Apa itu Ambeien: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pelajari tentang apa itu ambeien, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Informasi lengkap seputar pencegahan dan pengobatan ambeien.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2024, 14:00 WIB
apa itu ambeien
apa itu ambeien ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Apa Itu Ambeien

Liputan6.com, Jakarta Ambeien, yang juga dikenal sebagai wasir atau hemoroid, merupakan kondisi pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum bagian bawah. Pembengkakan ini dapat terjadi di dalam anus (ambeien internal) atau di luar anus (ambeien eksternal). Meskipun umumnya tidak berbahaya, ambeien dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini terjadi ketika tekanan pada pembuluh darah di area anus dan rektum meningkat, menyebabkan pembuluh darah tersebut membesar dan meradang. Ambeien dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun, wanita hamil, dan individu yang sering mengalami sembelit atau mengejan berlebihan saat buang air besar.

Penting untuk memahami bahwa ambeien bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, namun dapat sangat mengganggu kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan tepat. Dalam banyak kasus, ambeien dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, pada kasus yang lebih parah, mungkin diperlukan intervensi medis untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi.

Gejala Ambeien

Gejala ambeien dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh penderita ambeien:

Gejala Ambeien Internal

  • Perdarahan tanpa rasa sakit saat buang air besar. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan terlihat di tisu toilet atau di dalam toilet.
  • Prolaps atau keluarnya jaringan dari anus, terutama saat mengejan. Jaringan ini mungkin dapat masuk kembali sendiri atau perlu didorong dengan jari.
  • Rasa gatal atau iritasi di dalam atau sekitar anus.
  • Sensasi basah di sekitar anus, yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitarnya.

Gejala Ambeien Eksternal

  • Benjolan yang dapat terlihat dan diraba di sekitar anus. Benjolan ini mungkin terasa nyeri atau sensitif.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat duduk atau buang air besar.
  • Pembengkakan di area anus.
  • Perdarahan saat buang air besar.
  • Gatal yang intens di sekitar anus.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan ambeien akan mengalami semua gejala ini. Beberapa orang mungkin hanya mengalami satu atau dua gejala, sementara yang lain mungkin mengalami kombinasi dari beberapa gejala. Selain itu, tingkat keparahan gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, terutama jika disertai dengan perdarahan yang persisten atau nyeri yang parah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala ini mungkin mirip dengan gejala kondisi lain yang lebih serius, seperti kanker kolorektal, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting.

Penyebab Ambeien

Ambeien terjadi ketika pembuluh darah di sekitar anus dan rektum mengalami tekanan berlebih, menyebabkan pembengkakan dan peradangan. Meskipun penyebab pastinya tidak selalu jelas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ambeien:

1. Sembelit Kronis

Sembelit yang berlangsung lama merupakan salah satu penyebab utama ambeien. Ketika seseorang mengalami sembelit, mereka cenderung mengejan lebih keras saat buang air besar. Mengejan berlebihan ini meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus dan rektum, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan pembentukan ambeien.

2. Kehamilan dan Persalinan

Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami ambeien. Hal ini disebabkan oleh peningkatan volume darah selama kehamilan dan tekanan dari janin yang berkembang pada area panggul. Selain itu, proses persalinan juga dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus, meningkatkan risiko terjadinya ambeien.

3. Kurangnya Asupan Serat

Diet rendah serat dapat menyebabkan sembelit, yang pada gilirannya meningkatkan risiko ambeien. Serat membantu melunakkan tinja dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan, mengurangi kebutuhan untuk mengejan saat buang air besar.

4. Duduk Terlalu Lama

Duduk dalam waktu yang lama, terutama di toilet, dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus dan rektum. Hal ini terutama relevan bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang mengharuskan duduk dalam waktu lama atau mereka yang sering menghabiskan waktu lama di toilet.

5. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus dan rektum, meningkatkan risiko terjadinya ambeien.

6. Mengangkat Beban Berat

Mengangkat beban berat secara rutin dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di area anus dan rektum.

7. Faktor Genetik

Beberapa orang mungkin memiliki predisposisi genetik untuk mengembangkan ambeien. Jika anggota keluarga Anda memiliki riwayat ambeien, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya juga.

8. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, jaringan yang mendukung pembuluh darah di rektum dan anus dapat melemah, meningkatkan risiko terjadinya ambeien.

Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk mengembangkan strategi pencegahan yang efektif. Dengan mengatasi faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti meningkatkan asupan serat, menjaga berat badan ideal, dan menghindari mengejan berlebihan saat buang air besar, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko mengalami ambeien.

