Ciri-Ciri Surat Dinas, Pelajari Panduan Lengkap Penulisannya

Pelajari ciri-ciri surat dinas yang benar dan lengkap. Temukan perbedaannya dengan surat pribadi serta tips menulis surat dinas yang baik.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Des 2024, 12:14 WIB
Diterbitkan 20 Des 2024, 12:13 WIB
ciri ciri surat dinas
ciri ciri surat dinas ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Surat merupakan sarana komunikasi tertulis yang masih relevan hingga saat ini, meskipun teknologi digital semakin berkembang. Dalam dunia formal dan profesional, surat dinas memegang peranan penting sebagai media penyampaian informasi resmi antar instansi atau lembaga. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai ciri-ciri surat dinas, perbedaannya dengan surat pribadi, serta panduan lengkap cara penulisannya.

Pengertian Surat Dinas

Surat dinas adalah dokumen tertulis resmi yang digunakan untuk keperluan komunikasi formal antara instansi, lembaga, atau organisasi. Surat ini bersifat kedinasan dan mengandung informasi yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan dinas suatu organisasi. Berbeda dengan surat pribadi, surat dinas memiliki format dan aturan penulisan yang lebih ketat serta menggunakan bahasa yang formal dan baku.

Beberapa contoh surat dinas antara lain:

  • Surat undangan rapat
  • Surat keputusan
  • Surat perintah tugas
  • Surat edaran
  • Nota dinas
  • Surat permohonan
  • Surat pemberitahuan

Surat dinas memiliki fungsi penting dalam administrasi dan tata kelola organisasi. Selain sebagai alat komunikasi resmi, surat dinas juga dapat menjadi bukti tertulis, dokumentasi, serta alat pengingat mengenai suatu kegiatan atau keputusan yang telah dibuat.

Ciri-Ciri Surat Dinas

Untuk dapat membedakan surat dinas dengan jenis surat lainnya, perlu diketahui ciri-ciri khusus yang dimiliki surat dinas. Berikut adalah karakteristik utama surat dinas:

1. Menggunakan Kop Surat Resmi

Surat dinas selalu menggunakan kop surat resmi instansi atau lembaga pengirim. Kop surat biasanya memuat informasi seperti:

  • Nama instansi
  • Logo instansi
  • Alamat lengkap
  • Nomor telepon dan fax
  • Alamat email atau website resmi

2. Mencantumkan Nomor, Lampiran, dan Perihal

Surat dinas selalu dilengkapi dengan:

  • Nomor surat yang unik
  • Keterangan lampiran (jika ada)
  • Perihal atau hal yang menjelaskan inti surat secara singkat

3. Menggunakan Bahasa Formal dan Baku

Bahasa yang digunakan dalam surat dinas bersifat resmi, formal, dan mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan kata-kata tidak baku, bahasa gaul, atau istilah asing yang tidak perlu harus dihindari.

4. Struktur Penulisan yang Sistematis

Surat dinas memiliki struktur penulisan yang baku dan sistematis, terdiri dari:

  • Pembuka surat
  • Isi surat
  • Penutup surat

5. Mencantumkan Jabatan dan Tanda Tangan Pejabat Berwenang

Di bagian akhir surat dinas, selalu dicantumkan:

  • Nama jabatan penanda tangan
  • Tanda tangan pejabat berwenang
  • Nama lengkap pejabat
  • NIP (Nomor Induk Pegawai) jika diperlukan

6. Menggunakan Cap atau Stempel Resmi

Untuk menjamin keaslian dan keabsahan surat, surat dinas biasanya dibubuhkan cap atau stempel resmi instansi di bagian tanda tangan.

7. Format Penulisan yang Konsisten

Surat dinas menggunakan format penulisan yang konsisten, meliputi:

  • Jenis dan ukuran huruf yang seragam
  • Pengaturan margin yang rapi
  • Penggunaan spasi yang teratur
  • Perataan paragraf yang konsisten

8. Isi yang Jelas dan Lugas

Isi surat dinas disampaikan secara jelas, lugas, dan langsung pada pokok permasalahan. Hindari penggunaan kalimat yang bertele-tele atau ambigu.

9. Mencantumkan Alamat Tujuan yang Lengkap

Surat dinas harus mencantumkan alamat tujuan yang lengkap dan jelas, termasuk nama jabatan, nama instansi, dan alamat lengkap penerima surat.

10. Penggunaan Kertas dan Amplop Resmi

Surat dinas umumnya dicetak pada kertas resmi instansi dan dikirim menggunakan amplop resmi yang juga mencantumkan identitas instansi pengirim.

Perbedaan Surat Dinas dan Surat Pribadi

Untuk lebih memahami karakteristik surat dinas, penting untuk mengetahui perbedaannya dengan surat pribadi. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara surat dinas dan surat pribadi:

1. Tujuan Penulisan

Surat dinas bertujuan untuk keperluan resmi dan formal terkait kegiatan organisasi atau instansi. Sementara itu, surat pribadi bertujuan untuk komunikasi personal antar individu.

2. Penggunaan Bahasa

Surat dinas menggunakan bahasa formal dan baku sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar. Surat pribadi dapat menggunakan bahasa yang lebih santai dan personal.

3. Format Penulisan

Surat dinas memiliki format penulisan yang baku dan sistematis. Surat pribadi lebih fleksibel dalam format penulisannya.

4. Kop Surat

Surat dinas selalu menggunakan kop surat resmi instansi. Surat pribadi umumnya tidak menggunakan kop surat.

5. Nomor Surat

Surat dinas selalu mencantumkan nomor surat. Surat pribadi tidak memerlukan nomor surat.

6. Lampiran dan Perihal

Surat dinas mencantumkan keterangan lampiran dan perihal. Surat pribadi jarang mencantumkan informasi ini.

7. Tanda Tangan dan Cap

Surat dinas ditandatangani oleh pejabat berwenang dan diberi cap resmi. Surat pribadi cukup ditandatangani oleh pengirim tanpa cap.

8. Isi Surat

Isi surat dinas bersifat resmi dan berkaitan dengan kegiatan organisasi. Isi surat pribadi dapat berupa hal-hal personal atau informal.

9. Penerima Surat

Surat dinas ditujukan kepada jabatan atau instansi tertentu. Surat pribadi ditujukan kepada individu secara personal.

10. Pengarsipan

Surat dinas biasanya diarsipkan sebagai dokumen resmi. Surat pribadi umumnya tidak memerlukan pengarsipan khusus.

Struktur dan Bagian-Bagian Surat Dinas

Surat dinas memiliki struktur dan bagian-bagian yang baku. Berikut adalah komponen-komponen utama dalam surat dinas:

1. Kepala Surat (Kop Surat)

Bagian ini memuat identitas resmi instansi pengirim surat, termasuk nama instansi, logo, alamat, dan informasi kontak.

2. Nomor, Lampiran, dan Hal

Mencantumkan nomor surat, jumlah lampiran (jika ada), dan perihal atau pokok masalah surat.

3. Tanggal Surat

Menunjukkan waktu pembuatan atau pengiriman surat.

4. Alamat Tujuan

Mencantumkan nama jabatan, instansi, dan alamat lengkap penerima surat.

5. Salam Pembuka

Biasanya menggunakan frasa "Dengan hormat" atau sapaan formal lainnya.

6. Paragraf Pembuka

Berisi pengantar atau latar belakang penulisan surat.

7. Isi Surat

Merupakan bagian utama yang memuat informasi atau pesan yang ingin disampaikan.

8. Paragraf Penutup

Berisi kesimpulan atau harapan terkait isi surat.

9. Salam Penutup

Biasanya menggunakan frasa "Hormat kami" atau ungkapan formal lainnya.

10. Tanda Tangan, Nama, dan Jabatan

Mencantumkan tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan penanda tangan surat.

11. Tembusan (jika diperlukan)

Mencantumkan pihak-pihak yang perlu mengetahui isi surat selain penerima utama.

Tips Menulis Surat Dinas yang Baik

Untuk menghasilkan surat dinas yang efektif dan profesional, perhatikan tips-tips berikut:

1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Lugas

Hindari penggunaan kalimat yang bertele-tele atau ambigu. Sampaikan pesan dengan jelas dan langsung pada intinya.

2. Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan

Pastikan penggunaan tata bahasa dan ejaan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai acuan.

3. Susun Kalimat dengan Struktur yang Baik

Gunakan struktur kalimat yang baik dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau kompleks.

4. Pilih Kata yang Tepat

Gunakan diksi atau pilihan kata yang tepat dan sesuai dengan konteks surat. Hindari penggunaan kata-kata yang bermakna ganda.

5. Perhatikan Konsistensi Format

Pastikan format penulisan konsisten dari awal hingga akhir surat, termasuk penggunaan jenis huruf, ukuran, dan pengaturan margin.

6. Cek Kembali Sebelum Dikirim

Periksa kembali isi surat, termasuk ejaan, tata bahasa, dan informasi penting seperti tanggal dan alamat tujuan sebelum surat dikirim.

7. Gunakan Kalimat Aktif

Sebisa mungkin gunakan kalimat aktif untuk membuat pesan lebih jelas dan tegas.

8. Hindari Penggunaan Singkatan yang Tidak Umum

Jika menggunakan singkatan, pastikan singkatan tersebut sudah umum dikenal atau berikan penjelasan kepanjangannya.

9. Perhatikan Etika dan Kesopanan

Gunakan bahasa yang sopan dan hormati hierarki jabatan dalam penulisan surat dinas.

10. Sesuaikan Isi dengan Tujuan Surat

Pastikan isi surat sesuai dengan tujuan penulisan dan informasi yang ingin disampaikan.

Contoh Surat Dinas

Berikut adalah contoh surat dinas undangan rapat:

 

[KOP SURAT INSTANSI]

Nomor : 001/UND/III/2024

Lampiran: -

Hal : Undangan Rapat Koordinasi

Yth. Kepala Bidang Perencanaan

Dinas Pendidikan Kota Surabaya

di Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka persiapan pelaksanaan program "Gerakan Literasi Sekolah" tahun 2024, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri rapat koordinasi yang akan dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Senin, 18 Maret 2024

Waktu : Pukul 09.00 - 12.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat Utama Lantai 3, Gedung Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Agenda : Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Program Gerakan Literasi Sekolah 2024

Mengingat pentingnya acara tersebut, kami mohon kehadiran Bapak/Ibu tepat waktu. Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda tangan]

Drs. Ahmad Sudrajat, M.Pd.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Tembusan:

1. Walikota Surabaya (sebagai laporan)

2. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surabaya

 

Kesalahan Umum dalam Penulisan Surat Dinas

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan surat dinas antara lain:

1. Penggunaan Bahasa yang Tidak Formal

Menggunakan bahasa yang terlalu santai atau tidak resmi dalam surat dinas dapat mengurangi profesionalitas surat.

2. Kesalahan Ejaan dan Tata Bahasa

Kesalahan penulisan kata atau penggunaan tata bahasa yang tidak tepat dapat mengurangi kualitas surat dinas.

3. Format yang Tidak Konsisten

Inkonsistensi dalam penggunaan jenis huruf, ukuran, atau pengaturan margin dapat membuat surat terlihat tidak rapi.

4. Informasi yang Tidak Lengkap

Kelalaian dalam mencantumkan informasi penting seperti nomor surat, tanggal, atau alamat tujuan yang lengkap.

5. Isi Surat yang Tidak Jelas

Penyampaian pesan yang bertele-tele atau tidak langsung pada intinya dapat membingungkan penerima surat.

6. Penggunaan Singkatan yang Tidak Umum

Menggunakan singkatan yang tidak umum tanpa penjelasan dapat menimbulkan kesalahpahaman.

7. Kesalahan dalam Penulisan Gelar atau Jabatan

Keliru dalam menulis gelar akademik atau jabatan penerima surat dapat dianggap tidak sopan.

8. Penggunaan Kalimat yang Terlalu Panjang

Kalimat yang terlalu panjang dan kompleks dapat membuat pesan sulit dipahami.

9. Tidak Mencantumkan Tembusan

Lupa mencantumkan tembusan padahal ada pihak lain yang perlu mengetahui isi surat.

10. Penggunaan Kata Ganti yang Tidak Tepat

Kesalahan dalam penggunaan kata ganti orang seperti "saya", "kami", atau "kita" dapat menimbulkan kebingungan.

Perkembangan Surat Dinas di Era Digital

Meskipun komunikasi digital semakin berkembang, surat dinas masih memiliki peran penting dalam administrasi formal. Namun, ada beberapa perkembangan dalam pengelolaan surat dinas di era digital:

1. Surat Elektronik (E-mail Dinas)

Banyak instansi mulai menggunakan surat elektronik resmi untuk komunikasi dinas yang lebih cepat dan efisien.

2. Sistem Manajemen Surat Digital

Penggunaan software khusus untuk mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan surat dinas secara digital.

3. Tanda Tangan Elektronik

Penggunaan tanda tangan digital yang sah secara hukum untuk memverifikasi keaslian surat dinas elektronik.

4. Integrasi dengan Sistem Informasi Manajemen

Surat dinas terintegrasi dengan sistem informasi manajemen instansi untuk pengelolaan yang lebih efektif.

5. Paperless Office

Upaya mengurangi penggunaan kertas dengan mengoptimalkan surat dinas dalam format digital.

Pentingnya Keterampilan Menulis Surat Dinas

Kemampuan menulis surat dinas yang baik merupakan keterampilan penting dalam dunia profesional. Beberapa alasan pentingnya keterampilan ini antara lain:

1. Komunikasi Formal yang Efektif

Surat dinas yang baik memastikan pesan tersampaikan dengan jelas dan efektif dalam konteks formal.

2. Profesionalitas

Kemampuan menulis surat dinas mencerminkan profesionalitas dan kompetensi dalam berkomunikasi.

3. Dokumentasi Resmi

Surat dinas sering menjadi dokumen resmi yang dapat digunakan sebagai rujukan atau bukti di kemudian hari.

4. Membangun Hubungan Baik

Surat dinas yang ditulis dengan baik dapat membantu membangun dan memelihara hubungan baik antar instansi atau individu.

5. Efisiensi Kerja

Kemampuan menulis surat dinas dengan cepat dan tepat dapat meningkatkan efisiensi kerja dalam organisasi.

Kesimpulan

Surat dinas merupakan sarana komunikasi formal yang masih relevan dan penting dalam dunia profesional. Memahami ciri-ciri surat dinas, perbedaannya dengan surat pribadi, serta cara penulisan yang benar akan membantu menghasilkan surat dinas yang efektif dan profesional. Meskipun teknologi terus berkembang, keterampilan menulis surat dinas tetap menjadi kompetensi yang berharga dalam berbagai bidang pekerjaan. Dengan memperhatikan struktur, format, dan etika penulisan surat dinas, kita dapat memastikan bahwa komunikasi formal berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya