Ciri-ciri Kurap yang Perlu Diketahui, Kenali Penyebab dan Jenisnya

Kenali ciri-ciri kurap seperti ruam melingkar, gatal, dan kulit bersisik. Pelajari penyebab, pengobatan, dan cara mencegah infeksi jamur kulit ini.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Des 2024, 07:47 WIB
Diterbitkan 27 Des 2024, 07:47 WIB
ciri ciri kurap
ciri ciri kurap ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Kurap merupakan salah satu infeksi jamur pada kulit yang cukup umum terjadi. Kondisi ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh dan menimbulkan gejala yang mengganggu. Untuk mengenali dan menangani kurap dengan tepat, penting untuk memahami ciri-ciri khasnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang ciri-ciri kurap, penyebab, cara pengobatan, serta langkah-langkah pencegahannya.

Pengertian Kurap

Kurap yang dalam istilah medis disebut tinea corporis, adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang lapisan luar kulit, rambut, dan kuku. Penyakit ini disebabkan oleh sekelompok jamur yang dikenal sebagai dermatofita. Meski namanya mengandung kata "cacing" dalam bahasa Inggris (ringworm), kurap sama sekali tidak ada hubungannya dengan cacing.

Infeksi ini dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak-anak, atlet, dan orang yang tinggal di lingkungan yang hangat dan lembap. Kurap sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita atau benda-benda yang terkontaminasi jamur penyebabnya.

Ciri-ciri Kurap yang Umum

Untuk mengenali kurap, perhatikan tanda-tanda berikut ini:

  • Ruam berbentuk lingkaran atau cincin
  • Tepi luar ruam yang meninggi dan berwarna lebih gelap
  • Bagian tengah ruam yang lebih terang atau tampak normal
  • Rasa gatal yang intens, terutama saat berkeringat
  • Kulit yang bersisik, kering, atau mengelupas di area yang terinfeksi
  • Peradangan atau kemerahan pada kulit
  • Kemungkinan terbentuknya lepuhan kecil di sekitar area yang terinfeksi

Ciri-ciri ini dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi dan tingkat keparahannya. Misalnya, kurap yang menyerang kulit kepala (tinea capitis) mungkin menyebabkan kebotakan parsial, sementara kurap di kaki (tinea pedis atau "athlete's foot") dapat menimbulkan sensasi terbakar dan pecah-pecah pada kulit di antara jari-jari kaki.

Penyebab Kurap

Kurap disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita yang tumbuh dan berkembang biak pada jaringan berkeratin seperti kulit, rambut, dan kuku. Beberapa jenis jamur yang umum menyebabkan kurap antara lain:

  • Trichophyton
  • Microsporum
  • Epidermophyton

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kurap meliputi:

  • Tinggal di lingkungan yang hangat dan lembap
  • Berkeringat berlebihan
  • Memakai pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat
  • Kontak langsung dengan penderita kurap atau hewan yang terinfeksi
  • Berbagi barang pribadi seperti handuk, sisir, atau pakaian dengan orang lain
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Obesitas
  • Diabetes

Pemahaman tentang penyebab dan faktor risiko ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Jenis-jenis Kurap Berdasarkan Lokasi

Kurap dapat menyerang berbagai bagian tubuh, dan penamaan medisnya berbeda-beda sesuai dengan lokasi infeksi. Berikut adalah beberapa jenis kurap yang umum ditemui:

  • Tinea corporis: kurap yang menyerang kulit tubuh, lengan, dan kaki
  • Tinea capitis: kurap pada kulit kepala dan rambut
  • Tinea pedis: kurap pada kaki, sering disebut "athlete's foot"
  • Tinea cruris: kurap di area selangkangan, dikenal juga sebagai "jock itch"
  • Tinea manuum: kurap yang menyerang telapak tangan
  • Tinea faciei: kurap pada wajah
  • Tinea barbae: kurap di area janggut
  • Tinea unguium: kurap yang menyerang kuku, juga dikenal sebagai onikomikosis

Setiap jenis kurap ini mungkin memiliki ciri-ciri khusus dan memerlukan pendekatan pengobatan yang sedikit berbeda.

Cara Mendiagnosis Kurap

Diagnosis kurap biasanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan evaluasi gejala oleh dokter. Namun, untuk memastikan diagnosis dan mengidentifikasi jenis jamur penyebabnya, dokter mungkin melakukan beberapa tes tambahan seperti:

  • Pemeriksaan dengan lampu Wood: Menggunakan sinar ultraviolet untuk mendeteksi keberadaan jamur pada kulit
  • Kerokan kulit (skin scraping): Mengambil sampel kulit yang terinfeksi untuk diperiksa di bawah mikroskop
  • Kultur jamur: Menumbuhkan jamur dari sampel kulit untuk mengidentifikasi jenisnya
  • Biopsi kulit: Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin diperlukan pengambilan sampel jaringan kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut

Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat dan efektif.

Pengobatan Kurap

Pengobatan kurap bertujuan untuk membunuh jamur penyebab dan menghilangkan gejala. Metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:

1. Obat antijamur topikal

Untuk kasus kurap ringan hingga sedang, dokter biasanya meresepkan krim, salep, atau lotion antijamur yang diaplikasikan langsung pada area yang terinfeksi. Beberapa contoh obat antijamur topikal yang sering digunakan adalah:

  • Clotrimazole
  • Miconazole
  • Terbinafine
  • Ketoconazole

Obat-obatan ini umumnya digunakan selama 2-4 minggu, tergantung pada keparahan infeksi.

2. Obat antijamur oral

Untuk kasus yang lebih parah atau kurap yang menyerang area yang luas, dokter mungkin meresepkan obat antijamur oral. Beberapa contoh obat antijamur oral meliputi:

  • Terbinafine
  • Itraconazole
  • Fluconazole
  • Griseofulvin

Pengobatan dengan obat oral biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada jenis dan keparahan infeksi.

3. Perawatan tambahan

Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah perawatan yang dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi ketidaknyamanan:

  • Menjaga area yang terinfeksi tetap bersih dan kering
  • Mengganti pakaian, handuk, dan sprei secara teratur
  • Menggunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
  • Menghindari menggaruk area yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran dan infeksi sekunder
  • Menggunakan bedak antijamur untuk membantu menjaga area tetap kering

Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan sesuai petunjuk dokter, meskipun gejala sudah membaik, untuk mencegah kambuhnya infeksi.

Pencegahan Kurap

Mencegah kurap lebih baik daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terkena kurap:

  • Jaga kebersihan pribadi dengan mandi secara teratur dan mengeringkan tubuh dengan baik
  • Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau sisir dengan orang lain
  • Gunakan alas kaki di area umum yang lembap seperti kamar mandi umum, ruang ganti, atau kolam renang
  • Pilih pakaian yang longgar dan menyerap keringat, terutama saat berolahraga
  • Ganti pakaian yang basah atau berkeringat sesegera mungkin
  • Cuci tangan secara teratur, terutama setelah bersentuhan dengan hewan
  • Jaga kebersihan hewan peliharaan dan periksa secara rutin untuk tanda-tanda infeksi jamur
  • Hindari kontak langsung dengan orang atau hewan yang diketahui menderita kurap
  • Jaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres yang baik

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena kurap.

Kapan Harus ke Dokter

Meskipun kurap seringkali dapat diobati dengan perawatan di rumah, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Jika ruam tidak membaik setelah dua minggu pengobatan dengan obat antijamur yang dijual bebas
  • Jika area yang terinfeksi menjadi sangat merah, bengkak, atau mengeluarkan nanah (tanda infeksi bakteri sekunder)
  • Jika ruam menyebar ke area yang luas atau muncul di beberapa bagian tubuh
  • Jika Anda mengalami demam atau gejala sistemik lainnya bersamaan dengan ruam
  • Jika kurap muncul di kulit kepala atau wajah
  • Jika Anda memiliki kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Jika Anda hamil atau menyusui dan mengalami gejala kurap

Dokter dapat memberikan diagnosis yang akurat dan meresepkan pengobatan yang tepat untuk mengatasi infeksi dengan efektif.

