Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal dengan tren color blocking atau yang lebih dikenal dengan istilah 'tabrak warna' di dunia fashion? Tren ini memadukan dua atau lebih warna kontras dalam satu penampilan.
Penggunaan warna-warna berani dan kontras sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lalu dalam seni dan desain. Seni pop art pada abad ke-20, misalnya, menggunakan warna-warna cerah dan mencolok untuk menciptakan efek yang kuat.
Advertisement
Baca Juga
Tren color blocking dalam mode modern muncul secara bertahap. Color blocking bukan cuma hanya tentang penampilan yang mencolok, tapi juga soal percaya diri dan keberanian bereksperimen.
Awalnya, tren ini lebih fokus pada kombinasi warna-warna solid yang kontras. Namun kini, color blocking juga mencakup kombinasi warna-warna yang lebih lembut, penggunaan motif, dan tekstur yang berbeda untuk menciptakan tampilan yang lebih kompleks dan menarik.
Berikut Liputan6.com merangkum dari byrdie.com tentang tren tabrak warna yang mencuri perhatian, Rabu (23/4/2025).
Color Blocking (Tabrak Warna) Kembali Populer
Kalau kamu sedang mencari cara tampil lebih berani tapi tetap wearable untuk mencerahkan isi lemari pakaianmu, color blocking bisa jadi tren favoritmu berikutnya.
Tren ini makin populer dalam beberapa musim terakhir, bersanding dengan tren maksimalis lainnya seperti gaya Palm Beach chic dan gaya istri mafia. Warna-warna mencolok dan motif berani dari color blocking adalah ajakan seru untuk bereksperimen dengan gaya pribadi.
Meskipun bisa terasa menantang karena warna terang cenderung menarik perhatian dan bisa terlihat kurang menarik jika tak dipadupadankan dengan tepat, desainer seperti Christopher John Rogers dan Brandon Maxwell berhasil menghidupkannya kembali dengan versi yang lebih segar.
Â
Advertisement
Sejarah Color Blocking
Yves Saint Laurent adalah salah satu perancang pertama yang memperkenalkan color blocking di tahun 1960-an lewat gaun ikonik terinspirasi dari lukisan Piet Mondrian yang tampil di runway musim gugur 1965. Momen itu membantu mendorong lahirnya tren Mod Style dan membuat banyak desainer mulai mengeksplorasi warna lebih berani.
Color blocking kemudian dipopulerkan oleh desainer kulit hitam asal New Jersey, Stephen Burrows. Terinspirasi oleh era disko, ia menggabungkan unsur kebebasan, gerakan, dan budaya dalam karya-karyanya.
Koleksinya yang penuh warna dan energi menyertakan bahan jersey yang unfinished, kulit beraksen paku, dan detail "lettuce hem" yang berombak. Color blocking kemudian benar-benar lahir dan membentuk era baru dalam dunia mode yang terus berpengaruh hingga kini.
Kombinasi Fashion Color Blocking
Color blocking adalah teknik memadukan dua hingga tiga (atau lebih) warna terang dan kontras dalam satu outfit untuk menciptakan tampilan yang menarik perhatian.
Kombinasinya bisa beragam dan bisa diaplikasikan pada berbagai jenis pakaian—mulai dari gaun, sweater, bahkan jeans. Kuncinya adalah kontras, di mana blok warna terlihat berdampingan secara tegas, bukan gradasi yang lembut.
Sejak ditemukan, color blocking telah menjadi teknik tetap dalam dunia fashion, meskipun popularitasnya bisa naik turun tergantung musim dan tren yang sedang berlangsung.
Kini, color blocking sudah jadi bagian penting dari lanskap mode modern. Satu item color blocking bisa membuat tampilan langsung standout tanpa perlu terlalu banyak usaha styling—pas banget buat kamu yang ingin tampil beda tapi tak punya banyak waktu.
Advertisement