Cara Mengatasi Ambeien

Mengatasi ambeien dapat dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari perawatan di rumah hingga prosedur medis. Pendekatan yang dipilih akan tergantung pada tingkat keparahan ambeien dan gejala yang dialami. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi ambeien:

1. Perawatan di Rumah

  • Meningkatkan asupan serat: Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu melunakkan tinja dan mengurangi tekanan saat buang air besar.
  • Minum banyak air: Hidrasi yang cukup membantu mencegah sembelit dan membuat tinja lebih lunak.
  • Rendam duduk air hangat: Berendam dalam air hangat selama 10-15 menit beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan dan memberikan kenyamanan.
  • Gunakan es: Kompres es dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa sakit.
  • Hindari mengejan: Jangan mengejan atau duduk terlalu lama di toilet.
  • Jaga kebersihan: Bersihkan area anus dengan lembut menggunakan air hangat setelah buang air besar.

2. Obat-obatan

  • Krim dan salep topikal: Produk over-the-counter seperti krim hidrokortison dapat membantu mengurangi pembengkakan dan gatal.
  • Supositoria: Obat dalam bentuk supositoria dapat memberikan kenyamanan dan membantu mengurangi pembengkakan.
  • Obat oral: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat oral untuk mengatasi gejala atau mencegah komplikasi.

3. Perubahan Gaya Hidup

  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sirkulasi dan mencegah sembelit.
  • Menjaga berat badan ideal: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus.
  • Hindari duduk terlalu lama: Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk lama, cobalah untuk berdiri dan berjalan-jalan secara berkala.

4. Prosedur Medis

Untuk kasus yang lebih parah atau tidak merespons perawatan konservatif, dokter mungkin merekomendasikan prosedur medis seperti:

  • Ligasi pita karet: Prosedur ini melibatkan pengikatan ambeien dengan karet elastis untuk memotong aliran darah, menyebabkan ambeien mengering dan rontok.
  • Skleroterapi: Injeksi larutan kimia ke dalam ambeien untuk menyusutkannya.
  • Koagulasi inframerah: Menggunakan sinar inframerah untuk menghentikan aliran darah ke ambeien.
  • Hemoroidektomi: Prosedur bedah untuk mengangkat ambeien yang besar atau parah.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai perawatan apa pun, terutama jika gejala parah atau persisten. Dokter dapat memberikan diagnosis yang tepat dan merekomendasikan rencana perawatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

Pencegahan Ambeien

Mencegah ambeien adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anus dan rektum. Dengan mengadopsi beberapa kebiasaan hidup sehat, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko mengembangkan ambeien atau mencegah kekambuhan jika Anda pernah mengalaminya sebelumnya. Berikut adalah beberapa strategi efektif untuk mencegah ambeien:

1. Tingkatkan Asupan Serat

Konsumsi makanan kaya serat adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah ambeien. Serat membantu melunakkan tinja dan meningkatkan volumenya, yang membuatnya lebih mudah dikeluarkan tanpa mengejan berlebihan. Beberapa sumber serat yang baik meliputi:

  • Buah-buahan segar seperti apel, pir, dan berry
  • Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan kale
  • Biji-bijian utuh seperti oatmeal, quinoa, dan roti gandum utuh
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian

Jika Anda kesulitan mendapatkan cukup serat dari makanan, pertimbangkan untuk menggunakan suplemen serat setelah berkonsultasi dengan dokter.

2. Minum Cukup Air

Hidrasi yang cukup sangat penting untuk mencegah sembelit dan membantu pencernaan yang sehat. Usahakan untuk minum setidaknya 8 gelas air sehari. Air tidak hanya membantu melunakkan tinja, tetapi juga membantu serat bekerja lebih efektif dalam sistem pencernaan Anda.

3. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, menjaga berat badan ideal, dan merangsang gerakan usus yang sehat. Cobalah untuk melakukan setidaknya 30 menit aktivitas fisik sedang setiap hari, seperti:

  • Berjalan kaki
  • Berenang
  • Bersepeda
  • Yoga

4. Hindari Mengejan Berlebihan

Mengejan terlalu keras saat buang air besar dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus dan rektum, meningkatkan risiko ambeien. Untuk menghindari hal ini:

  • Jangan menahan keinginan untuk buang air besar
  • Jangan duduk terlalu lama di toilet
  • Gunakan bangku kecil untuk menopang kaki saat di toilet, yang dapat membantu posisi yang lebih alami untuk buang air besar

5. Jaga Berat Badan Ideal

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus dan rektum. Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko ambeien.

6. Hindari Duduk Terlalu Lama

Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk dalam waktu lama, cobalah untuk berdiri dan berjalan-jalan setiap jam. Ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi dan mengurangi tekanan pada area anus.

7. Perhatikan Kebersihan

Menjaga kebersihan area anus sangat penting. Bersihkan area tersebut dengan lembut setelah buang air besar, menggunakan tisu lembab atau air hangat. Hindari menggunakan sabun yang keras atau tisu toilet yang kasar yang dapat mengiritasi kulit.

8. Hindari Mengangkat Beban Berat

Jika Anda perlu mengangkat beban berat, pastikan untuk menggunakan teknik yang benar dan hindari menahan napas atau mengejan saat melakukannya.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko mengembangkan ambeien. Namun, jika Anda tetap mengalami gejala ambeien meskipun telah menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Mitos dan Fakta Seputar Ambeien

Terdapat banyak mitos dan kesalahpahaman seputar ambeien yang beredar di masyarakat. Penting untuk memisahkan fakta dari fiksi agar dapat memahami kondisi ini dengan lebih baik dan menanganinya secara tepat. Berikut adalah beberapa mitos umum tentang ambeien beserta faktanya:

Mitos 1: Ambeien hanya terjadi pada orang tua

Fakta: Meskipun risiko ambeien meningkat seiring bertambahnya usia, kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan dewasa muda. Faktor-faktor seperti kehamilan, obesitas, dan kebiasaan buang air besar yang buruk dapat menyebabkan ambeien pada usia berapa pun.

Mitos 2: Ambeien selalu menyebabkan perdarahan

Fakta: Tidak semua ambeien menyebabkan perdarahan. Beberapa orang dengan ambeien mungkin hanya mengalami gejala seperti gatal, rasa tidak nyaman, atau benjolan di sekitar anus tanpa adanya perdarahan.

Mitos 3: Makanan pedas menyebabkan ambeien

Fakta: Makanan pedas sendiri tidak menyebabkan ambeien. Namun, makanan pedas dapat memperburuk gejala pada orang yang sudah memiliki ambeien karena dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan diare.

Mitos 4: Ambeien adalah kanker

Fakta: Ambeien bukanlah kanker dan tidak berkembang menjadi kanker. Namun, beberapa gejala ambeien, seperti perdarahan rektum, dapat mirip dengan gejala kanker kolorektal. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami perdarahan persisten.

Mitos 5: Ambeien akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan

Fakta: Meskipun beberapa kasus ambeien ringan dapat membaik tanpa pengobatan, banyak kasus memerlukan perawatan untuk menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Mengabaikan ambeien yang persisten dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.

Mitos 6: Duduk di toilet yang dingin dapat menyebabkan ambeien

Fakta: Suhu toilet tidak menyebabkan ambeien. Namun, duduk terlalu lama di toilet, terlepas dari suhunya, dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus dan meningkatkan risiko ambeien.

Mitos 7: Olahraga berat dapat menyebabkan ambeien

Fakta: Olahraga teratur sebenarnya dapat membantu mencegah ambeien dengan meningkatkan sirkulasi dan menjaga berat badan yang sehat. Namun, mengangkat beban yang terlalu berat tanpa teknik yang benar dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal dan berpotensi memperburuk ambeien.

Mitos 8: Ambeien hanya terjadi pada orang yang sering duduk

Fakta: Meskipun duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko ambeien, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dengan pekerjaan yang mengharuskan berdiri dalam waktu lama. Kuncinya adalah variasi posisi dan pergerakan teratur.

Mitos 9: Operasi adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan ambeien

Fakta: Banyak kasus ambeien dapat diobati dengan perubahan gaya hidup, perawatan di rumah, atau prosedur non-bedah seperti ligasi pita karet. Operasi biasanya hanya direkomendasikan untuk kasus yang parah atau tidak merespons terhadap perawatan konservatif.

Mitos 10: Ambeien tidak dapat dicegah

Fakta: Banyak kasus ambeien dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, termasuk diet tinggi serat, minum cukup air, olahraga teratur, dan menghindari mengejan berlebihan saat buang air besar.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu Anda mengelola kesehatan anus dan rektum dengan lebih baik. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang ambeien atau mengalami gejala yang persisten, selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Kapan Harus Ke Dokter

Meskipun ambeien sering kali dapat diobati dengan perawatan di rumah, ada situasi di mana konsultasi medis sangat diperlukan. Penting untuk mengenali tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa Anda perlu segera mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa situasi ketika Anda harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter:

1. Perdarahan Persisten

Jika Anda mengalami perdarahan rektum yang berlangsung lebih dari satu minggu, atau jika perdarahan terjadi tanpa hubungan dengan buang air besar, segera hubungi dokter. Perdarahan persisten bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti kanker kolorektal.