Mitos dan Fakta Seputar Kurap

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang kurap. Mari kita luruskan beberapa miskonsepsi umum:

Mitos 1: Kurap disebabkan oleh cacing

Fakta: Kurap disebabkan oleh jamur, bukan cacing. Nama "ringworm" dalam bahasa Inggris hanya mengacu pada bentuk ruam yang melingkar seperti cacing.

Mitos 2: Kurap hanya menyerang orang dengan kebersihan yang buruk

Fakta: Meskipun kebersihan yang baik dapat membantu mencegah kurap, siapa pun dapat terkena infeksi ini, termasuk orang-orang yang menjaga kebersihan dengan baik.

Mitos 3: Kurap akan sembuh sendiri tanpa pengobatan

Fakta: Meskipun beberapa kasus ringan mungkin membaik tanpa pengobatan, sebagian besar kasus kurap memerlukan perawatan antijamur untuk sembuh sepenuhnya dan mencegah penyebaran.

Mitos 4: Kurap hanya menular melalui kontak langsung dengan penderita

Fakta: Kurap dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, tetapi juga dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi seperti handuk, pakaian, atau peralatan olahraga.

Mitos 5: Sekali sembuh dari kurap, seseorang menjadi kebal terhadap infeksi di masa depan

Fakta: Seseorang dapat terkena kurap berulang kali. Tidak ada kekebalan yang terbentuk setelah sembuh dari infeksi sebelumnya.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu Anda mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan menangani kurap.

Pertanyaan Umum Seputar Kurap

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang kurap beserta jawabannya:

1. Apakah kurap berbahaya?

Kurap umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa malu. Namun, jika tidak diobati, kurap dapat menyebar dan menyebabkan infeksi yang lebih luas atau infeksi sekunder.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan kurap?

Dengan pengobatan yang tepat, gejala kurap biasanya mulai membaik dalam 1-2 minggu. Namun, pengobatan lengkap mungkin memerlukan waktu 2-4 minggu atau lebih, tergantung pada keparahan infeksi dan area yang terkena.

3. Apakah kurap dapat kambuh?

Ya, kurap dapat kambuh, terutama jika pengobatan tidak tuntas atau jika seseorang terpapar kembali pada sumber infeksi.

4. Bisakah kurap menular ke hewan peliharaan atau sebaliknya?

Ya, beberapa jenis kurap dapat menular antara manusia dan hewan. Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat menjadi pembawa jamur penyebab kurap.

5. Apakah ada cara alami untuk mengobati kurap?

Meskipun ada beberapa pengobatan alami yang diklaim efektif untuk kurap, seperti minyak pohon teh atau cuka apel, efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif.

Kesimpulan

Kurap adalah infeksi jamur yang umum terjadi dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Mengenali ciri-ciri kurap seperti ruam melingkar, rasa gatal, dan kulit yang bersisik adalah langkah pertama dalam menangani kondisi ini. Meskipun kurap umumnya tidak berbahaya, pengobatan yang tepat dan tuntas sangat penting untuk mencegah penyebaran dan kekambuhan.

Pencegahan kurap dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan pribadi, menghindari berbagi barang pribadi, dan menjaga area kulit tetap kering. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau pengobatan mandiri tidak efektif, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan yang konsisten, kurap dapat dikendalikan dan diatasi dengan baik.

Ingatlah bahwa kesehatan kulit adalah bagian penting dari kesehatan keseluruhan. Dengan memahami ciri-ciri kurap dan cara penanganannya, Anda dapat menjaga kulit tetap sehat dan bebas dari infeksi jamur yang mengganggu ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya