dalam teks eksplanasi harus berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Teks ini tidak memuat opini pribadi penulis atau informasi yang bersifat subjektif.
- Fokus pada fenomena umum: Teks eksplanasi biasanya membahas tentang fenomena alam atau sosial yang bersifat umum, bukan peristiwa spesifik yang hanya terjadi sekali.
- Menggunakan hubungan sebab-akibat: Penjelasan dalam teks eksplanasi sering menggunakan pola sebab-akibat untuk menggambarkan proses terjadinya suatu fenomena.
- Menggunakan istilah ilmiah: Karena sifatnya yang ilmiah, teks eksplanasi sering menggunakan istilah-istilah teknis atau ilmiah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
- Bersifat informatif: Tujuan utama teks eksplanasi adalah memberikan informasi, bukan mempengaruhi pembaca atau menghibur.
- Menggunakan kalimat pasif: Teks eksplanasi sering menggunakan struktur kalimat pasif untuk menekankan proses atau peristiwa yang terjadi, bukan pelakunya.
- Menggunakan konjungsi kausal dan temporal: Untuk menjelaskan urutan kejadian dan hubungan sebab-akibat, teks eksplanasi sering menggunakan kata penghubung seperti "karena", "sehingga", "kemudian", "setelah itu", dan sebagainya.
- Memiliki struktur yang jelas: Teks eksplanasi umumnya memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, rangkaian penjelasan, dan kesimpulan atau interpretasi.
Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat dengan mudah membedakan teks eksplanasi dari jenis teks lainnya seperti teks deskripsi atau teks narasi.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga bagian utama yang saling berkaitan. Pemahaman tentang struktur ini penting untuk dapat menulis dan menganalisis teks eksplanasi dengan baik. Berikut adalah penjelasan detail mengenai struktur teks eksplanasi:
1. Pernyataan Umum (Identifikasi Fenomena)
Bagian ini merupakan pembuka dari teks eksplanasi yang berisi pengenalan terhadap topik atau fenomena yang akan dijelaskan. Pernyataan umum berfungsi untuk:
- Memperkenalkan subjek yang akan dibahas
- Memberikan informasi awal yang diperlukan pembaca
- Menarik minat pembaca untuk membaca lebih lanjut
Pernyataan umum biasanya ditulis secara singkat dan padat, namun cukup informatif untuk memberikan gambaran umum tentang apa yang akan dibahas dalam teks.
2. Rangkaian Penjelasan (Deretan Penjelas)
Bagian ini merupakan inti dari teks eksplanasi. Pada bagian ini, penulis menjelaskan secara rinci proses terjadinya fenomena yang dibahas. Rangkaian penjelasan biasanya mencakup:
- Urutan kejadian atau tahapan proses
- Hubungan sebab-akibat antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya
- Penjelasan ilmiah tentang mengapa dan bagaimana fenomena tersebut terjadi
Dalam menyusun rangkaian penjelasan, penulis harus memperhatikan urutan logis dan menggunakan bahasa yang jelas serta mudah dipahami. Penggunaan kata penghubung yang tepat sangat penting untuk menunjukkan hubungan antar peristiwa.
3. Interpretasi (Ulasan)
Bagian terakhir dari struktur teks eksplanasi adalah interpretasi atau ulasan. Bagian ini bersifat opsional, namun sering digunakan untuk:
- Menyimpulkan penjelasan yang telah diberikan
- Memberikan pandangan atau interpretasi penulis terhadap fenomena yang dibahas
- Menghubungkan fenomena yang dijelaskan dengan konteks yang lebih luas
Interpretasi harus tetap bersifat objektif dan berdasarkan fakta yang telah dipaparkan sebelumnya. Bagian ini tidak boleh berisi opini pribadi yang tidak berkaitan dengan penjelasan yang telah diberikan.
Pemahaman tentang struktur teks eksplanasi ini penting tidak hanya untuk menulis teks eksplanasi yang baik, tetapi juga untuk menganalisis dan memahami teks eksplanasi yang dibaca. Dengan mengenali setiap bagian strukturnya, pembaca dapat lebih mudah mencerna informasi yang disajikan dalam teks.
Advertisement
Tujuan Teks Eksplanasi
Memahami tujuan teks eksplanasi sangat penting untuk dapat mengapresiasi dan menggunakan jenis teks ini dengan tepat. Teks eksplanasi memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Menjelaskan Proses Terjadinya Suatu Fenomena
Tujuan utama teks eksplanasi adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Teks ini menjawab pertanyaan "bagaimana" dengan menjelaskan tahapan atau urutan kejadian secara rinci dan sistematis.
2. Memaparkan Hubungan Sebab-Akibat
Teks eksplanasi bertujuan untuk menunjukkan hubungan kausal antara berbagai faktor yang terlibat dalam suatu fenomena. Dengan memahami hubungan sebab-akibat ini, pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang mengapa suatu peristiwa terjadi.
3. Memberikan Informasi Faktual
Salah satu tujuan penting teks eksplanasi adalah menyajikan informasi yang akurat dan berdasarkan fakta. Teks ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan opini atau mempengaruhi pembaca, melainkan untuk memberikan pengetahuan objektif tentang suatu topik.
4. Meningkatkan Pemahaman Ilmiah
Teks eksplanasi sering digunakan dalam konteks ilmiah untuk menjelaskan fenomena alam atau sosial. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman pembaca tentang konsep-konsep ilmiah dan bagaimana mereka beroperasi dalam dunia nyata.
5. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dengan menyajikan informasi tentang proses dan hubungan sebab-akibat, teks eksplanasi mendorong pembaca untuk berpikir secara kritis tentang bagaimana berbagai faktor saling mempengaruhi dalam suatu fenomena.
6. Menjawab Rasa Ingin Tahu
Teks eksplanasi sering digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia tentang dunia di sekitar mereka. Teks ini membantu memuaskan keingintahuan dengan memberikan penjelasan yang logis dan terstruktur.
7. Membantu Pengambilan Keputusan
Dalam beberapa kasus, pemahaman yang diperoleh dari teks eksplanasi dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau perencanaan tindakan, terutama ketika berhadapan dengan fenomena alam atau sosial tertentu.
Dengan memahami berbagai tujuan teks eksplanasi ini, kita dapat lebih menghargai peran penting jenis teks ini dalam menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki beberapa kaidah kebahasaan yang khas. Pemahaman tentang kaidah-kaidah ini penting untuk dapat menulis dan menganalisis teks eksplanasi dengan baik. Berikut adalah penjelasan detail mengenai kaidah kebahasaan teks eksplanasi:
1. Penggunaan Konjungsi Kausal
Teks eksplanasi sering menggunakan konjungsi kausal untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat. Contoh konjungsi kausal yang sering digunakan meliputi:
- Karena
- Sebab
- Akibatnya
- Oleh karena itu
- Sehingga
2. Penggunaan Konjungsi Temporal
Untuk menjelaskan urutan kejadian, teks eksplanasi menggunakan konjungsi temporal seperti:
- Pertama
- Kemudian
- Selanjutnya
- Akhirnya
- Setelah itu
3. Penggunaan Kalimat Pasif
Teks eksplanasi sering menggunakan kalimat pasif untuk menekankan proses atau peristiwa yang terjadi, bukan pelakunya. Contoh:
- "Air dipanaskan hingga mencapai titik didih."
- "Tanah longsor disebabkan oleh curah hujan yang tinggi."
4. Penggunaan Istilah Ilmiah
Karena sifatnya yang ilmiah, teks eksplanasi sering menggunakan istilah-istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Istilah-istilah ini harus dijelaskan jika dianggap tidak umum.
5. Penggunaan Kata Kerja Material dan Relasional
Teks eksplanasi sering menggunakan kata kerja yang menunjukkan proses fisik (kata kerja material) dan hubungan antar konsep (kata kerja relasional). Contoh:
- Kata kerja material: mengalir, membeku, mencair
- Kata kerja relasional: menjadi, merupakan, terdiri dari
6. Penggunaan Kalimat Deklaratif
Teks eksplanasi umumnya menggunakan kalimat deklaratif untuk menyampaikan informasi secara langsung dan jelas.
7. Penggunaan Kata Benda Umum
Teks eksplanasi lebih sering menggunakan kata benda umum daripada kata ganti orang. Ini membantu menjaga objektivitas teks.
8. Penggunaan Bahasa Formal
Karena sifatnya yang ilmiah, teks eksplanasi umumnya menggunakan bahasa formal dan menghindari penggunaan bahasa sehari-hari atau slang.
Dengan memahami dan menerapkan kaidah-kaidah kebahasaan ini, kita dapat menulis teks eksplanasi yang lebih efektif dan mudah dipahami oleh pembaca.
Advertisement
Cara Membuat Teks Eksplanasi
Membuat teks eksplanasi yang baik memerlukan perencanaan dan perhatian terhadap detail. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk membuat teks eksplanasi yang efektif:
1. Pilih Topik yang Sesuai
Langkah pertama adalah memilih topik yang sesuai untuk teks eksplanasi. Topik ini biasanya berupa fenomena alam atau sosial yang memiliki proses atau tahapan yang dapat dijelaskan. Pastikan topik yang dipilih cukup menarik dan relevan bagi pembaca target.
2. Lakukan Penelitian
Setelah memilih topik, lakukan penelitian mendalam untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan terpercaya. Gunakan sumber-sumber yang kredibel seperti buku teks, jurnal ilmiah, atau wawancara dengan ahli di bidang tersebut.
3. Buat Kerangka
Susun kerangka teks yang mencakup tiga bagian utama struktur teks eksplanasi:
- Pernyataan umum (identifikasi fenomena)
- Rangkaian penjelasan (deretan penjelas)
- Interpretasi (jika diperlukan)
4. Tulis Pernyataan Umum
Mulailah teks dengan pernyataan umum yang memperkenalkan topik dan memberikan gambaran singkat tentang apa yang akan dijelaskan. Pastikan bagian ini menarik minat pembaca untuk membaca lebih lanjut.
5. Jelaskan Proses atau Fenomena
Pada bagian rangkaian penjelasan, uraikan proses atau fenomena secara rinci dan sistematis. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Pastikan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat dan menggunakan konjungsi yang tepat untuk menunjukkan urutan kejadian.
6. Gunakan Istilah Ilmiah dengan Tepat
Jika menggunakan istilah ilmiah atau teknis, pastikan untuk menjelaskannya dengan baik. Jangan menggunakan jargon yang mungkin tidak dipahami oleh pembaca umum tanpa penjelasan.
7. Tambahkan Ilustrasi jika Diperlukan
Jika memungkinkan, tambahkan diagram, grafik, atau ilustrasi untuk membantu menjelaskan konsep yang kompleks. Pastikan setiap ilustrasi diberi keterangan yang jelas.
8. Tulis Interpretasi atau Kesimpulan
Jika diperlukan, akhiri teks dengan interpretasi atau kesimpulan yang merangkum poin-poin utama dan mungkin menghubungkan fenomena yang dijelaskan dengan konteks yang lebih luas.
9. Periksa dan Revisi
Setelah selesai menulis, baca kembali teks dan periksa untuk kesalahan tata bahasa, ejaan, atau logika. Pastikan alur penjelasan mudah diikuti dan informasi disajikan secara koheren.
10. Minta Umpan Balik
Jika memungkinkan, minta orang lain untuk membaca teks Anda dan memberikan umpan balik. Ini dapat membantu mengidentifikasi area yang mungkin perlu diperjelas atau diperbaiki.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan memperhatikan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, Anda dapat membuat teks eksplanasi yang informatif, jelas, dan efektif dalam menjelaskan fenomena yang dibahas.
Contoh Teks Eksplanasi
Berikut adalah contoh teks eksplanasi tentang proses terjadinya hujan:
Proses Terjadinya Hujan
Pernyataan Umum:
Hujan merupakan fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Proses terjadinya hujan melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks, dimulai dari penguapan air hingga jatuhnya titik-titik air ke permukaan bumi.
Rangkaian Penjelasan:
Tahap pertama dalam proses terjadinya hujan adalah evaporasi atau penguapan. Sinar matahari memanaskan permukaan air di laut, sungai, danau, dan sumber air lainnya, menyebabkan molekul-molekul air berubah menjadi uap air. Uap air ini kemudian naik ke atmosfer karena memiliki massa yang lebih ringan daripada udara di sekitarnya.
Seiring naiknya uap air ke atmosfer, suhu udara semakin rendah. Akibatnya, uap air mulai mengalami kondensasi, yaitu proses perubahan uap air menjadi titik-titik air yang sangat kecil. Titik-titik air ini berkumpul dan membentuk awan. Proses ini disebut dengan pembentukan awan atau kondensasi.
Ketika titik-titik air dalam awan menjadi semakin berat karena terus berkumpul, mereka tidak lagi dapat ditahan oleh arus udara di atmosfer. Pada titik ini, titik-titik air mulai jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Proses ini disebut presipitasi.
Intensitas dan durasi hujan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti suhu udara, kelembaban, dan kondisi atmosfer lainnya. Hujan ringan biasanya terjadi ketika titik-titik air jatuh perlahan dan dalam jumlah sedikit, sementara hujan lebat terjadi ketika banyak titik air jatuh dengan cepat.
Interpretasi:
Proses terjadinya hujan merupakan bagian penting dari siklus air di bumi. Hujan tidak hanya menyediakan air yang diperlukan untuk kehidupan, tetapi juga berperan dalam mengatur suhu bumi dan memelihara keseimbangan ekosistem. Pemahaman tentang proses terjadinya hujan dapat membantu kita menghargai kompleksitas sistem alam dan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.
Contoh teks eksplanasi di atas menunjukkan bagaimana struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi diterapkan untuk menjelaskan sebuah fenomena alam secara sistematis dan ilmiah.
Advertisement
Kesimpulan
Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi ilmiah dan menjelaskan fenomena alam maupun sosial. Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, struktur, tujuan, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, kita dapat lebih efektif dalam menulis dan menganalisis jenis teks ini.
Tujuan utama teks eksplanasi adalah menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena secara rinci dan sistematis. Teks ini berfokus pada hubungan sebab-akibat dan urutan kejadian, menggunakan bahasa yang objektif dan ilmiah. Struktur teks eksplanasi yang terdiri dari pernyataan umum, rangkaian penjelasan, dan interpretasi membantu penulis menyusun informasi secara logis dan mudah dipahami.
Dalam era informasi saat ini, kemampuan untuk memahami dan membuat teks eksplanasi menjadi semakin penting. Teks ini tidak hanya berguna dalam konteks akademik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari untuk memahami berbagai fenomena di sekitar kita. Dengan terus melatih kemampuan menulis dan menganalisis teks eksplanasi, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang dunia dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.