2. Perubahan Warna Tinja

Jika tinja Anda berwarna hitam, sangat gelap, atau berdarah, ini bisa menjadi tanda perdarahan internal yang memerlukan evaluasi medis segera.

3. Nyeri yang Parah

Ambeien yang sangat menyakitkan, terutama jika disertai dengan pembengkakan yang signifikan, mungkin menandakan adanya trombosis (pembekuan darah) dalam ambeien yang memerlukan penanganan medis.

4. Gejala yang Tidak Membaik

Jika gejala ambeien Anda tidak membaik setelah satu minggu perawatan di rumah, atau jika gejala semakin memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

5. Ambeien yang Tidak Dapat Didorong Kembali

Jika Anda memiliki ambeien yang menonjol keluar dari anus dan tidak dapat didorong kembali ke dalam, ini bisa menjadi tanda ambeien yang parah yang memerlukan perawatan medis.

6. Anemia

Jika Anda mengalami gejala anemia seperti kelelahan yang berlebihan, pusing, atau sesak napas, terutama jika disertai dengan perdarahan rektum, segera konsultasikan dengan dokter.

7. Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar

Jika Anda mengalami perubahan signifikan dalam kebiasaan buang air besar yang berlangsung lebih dari dua minggu, seperti sembelit atau diare yang persisten, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

8. Gejala yang Mengganggu Kualitas Hidup

Jika gejala ambeien Anda sangat mengganggu aktivitas sehari-hari atau kualitas hidup Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.

9. Riwayat Keluarga dengan Kanker Kolorektal

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal dan mengalami gejala yang mirip dengan ambeien, penting untuk mendapatkan evaluasi medis untuk memastikan diagnosis yang tepat.

10. Kehamilan dengan Gejala Ambeien yang Parah

Wanita hamil yang mengalami gejala ambeien yang parah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan mereka untuk mendapatkan perawatan yang aman selama kehamilan.

Ingatlah bahwa meskipun ambeien umumnya bukan kondisi yang mengancam jiwa, gejala-gejala tertentu dapat menandakan masalah yang lebih serius. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir atau jika gejala Anda tidak kunjung membaik. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, memberikan diagnosis yang akurat, dan merekomendasikan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Selalu lebih baik untuk berhati-hati dan mendapatkan evaluasi profesional daripada mengabaikan gejala yang berpotensi serius. Dengan perawatan yang tepat dan tepat waktu, sebagian besar kasus ambeien dapat dikelola dengan efektif, meningkatkan kualitas hidup Anda secara signifikan.

Kesimpulan

Ambeien atau wasir adalah kondisi umum yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan tepat. Meskipun seringkali tidak berbahaya, ambeien dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan dalam beberapa kasus, komplikasi yang lebih serius.

Memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahan ambeien sangat penting dalam mengelola kesehatan anus dan rektum. Faktor-faktor seperti diet rendah serat, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan buang air besar yang buruk dapat meningkatkan risiko terjadinya ambeien. Namun, dengan perubahan gaya hidup yang tepat, seperti meningkatkan asupan serat, minum cukup air, dan berolahraga secara teratur, risiko ini dapat dikurangi secara signifikan.

Perawatan ambeien dapat dimulai dengan langkah-langkah sederhana di rumah, seperti rendam duduk air hangat dan penggunaan krim atau salep yang dijual bebas. Namun, untuk kasus yang lebih parah atau persisten, intervensi medis mungkin diperlukan. Penting untuk tidak mengabaikan gejala yang berkelanjutan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika terjadi perdarahan, nyeri yang parah, atau gejala yang tidak membaik setelah perawatan di rumah.

Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat dan memperhatikan tanda-tanda awal ambeien, Anda dapat mengurangi risiko mengalami kondisi ini atau mencegah kekambuhannya. Jika Anda sudah mengalami ambeien, penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Akhirnya, penting untuk menghilangkan stigma dan mitos seputar ambeien. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini, orang-orang dapat lebih terbuka dalam mencari bantuan medis ketika diperlukan, yang pada akhirnya mengarah pada hasil kesehatan yang lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya