Definisi TOEFL dan IELTS
Liputan6.com, Jakarta TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System) merupakan dua tes kemahiran bahasa Inggris yang paling dikenal dan diakui secara global. Meskipun keduanya bertujuan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu dipahami.
TOEFL dikembangkan oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah lembaga nirlaba Amerika Serikat. Tes ini dirancang khusus untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris akademik bagi penutur non-native yang berencana melanjutkan studi di negara-negara berbahasa Inggris, terutama Amerika Serikat dan Kanada. TOEFL memiliki beberapa versi, namun yang paling umum digunakan saat ini adalah TOEFL iBT (Internet-based Test).
Advertisement
Di sisi lain, IELTS merupakan hasil kolaborasi antara British Council, IDP Education Australia, dan Cambridge Assessment English. Tes ini lebih berfokus pada penggunaan bahasa Inggris dalam konteks yang lebih luas, mencakup situasi akademik maupun kehidupan sehari-hari. IELTS tersedia dalam dua versi: Academic (untuk keperluan studi) dan General Training (untuk keperluan imigrasi atau pekerjaan).
Advertisement
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada pendekatan pengujian. TOEFL cenderung lebih akademis dan menggunakan format pilihan ganda untuk sebagian besar pertanyaannya. Sementara itu, IELTS menggabungkan berbagai jenis pertanyaan dan tugas, termasuk wawancara langsung untuk bagian Speaking, yang memberikan pengalaman tes yang lebih interaktif.
Tujuan dan Kegunaan
Meskipun TOEFL dan IELTS sama-sama digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris, tujuan spesifik dan kegunaannya dapat bervariasi. Memahami perbedaan ini sangat penting dalam memilih tes yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tujuan TOEFL:
- Pendidikan tinggi: TOEFL umumnya digunakan sebagai syarat masuk universitas di Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara lain yang menggunakan sistem pendidikan Amerika.
- Beasiswa: Banyak program beasiswa internasional yang mensyaratkan skor TOEFL sebagai bukti kemampuan bahasa Inggris.
- Lisensi profesional: Beberapa profesi di AS, seperti kedokteran dan farmasi, mewajibkan skor TOEFL untuk mendapatkan lisensi praktik.
- Imigrasi: Meskipun tidak umum, beberapa negara menerima skor TOEFL untuk keperluan visa atau imigrasi.
Tujuan IELTS:
- Pendidikan tinggi: IELTS Academic digunakan sebagai syarat masuk universitas di Inggris, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan banyak negara Eropa lainnya.
- Imigrasi: IELTS General Training sering digunakan sebagai syarat imigrasi ke negara-negara seperti Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
- Pekerjaan: Banyak perusahaan multinasional dan organisasi internasional menggunakan skor IELTS sebagai standar kemampuan bahasa Inggris karyawan.
- Pengembangan profesional: IELTS juga digunakan untuk sertifikasi guru bahasa Inggris dan profesi lain yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris tinggi.
Perbedaan utama dalam hal kegunaan adalah bahwa TOEFL lebih fokus pada konteks akademik dan lebih banyak digunakan di Amerika Utara, sementara IELTS memiliki cakupan yang lebih luas dan lebih diterima secara global, terutama di negara-negara Persemakmuran Inggris.
Dalam memilih antara TOEFL dan IELTS, pertimbangkan tujuan spesifik Anda. Jika Anda berencana kuliah di AS, TOEFL mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat. Namun, jika tujuan Anda lebih beragam atau mencakup negara-negara di luar AS, IELTS mungkin memberikan fleksibilitas yang lebih besar.
Advertisement
Format dan Struktur Tes
Format dan struktur tes merupakan salah satu perbedaan paling signifikan antara TOEFL dan IELTS. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik dan memilih tes yang sesuai dengan gaya belajar dan kekuatan Anda.
Format TOEFL iBT:
TOEFL iBT terdiri dari empat bagian utama yang dilakukan secara berurutan dalam satu sesi:
-
Reading (60-80 menit):
- 3-4 bacaan akademik, masing-masing sekitar 700 kata
- 10-14 pertanyaan per bacaan
- Total 30-40 pertanyaan
- Fokus pada pemahaman teks akademik dan kemampuan menyimpulkan
-
Listening (60-90 menit):
- 4-6 kuliah, diskusi kelas, dan percakapan
- 6 pertanyaan per kuliah dan 5 pertanyaan per percakapan
- Total 28-39 pertanyaan
- Menguji kemampuan memahami bahasa lisan dalam konteks akademik
-
Speaking (20 menit):
- 6 tugas berbicara
- 2 tugas independen dan 4 tugas terintegrasi
- Jawaban direkam melalui mikrofon
- Menilai kemampuan mengekspresikan pendapat dan merangkum informasi
-
Writing (50 menit):
- 2 esai: 1 terintegrasi dan 1 independen
- Esai terintegrasi berdasarkan bacaan dan audio
- Esai independen mengekspresikan dan mendukung pendapat
Format IELTS:
IELTS terdiri dari empat bagian yang dapat dilakukan dalam urutan berbeda, tergantung pada jenis tes (Academic atau General Training) dan penyelenggara:
-
Listening (30 menit):
- 4 rekaman: percakapan sehari-hari dan konteks akademik
- 40 pertanyaan dengan berbagai format (pilihan ganda, melengkapi kalimat, dll.)
- Menguji kemampuan memahami percakapan dan presentasi dalam berbagai konteks
-
Reading (60 menit):
- 3 bacaan dengan total 2.150-2.750 kata
- 40 pertanyaan dengan berbagai format
- Academic: teks akademik dari buku, jurnal, dan majalah
- General Training: teks dari sumber sehari-hari seperti iklan, brosur, dan panduan
-
Writing (60 menit):
- 2 tugas menulis
- Academic: mendeskripsikan grafik/diagram dan menulis esai argumentatif
- General Training: menulis surat dan esai
-
Speaking (11-14 menit):
- Wawancara langsung dengan penguji
- 3 bagian: perkenalan, monolog singkat, dan diskusi
- Menilai kemampuan berkomunikasi dalam berbagai topik
Perbedaan utama dalam format adalah:
- TOEFL lebih banyak menggunakan pilihan ganda, sementara IELTS memiliki variasi format pertanyaan yang lebih beragam.
- TOEFL Speaking dilakukan melalui rekaman, sedangkan IELTS melibatkan wawancara langsung.
- TOEFL lebih fokus pada konteks akademik, sementara IELTS mencakup konteks yang lebih luas, terutama dalam versi General Training.
Memahami perbedaan format ini dapat membantu Anda memilih tes yang lebih sesuai dengan gaya belajar dan kekuatan Anda. Misalnya, jika Anda lebih nyaman dengan interaksi langsung, IELTS mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika Anda lebih suka format pilihan ganda dan konteks akademik yang konsisten, TOEFL bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Sistem Penilaian
Sistem penilaian TOEFL dan IELTS memiliki perbedaan signifikan yang perlu dipahami untuk menginterpretasikan skor dan membandingkan kemampuan antar tes. Berikut adalah penjelasan rinci tentang sistem penilaian kedua tes tersebut:
Sistem Penilaian TOEFL iBT:
TOEFL iBT menggunakan skala penilaian 0-120, dengan rincian sebagai berikut:
- Setiap bagian (Reading, Listening, Speaking, Writing) dinilai pada skala 0-30.
- Skor total adalah jumlah dari keempat bagian tersebut, dengan rentang 0-120.
- Tidak ada skor minimum untuk lulus, namun banyak institusi menetapkan skor minimum tertentu untuk penerimaan.
Interpretasi skor TOEFL iBT:
- 118-120: Mahir (setara dengan penutur asli)
- 110-117: Sangat baik
- 94-109: Baik
- 79-93: Cukup baik
- 60-78: Menengah
- 0-59: Dasar
Sistem Penilaian IELTS:
IELTS menggunakan sistem penilaian band dengan skala 0-9, dengan interval 0.5 antara setiap band:
- Setiap bagian (Listening, Reading, Writing, Speaking) dinilai pada skala 0-9.
- Skor total adalah rata-rata dari keempat bagian tersebut, dibulatkan ke 0.5 terdekat.
- Seperti TOEFL, tidak ada skor minimum untuk lulus, tetapi institusi biasanya menetapkan skor minimum tertentu.
Interpretasi skor IELTS:
- 9.0: Pengguna ahli
- 8.0-8.5: Sangat baik
- 7.0-7.5: Baik
- 6.0-6.5: Cukup baik
- 5.0-5.5: Menengah
- 0-4.5: Terbatas hingga dasar
Perbedaan Utama dalam Penilaian:
- Skala Penilaian: TOEFL menggunakan skala numerik 0-120, sementara IELTS menggunakan sistem band 0-9.
-
Perhitungan Skor Total:
- TOEFL: Skor total adalah jumlah dari empat bagian.
- IELTS: Skor total adalah rata-rata dari empat bagian.
-
Interval Skor:
- TOEFL: Skor diberikan dalam angka bulat.
- IELTS: Skor dapat diberikan dalam interval 0.5.
-
Penilaian Speaking:
- TOEFL: Dinilai oleh beberapa penilai berdasarkan rekaman.
- IELTS: Dinilai langsung oleh penguji selama wawancara.
-
Validitas Skor:
- TOEFL: Skor valid selama 2 tahun.
- IELTS: Skor juga valid selama 2 tahun.
Konversi Skor TOEFL ke IELTS:
Meskipun tidak ada konversi resmi, berikut adalah perkiraan kasar konversi skor TOEFL iBT ke IELTS:
- TOEFL 118-120 ≈ IELTS 9.0
- TOEFL 115-117 ≈ IELTS 8.5
- TOEFL 110-114 ≈ IELTS 8.0
- TOEFL 102-109 ≈ IELTS 7.5
- TOEFL 94-101 ≈ IELTS 7.0
- TOEFL 79-93 ≈ IELTS 6.5
- TOEFL 60-78 ≈ IELTS 6.0
Penting untuk diingat bahwa konversi ini hanya perkiraan dan tidak diakui secara resmi oleh ETS (penyelenggara TOEFL) atau IELTS. Setiap institusi mungkin memiliki interpretasi sendiri tentang kesetaraan skor.
Memahami sistem penilaian ini penting untuk menentukan target skor yang realistis dan mempersiapkan diri dengan tepat. Selain itu, pengetahuan tentang sistem penilaian dapat membantu Anda memilih tes yang lebih sesuai dengan kekuatan dan gaya belajar Anda.
Advertisement
Durasi Tes
Durasi tes merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih antara TOEFL dan IELTS. Perbedaan durasi dapat mempengaruhi performa dan kenyamanan peserta tes. Berikut adalah perbandingan rinci durasi kedua tes tersebut:
Durasi TOEFL iBT:
Total durasi TOEFL iBT adalah sekitar 3 jam 30 menit hingga 4 jam, termasuk waktu check-in dan istirahat singkat. Rinciannya sebagai berikut:
- Reading: 60-80 menit
- Listening: 60-90 menit
- Istirahat: 10 menit
- Speaking: 20 menit
- Writing: 50 menit
Catatan penting untuk TOEFL iBT:
- Semua bagian dilakukan dalam satu sesi tanpa jeda panjang.
- Durasi Reading dan Listening dapat bervariasi tergantung pada jumlah pertanyaan tambahan yang mungkin diberikan.
- Tidak ada waktu tambahan untuk memindahkan jawaban ke lembar jawaban, karena semua jawaban diinput langsung ke komputer.
Durasi IELTS:
Total durasi IELTS adalah sekitar 2 jam 45 menit untuk bagian Listening, Reading, dan Writing. Bagian Speaking biasanya dijadwalkan terpisah dan dapat dilakukan hingga 7 hari sebelum atau setelah bagian tertulis. Rinciannya sebagai berikut:
- Listening: 30 menit + 10 menit untuk memindahkan jawaban
- Reading: 60 menit
- Writing: 60 menit
- Speaking: 11-14 menit (dijadwalkan terpisah)
Catatan penting untuk IELTS:
- Bagian Listening, Reading, dan Writing dilakukan berurutan tanpa jeda.
- Untuk tes berbasis kertas, ada waktu tambahan 10 menit setelah Listening untuk memindahkan jawaban ke lembar jawaban.
- Bagian Speaking dapat dijadwalkan pada hari yang sama atau berbeda, tergantung pada pusat tes.
Perbandingan Durasi TOEFL dan IELTS:
-
Total Durasi:
- TOEFL iBT lebih panjang (3.5-4 jam) dibandingkan dengan IELTS (sekitar 3 jam termasuk Speaking).
- IELTS memiliki keuntungan dengan memisahkan bagian Speaking, yang dapat mengurangi kelelahan peserta.
-
Distribusi Waktu:
- TOEFL memberikan waktu lebih banyak untuk Reading dan Listening.
- IELTS memiliki distribusi waktu yang lebih merata antar bagian.
-
Fleksibilitas:
- IELTS menawarkan fleksibilitas lebih dengan bagian Speaking yang terpisah.
- TOEFL mengharuskan semua bagian diselesaikan dalam satu sesi.
-
Intensitas:
- TOEFL cenderung lebih intens karena durasinya yang lebih panjang dan tidak ada jeda signifikan.
- IELTS mungkin lebih nyaman bagi peserta yang lebih suka sesi tes yang lebih pendek.
Implikasi Perbedaan Durasi:
- Stamina: TOEFL membutuhkan stamina dan konsentrasi yang lebih tinggi karena durasinya yang lebih panjang.
- Manajemen Waktu: IELTS mungkin lebih menantang dalam hal manajemen waktu, terutama dalam bagian Reading dan Writing yang memiliki batas waktu ketat.
- Persiapan: Persiapan untuk TOEFL mungkin perlu lebih fokus pada membangun ketahanan mental untuk tes yang panjang, sementara persiapan IELTS mungkin lebih menekankan pada efisiensi dan kecepatan.
- Preferensi Personal: Peserta yang lebih suka menyelesaikan semua bagian sekaligus mungkin lebih cocok dengan format TOEFL, sementara mereka yang lebih suka sesi pendek mungkin lebih nyaman dengan IELTS.
Memahami perbedaan durasi ini penting dalam memilih tes yang sesuai dengan gaya dan kekuatan Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti stamina, kemampuan konsentrasi jangka panjang, dan preferensi personal Anda dalam memutuskan antara TOEFL dan IELTS.
Perbedaan Bahasa dan Aksen
Salah satu perbedaan signifikan antara TOEFL dan IELTS terletak pada variasi bahasa Inggris dan aksen yang digunakan dalam tes. Pemahaman tentang perbedaan ini penting untuk persiapan yang tepat dan dapat mempengaruhi performa peserta tes. Berikut adalah analisis mendalam tentang perbedaan bahasa dan aksen antara TOEFL dan IELTS:
TOEFL iBT:
-
Variasi Bahasa:
- Fokus utama pada American English.
- Kosakata, idiom, dan struktur kalimat cenderung mengikuti standar Amerika.
-
Aksen:
- Mayoritas menggunakan aksen Amerika Utara (AS dan Kanada).
- Mungkin ada sedikit variasi aksen, tetapi tetap didominasi oleh aksen Amerika.
-
Konteks:
- Materi tes lebih berfokus pada situasi akademik di universitas Amerika.
- Topik dan referensi budaya sering kali berkaitan dengan kehidupan kampus di AS.
IELTS:
-
Variasi Bahasa:
- Mencakup berbagai variasi bahasa Inggris, dengan penekanan pada British English.
- Juga mencakup elemen dari Australian English, New Zealand English, dan kadang-kadang Canadian English.
-
Aksen:
- Menggunakan beragam aksen dari berbagai negara berbahasa Inggris.
- Peserta mungkin mendengar aksen British, Australian, New Zealand, dan kadang-kadang aksen Amerika atau Kanada.
-
Konteks:
- Materi tes mencakup konteks yang lebih luas, tidak terbatas pada situasi akademik.
- Topik dan referensi budaya lebih beragam, mencerminkan berbagai negara berbahasa Inggris.
Implikasi Perbedaan Bahasa dan Aksen:
-
Persiapan:
- TOEFL: Peserta perlu fokus pada American English dan familiaritas dengan aksen Amerika.
- IELTS: Peserta harus mempersiapkan diri untuk berbagai aksen dan variasi bahasa Inggris.
-
Kesulitan:
- TOEFL mungkin lebih mudah bagi mereka yang terbiasa dengan American English.
- IELTS bisa lebih menantang karena variasi aksen, tetapi juga lebih representatif terhadap penggunaan bahasa Inggris global.
-
Kesesuaian dengan Tujuan:
- TOEFL lebih cocok jika tujuan Anda adalah studi atau kerja di Amerika Serikat.
- IELTS mungkin lebih sesuai jika Anda berencana ke negara-negara Persemakmuran atau ingin pengalaman bahasa Inggris yang lebih internasional.
-
Kemampuan Adaptasi:
- IELTS menguji kemampuan adaptasi terhadap berbagai aksen, yang bisa berguna dalam konteks internasional.
- TOEFL lebih konsisten dalam penggunaan aksen, yang bisa memudahkan beberapa peserta.
Strategi Menghadapi Perbedaan Bahasa dan Aksen:
- Eksposur Beragam: Terlepas dari tes yang dipilih, penting untuk memperluas eksposur terhadap berbagai aksen dan variasi bahasa Inggris.
- Latihan Mendengarkan: Gunakan sumber daya seperti podcast, berita, dan film dari berbagai negara berbahasa Inggris untuk meningkatkan pemahaman.
- Pemahaman Kontekstual: Fokus pada pemahaman kontekstual daripada hanya mengandalkan pengenalan kata-kata individual.
- Kosakata: Pelajari perbedaan kosakata antara American dan British English, terutama untuk kata-kata umum yang sering muncul dalam tes.
- Simulasi Tes: Lakukan latihan dengan materi yang mencerminkan variasi bahasa dan aksen sesuai dengan tes yang akan diambil.
Memahami perbedaan bahasa dan aksen antara TOEFL dan IELTS dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih informasi tentang tes mana yang lebih sesuai dengan latar belakang dan tujuan Anda. Selain itu, persiapan yang tepat dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk mencapai skor yang diinginkan.
Advertisement
Biaya Tes
Biaya tes merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih antara TOEFL dan IELTS. Biaya dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan penyelenggara tes, namun secara umum terdapat beberapa perbedaan yang perlu diketahui. Berikut adalah analisis rinci tentang biaya tes TOEFL dan IELTS:
Biaya TOEFL iBT:
- Biaya TOEFL iBT di Indonesia berkisar antara Rp 2.700.000 hingga Rp 3.400.000.
- Di Amerika Serikat, biaya TOEFL iBT sekitar $205-$245 USD.
- Biaya dapat bervariasi sedikit tergantung pada lokasi tes dan penyelenggara.
Biaya IELTS:
- Biaya IELTS di Indonesia sekitar Rp 3.150.000 hingga Rp 3.500.000.
- Di Inggris, biaya IELTS sekitar £170-£195 GBP.
- Di Australia, biaya IELTS sekitar AUD 330-375.
- Seperti TOEFL, biaya dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan penyelenggara.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya:
- Lokasi Geografis: Biaya tes cenderung lebih tinggi di kota-kota besar atau negara-negara dengan biaya hidup tinggi.
-
Jenis Tes:
- IELTS memiliki dua versi (Academic dan General Training) dengan biaya yang umumnya sama.
- TOEFL iBT memiliki biaya standar untuk semua peserta.
- Penyelenggara Tes: Beberapa pusat tes mungkin mengenakan biaya tambahan untuk layanan tertentu.
- Waktu Pendaftaran: Pendaftaran terlambat atau perubahan jadwal mungkin dikenakan biaya tambahan.
-
Layanan Tambahan:
- TOEFL menawarkan layanan tambahan seperti skor terperinci atau pengiriman skor tambahan dengan biaya terpisah.
- IELTS juga mungkin memiliki biaya tambahan untuk layanan khusus.
Perbandingan Biaya TOEFL dan IELTS:
- Biaya Dasar: Secara umum, biaya TOEFL dan IELTS cukup sebanding, dengan IELTS sedikit lebih mahal di beberapa lokasi.
-
Frekuensi Tes:
- TOEFL iBT dapat diambil hingga 50 kali dalam setahun (dengan interval 3 hari antar tes).
- IELTS biasanya memiliki jadwal tes yang lebih terbatas, yang dapat mempengaruhi total biaya jika perlu mengulang tes.
-
Biaya Tambahan:
- TOEFL mungkin memiliki lebih banyak biaya tambahan untuk layanan seperti pengiriman skor atau peninjauan skor.
- IELTS umumnya lebih inklusif dalam biaya dasarnya.
- Nilai Tukar: Fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi biaya relatif, terutama jika membandingkan antar negara.
Pertimbangan Finansial:
- Anggaran Total: Pertimbangkan tidak hanya biaya tes, tetapi juga biaya persiapan seperti buku, kursus, atau tutor.
- Frekuensi Tes: Jika Anda berencana mengambil tes beberapa kali untuk meningkatkan skor, perhitungkan total biaya yang mungkin dikeluarkan.
- Beasiswa atau Bantuan: Beberapa institusi atau program beasiswa mungkin menawarkan bantuan untuk biaya tes. Periksa opsi ini sebelum mendaftar.
- Nilai Investasi: Pertimbangkan tes sebagai investasi untuk pendidikan atau karir Anda. Pilih tes yang paling sesuai dengan tujuan Anda, bukan hanya berdasarkan biaya.
Strategi Menghemat Biaya:
- Persiapan Matang: Investasikan waktu dan usaha dalam persiapan untuk mengurangi kemungkinan harus mengulang tes.
- Perencanaan Awal: Daftar jauh-jauh hari untuk menghindari biaya pendaftaran terlambat.
- Bandingkan Pusat Tes: Periksa biaya di berbagai pusat tes di area Anda, karena mungkin ada sedikit variasi.
- Manfaatkan Sumber Daya Gratis: Gunakan materi persiapan gratis yang tersedia online untuk mengurangi biaya persiapan.
- Pertimbangkan Lokasi: Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengambil tes di kota atau negara dengan biaya yang lebih rendah.
Meskipun biaya adalah faktor penting, jangan biarkan hal ini menjadi satu-satunya pertimbangan dalam memilih antara TOEFL dan IELTS. Fokus pada tes yang paling sesuai dengan kemampuan, tujuan, dan rencana masa depan Anda. Investasi dalam tes bahasa Inggris yang tepat dapat membuka banyak peluang pendidikan dan karir di masa depan.
Pengakuan dan Penerimaan
Pengakuan dan penerimaan TOEFL dan IELTS di berbagai institusi dan negara merupakan faktor krusial dalam memilih tes yang tepat. Meskipun kedua tes ini diakui secara luas, terdapat beberapa perbedaan dalam hal preferensi dan penerimaan di berbagai belahan dunia. Berikut adalah analisis mendalam tentang pengakuan dan penerimaan TOEFL dan IELTS:
Pengakuan TOEFL:
-
Amerika Serikat dan Kanada:
- TOEFL sangat diakui dan sering menjadi pilihan utama di universitas-universitas di Amerika Serikat dan Kanada.
- Hampir semua institusi pendidikan tinggi di kedua negara ini menerima skor TOEFL.
-
Eropa:
- Banyak universitas di Eropa menerima TOEFL, terutama untuk program-program yang diajarkan dalam bahasa Inggris.
- Namun, IELTS cenderung lebih populer di beberapa negara Eropa.
-
Asia:
- TOEFL diterima secara luas di banyak negara Asia, terutama untuk program-program yang berafiliasi dengan universitas Amerika.
- Beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan memiliki preferensi kuat terhadap TOEFL.
-
Institusi Non-Akademik:
- Beberapa perusahaan multinasional dan organisasi internasional menggunakan skor TOEFL sebagai standar kemampuan bahasa Inggris.
- TOEFL juga digunakan dalam beberapa proses imigrasi, meskipun tidak seluas IELTS.
Pengakuan IELTS:
-
Inggris, Australia, dan Selandia Baru:
- IELTS adalah tes yang paling diakui dan sering menjadi syarat wajib untuk studi di negara-negara ini.
- Hampir semua universitas di ketiga negara tersebut menerima dan sering memprioritaskan IELTS.
-
Kanada:
- IELTS sangat populer dan diterima secara luas di Kanada, baik untuk keperluan akademik maupun imigrasi.
- Beberapa provinsi di Kanada menggunakan IELTS sebagai standar untuk program imigrasi mereka.
-
Eropa:
- IELTS lebih umum digunakan dan diakui di banyak negara Eropa dibandingkan dengan TOEFL.
- Banyak program Erasmus Mundus dan universitas Eropa lainnya memprioritaskan IELTS.
-
Asia dan Afrika:
- IELTS diterima secara luas di banyak negara Asia dan Afrika, terutama di negara-negara Persemakmuran.
- Beberapa negara seperti India dan Malaysia memiliki preferensi kuat terhadap IELTS.
-
Keperluan Non-Akademik:
- IELTS sering digunakan untuk keperluan imigrasi ke negara-negara seperti Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
- Banyak organisasi profesional dan perusahaan internasional mengakui IELTS sebagai bukti kemampuan bahasa Inggris.
Perbandingan Pengakuan TOEFL dan IELTS:
-
Cakupan Global:
- IELTS cenderung memiliki pengakuan yang lebih luas secara global, terutama di negara-negara Persemakmuran.
- TOEFL memiliki keunggulan di Amerika Serikat dan beberapa negara yang mengikuti sistem pendidikan Amerika.
-
Fleksibilitas:
- Banyak institusi menerima baik TOEFL maupun IELTS, memberikan fleksibilitas kepada calon mahasiswa.
- Beberapa universitas mungkin memiliki preferensi atau persyaratan skor yang berbeda untuk masing-masing tes.
-
Tujuan Spesifik:
- IELTS lebih sering digunakan untuk keperluan imigrasi dan pekerjaan di beberapa negara.
- TOEFL lebih fokus pada penggunaan akademik, terutama di lingkungan pendidikan tinggi.
-
Tren Penerimaan:
- Ada tren peningkatan penerimaan IELTS di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.
- Sebaliknya, TOEFL juga semakin diterima di negara-negara yang sebelumnya lebih condong ke IELTS.
Strategi Memilih Berdasarkan Pengakuan:
- Penelitian Institusi Target: Periksa persyaratan spesifik dari universitas atau organisasi yang Anda targetkan.
- Pertimbangkan Tujuan Jangka Panjang: Jika Anda berencana untuk studi atau bekerja di negara tertentu, pilih tes yang lebih diakui di sana.
- Fleksibilitas Maksimal: Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengambil kedua tes untuk memberikan fleksibilitas maksimal dalam aplikasi Anda.
- Konsultasi dengan Ahli: Berkonsultasilah dengan konselor pendidikan atau agen studi luar negeri untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan tujuan Anda.
- Perhatikan Tren: Ikuti perkembangan terbaru dalam penerimaan tes, karena kebijakan institusi dapat berubah dari waktu ke waktu.
Memahami perbedaan dalam pengakuan dan penerimaan TOEFL dan IELTS sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat. Pilihan tes yang tepat dapat memaksimalkan peluang Anda untuk diterima di institusi yang diinginkan dan mencapai tujuan akademik atau profesional Anda. Selalu ingat bahwa meskipun pengakuan tes penting, yang terpenting adalah kemampuan bahasa Inggris Anda secara keseluruhan.
Advertisement
Kelebihan dan Kekurangan
Memahami kelebihan dan kekurangan TOEFL dan IELTS dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih informasi tentang tes mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan Anda. Berikut adalah analisis mendalam tentang kelebihan dan kekurangan kedua tes tersebut:
Kelebihan TOEFL:
-
Fokus Akademik:
- TOEFL sangat fokus pada konteks akademik, yang menguntungkan bagi mereka yang berencana melanjutkan studi di tingkat universitas.
- Materi tes mencerminkan situasi dan bahasa yang akan ditemui di lingkungan kampus.
-
Konsistensi Format:
- Format tes yang konsisten dengan mayoritas pertanyaan pilihan ganda dapat menguntungkan peserta yang lebih nyaman dengan jenis tes ini.
- Memungkinkan strategi pengerjaan soal yang lebih terstruktur.
-
Penilaian Objektif:
- Penggunaan teknologi dalam penilaian, terutama untuk bagian Speaking, mengurangi subjektivitas dalam penilaian.
- Skor yang lebih konsisten antar peserta tes.
-
Ketersediaan Online:
- TOEFL iBT dapat diakses secara online di banyak lokasi, meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas.
- Memungkinkan peserta untuk mengambil tes dari lokasi yang lebih nyaman.
-
Pengakuan di Amerika Serikat:
- Sangat diakui dan sering menjadi pilihan utama untuk studi di universitas-universitas Amerika Serikat.
- Familiar bagi institusi pendidikan di AS, yang dapat mempermudah proses aplikasi.
Kekurangan TOEFL:
-
Kurang Interaktif:
- Bagian Speaking yang direkam dapat terasa kurang alami dibandingkan wawancara langsung.
- Mungkin kurang menguntungkan bagi peserta yang lebih baik dalam interaksi langsung.
-
Durasi Tes yang Panjang:
- Tes yang berlangsung sekitar 4 jam dapat menjadi tantangan bagi konsentrasi dan stamina peserta.
- Mungkin kurang cocok bagi mereka yang lebih suka tes yang lebih singkat dan intensif.
-
Fokus pada American English:
- Penggunaan dominan American English mungkin kurang menguntungkan bagi peserta yang lebih familiar dengan variasi bahasa Inggris lainnya.
- Mungkin kurang relevan bagi mereka yang berencana studi di negara-negara non-Amerika.
-
Keterbatasan dalam Penggunaan Non-Akademik:
- Kurang digunakan untuk keperluan imigrasi dibandingkan dengan IELTS.
- Mungkin kurang relevan untuk pekerjaan yang tidak memerlukan konteks akademik yang kuat.
Kelebihan IELTS:
-
Variasi Bahasa Inggris:
- Mencakup berbagai aksen dan variasi bahasa Inggris, memberikan pengalaman yang lebih realistis.
- Lebih representatif terhadap penggunaan bahasa Inggris global.
-
Interaksi Langsung:
- Bagian Speaking yang melibatkan wawancara langsung memberikan pengalaman yang lebih alami dan interaktif.
- Memungkinkan peserta untuk menunjukkan kemampuan komunikasi interpersonal.
-
Fleksibilitas Format:
- Tersedia dalam versi Academic dan General Training, menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan.
- Lebih cocok untuk berbagai tujuan, termasuk akademik, profesional, dan imigrasi.
-
Pengakuan Global:
- Diterima secara luas di berbagai negara, terutama di negara-negara Persemakmuran.
- Sering digunakan untuk keperluan imigrasi di beberapa negara.
-
Durasi Tes yang Lebih Singkat:
- Total durasi tes yang lebih pendek (sekitar 2 jam 45 menit) dapat mengurangi kelelahan peserta.
- Bagian Speaking yang terpisah memberikan fleksibilitas dalam penjadwalan.
Kekurangan IELTS:
-
Subjektivitas dalam Penilaian:
- Penilaian Speaking dan Writing yang dilakukan oleh manusia dapat menimbulkan variasi dalam skor.
- Mungkin ada sedikit inkonsistensi dalam penilaian antar penguji.
-
Tantangan Aksen:
- Variasi aksen dalam bagian Listening dapat menjadi tantangan bagi beberapa peserta.
- Memerlukan adaptasi cepat terhadap berbagai aksen dalam waktu singkat.
-
Keterbatasan Pilihan Ganda:
- Lebih sedikit soal pilihan ganda dibandingkan TOEFL, yang mungkin kurang menguntungkan bagi peserta yang lebih suka format ini.
- Memerlukan kemampuan menulis dan mengekspresikan ide secara lebih eksplisit.
-
Ketersediaan Terbatas:
- Meskipun tersedia di banyak lokasi, IELTS mungkin memiliki jadwal tes yang lebih terbatas dibandingkan TOEFL iBT.
- Mungkin memerlukan perencanaan lebih awal untuk mendapatkan tanggal tes yang diinginkan.
-
Persiapan yang Lebih Kompleks:
- Variasi dalam format pertanyaan dan tugas mungkin memerlukan persiapan yang lebih beragam.
- Peserta perlu mempersiapkan diri untuk berbagai jenis tugas dan format pertanyaan.
Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing tes dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih informasi. Pertimbangkan faktor-faktor seperti gaya belajar Anda, kekuatan dan kelemahan dalam bahasa Inggris, serta tujuan spesifik Anda dalam mengambil tes. Pilih tes yang paling sesuai dengan profil dan kebutuhan Anda untuk memaksimalkan peluang mencapai skor yang diinginkan.
Tips Memilih dan Mempersiapkan Tes
Memilih antara TOEFL dan IELTS serta mempersiapkan diri untuk tes yang dipilih merupakan langkah penting dalam perjalanan akademik atau profesional Anda. Berikut adalah panduan komprehensif untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat dan mempersiapkan diri secara efektif:
Tips Memilih antara TOEFL dan IELTS:
-
Evaluasi Tujuan Anda:
- Jika target Anda adalah universitas di AS atau Kanada, TOEFL mungkin lebih sesuai.
- Untuk studi di UK, Australia, atau Selandia Baru, IELTS bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
- Jika tujuan Anda adalah imigrasi, IELTS umumnya lebih diakui untuk keperluan ini.
-
Pertimbangkan Kekuatan Anda:
- Jika Anda lebih nyaman dengan format pilihan ganda dan tes berbasis komputer, TOEFL bisa menjadi pilihan yang baik.
- Jika Anda lebih suka interaksi langsung dan variasi dalam format pertanyaan, IELTS mungkin lebih cocok.
-
Periksa Persyaratan Institusi:
- Teliti persyaratan spesifik dari institusi atau program yang Anda targetkan.
- Beberapa institusi mungkin memiliki preferensi atau persyaratan skor minimum yang berbeda untuk TOEFL dan IELTS.
-
Pertimbangkan Ketersediaan Tes:
- Periksa ketersediaan dan frekuensi tes di lokasi Anda.
- TOEFL iBT mungkin menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam hal jadwal dan lokasi tes.
-
Analisis Biaya:
- Bandingkan biaya tes dan pertimbangkan faktor seperti biaya persiapan dan kemungkinan mengulang tes.
- Periksa apakah ada bantuan finansial atau diskon yang tersedia untuk tes yang Anda pilih.
Tips Mempersiapkan Tes:
-
Mulai Persiapan Lebih Awal:
- Berikan diri Anda waktu yang cukup untuk persiapan, idealnya 3-6 bulan sebelum tanggal tes.
- Buat jadwal belajar yang realistis dan konsisten.
-
Familiarisasi dengan Format Tes:
- Pelajari struktur dan format tes secara mendetail.
- Latih diri dengan contoh soal dan tes simulasi resmi.
-
Fokus pada Kelemahan:
- Identifikasi area di mana Anda paling membutuhkan peningkatan.
- Alokasikan lebih banyak waktu untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
-
Gunakan Sumber Daya yang Tepat:
- Investasikan dalam buku persiapan resmi dan materi online berkualitas.
- Pertimbangkan untuk mengikuti kursus persiapan atau mendapatkan tutor pribadi.
-
Praktik Secara Konsisten:
- Lakukan latihan rutin untuk semua bagian tes.
- Simulasikan kondisi tes yang sebenarnya, termasuk batasan waktu.
-
Tingkatkan Kemampuan Bahasa Secara Umum:
- Baca berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris, terutama materi akademik.
- Dengarkan podcast, berita, dan ceramah dalam bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan.
- Praktikkan berbicara bahasa Inggris setiap hari, jika memungkinkan.
-
Kembangkan Strategi Manajemen Waktu:
- Latih diri untuk bekerja dalam batasan waktu yang ketat.
- Kembangkan strategi untuk mengelola waktu secara efisien selama tes.
-
Perhatikan Kesehatan dan Kesejahteraan:
- Jaga pola tidur yang teratur dan makan makanan bergizi.
- Kelola stres melalui teknik relaksasi atau olahraga ringan.
-
Ikuti Tes Simulasi Penuh:
- Lakukan setidaknya satu tes simulasi penuh dalam kondisi yang mirip dengan tes sebenarnya.
- Analisis hasil tes simulasi untuk mengidentifikasi area yang masih perlu perbaikan.
-
Persiapkan Diri Secara Mental:
- Kembangkan sikap positif dan percaya diri menjelang tes.
- Visualisasikan keberhasilan dan fokus pada tujuan Anda.
Strategi Khusus untuk Masing-masing Tes:
Untuk TOEFL:
- Fokus pada meningkatkan kecepatan membaca dan kemampuan menyimpulkan untuk bagian Reading.
- Latih kemampuan mengetik cepat untuk bagian Writing.
- Biasakan diri dengan aksen Amerika dan terminologi akademik.
Untuk IELTS:
- Praktikkan mendengarkan berbagai aksen bahasa Inggris.
- Kembangkan kemampuan menulis tangan yang jelas dan cepat untuk tes berbasis kertas.
- Latih berbicara spontan untuk persiapan wawancara Speaking.
Ingatlah bahwa kunci kesuksesan dalam TOEFL atau IELTS adalah persiapan yang konsisten dan menyeluruh. Pilih tes yang paling sesuai dengan kekuatan dan tujuan Anda, kemudian dedikasikan waktu dan usaha untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Dengan persiapan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mencapai skor yang diinginkan dan membuka pintu menuju peluang akademik atau profesional yang Anda impikan.
Advertisement
Pertanyaan Seputar TOEFL dan IELTS
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) seputar TOEFL dan IELTS, beserta jawabannya:
Â
Â
- Q: Mana yang lebih sulit, TOEFL atau IELTS?
Â
A: Tingkat kesulitan TOEFL dan IELTS bersifat subjektif dan tergantung pada kekuatan dan kelemahan individual. TOEFL cenderung lebih fokus pada konteks akademik dan menggunakan lebih banyak pilihan ganda, sementara IELTS mencakup konteks yang lebih luas dan memiliki variasi format pertanyaan yang lebih beragam. Beberapa orang mungkin merasa TOEFL lebih sulit karena durasinya yang lebih panjang, sementara yang lain mungkin menganggap IELTS lebih menantang karena variasi aksen dan format pertanyaannya.
Â
Â
- Q: Berapa lama skor TOEFL dan IELTS berlaku?
Â
A: Baik skor TOEFL maupun IELTS umumnya berlaku selama 2 tahun sejak tanggal tes. Namun, beberapa institusi mungkin memiliki kebijakan sendiri mengenai masa berlaku skor. Selalu periksa persyaratan spesifik dari institusi yang Anda tuju.
Â
Â
- Q: Apakah saya bisa mengambil TOEFL atau IELTS lebih dari sekali?
Â
A: Ya, Anda dapat mengambil kedua tes ini lebih dari sekali. Untuk TOEFL iBT, Anda dapat mengambil tes hingga 50 kali dalam 12 bulan, dengan interval minimal 3 hari antara setiap tes. Untuk IELTS, tidak ada batasan jumlah pengambilan tes, tetapi Anda harus menunggu minimal 90 hari sebelum dapat mengulang tes Academic atau General Training yang sama.
Â
Â
- Q: Apakah ada batasan usia untuk mengambil TOEFL atau IELTS?
Â
A: Secara resmi, tidak ada batasan usia minimum atau maksimum untuk mengambil TOEFL atau IELTS. Namun, kedua tes ini dirancang untuk orang dewasa dan mungkin terlalu menantang bagi anak-anak atau remaja muda. Beberapa pusat tes mungkin memiliki kebijakan sendiri mengenai usia minimum.
Â
Â
- Q: Bisakah saya menggunakan kalkulator atau alat bantu lainnya selama tes?
Â
A: Tidak, penggunaan kalkulator atau alat bantu elektronik lainnya tidak diizinkan selama tes TOEFL atau IELTS. Anda hanya diperbolehkan menggunakan alat tulis yang disediakan oleh pusat tes.
Â
Â
- Q: Apakah ada perbedaan antara IELTS Academic dan General Training?
Â
A: Ya, ada perbedaan. IELTS Academic dirancang untuk mereka yang ingin belajar di tingkat pendidikan tinggi atau bergabung dengan organisasi profesional. IELTS General Training lebih cocok untuk mereka yang berencana bermigrasi ke negara berbahasa Inggris atau untuk keperluan pelatihan atau pengalaman kerja. Perbedaan utama terletak pada bagian Reading dan Writing, sementara Listening dan Speaking sama untuk kedua versi.
Â
Â
- Q: Bagaimana cara mendaftar untuk TOEFL atau IELTS?
Â
A: Untuk TOEFL iBT, Anda dapat mendaftar online melalui situs resmi ETS. Untuk IELTS, Anda dapat mendaftar melalui situs British Council, IDP, atau pusat tes IELTS terdekat. Proses pendaftaran melibatkan pemilihan tanggal dan lokasi tes, serta pembayaran biaya tes.
Â
Â
- Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil tes?
Â
A: Untuk TOEFL iBT, hasil biasanya tersedia secara online dalam 6-10 hari setelah tes. Untuk IELTS, hasil tes berbasis kertas biasanya tersedia dalam 13 hari kalender, sementara hasil tes berbasis komputer tersedia dalam 5-7 hari kerja.
Â
Â
- Q: Apakah ada perbedaan antara TOEFL iBT dan TOEFL ITP?
Â
A: Ya, ada perbedaan signifikan. TOEFL iBT (Internet-based Test) adalah versi terbaru dan paling diakui secara internasional, mencakup empat bagian: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. TOEFL ITP (Institutional Testing Program) adalah versi yang lebih tua, berbasis kertas, dan umumnya digunakan untuk tujuan penempatan atau evaluasi internal oleh institusi. TOEFL ITP tidak mencakup bagian Speaking dan umumnya tidak diterima untuk aplikasi universitas internasional.
Â
Â
- Q: Apakah saya perlu membawa paspor saat mengikuti tes?
Â
A: Ya, untuk kedua tes, Anda harus membawa paspor yang masih berlaku sebagai identifikasi. Paspor harus sama dengan yang Anda gunakan saat mendaftar untuk tes. Dokumen identitas lain umumnya tidak diterima untuk tes internasional ini.
Â
Â
- Q: Bisakah saya meminta peninjauan ulang skor saya?
Â
A: Ya, untuk kedua tes, ada prosedur untuk meminta peninjauan ulang skor. Untuk TOEFL iBT, Anda dapat meminta peninjauan ulang untuk bagian Speaking dan/atau Writing dalam 30 hari setelah skor Anda dirilis. Untuk IELTS, Anda dapat meminta pengecekan ulang (enquiry on results) untuk satu atau lebih komponen tes dalam 6 minggu setelah tanggal tes. Perlu diingat bahwa ada biaya tambahan untuk layanan ini, dan skor Anda bisa naik, tetap sama, atau bahkan turun setelah peninjauan.
Â
Â
- Q: Apakah ada akomodasi khusus untuk peserta dengan disabilitas?
Â
A: Ya, baik TOEFL maupun IELTS menyediakan akomodasi khusus untuk peserta dengan disabilitas. Ini dapat mencakup waktu tambahan, materi tes dalam format khusus (seperti Braille), atau penggunaan teknologi bantu. Anda perlu mengajukan permintaan akomodasi khusus saat mendaftar dan menyertakan dokumentasi medis yang mendukung. Proses ini memerlukan waktu, jadi pastikan untuk mengajukan permintaan jauh-jauh hari sebelum tanggal tes yang diinginkan.
Â
Â
- Q: Apakah ada perbedaan dalam cara penilaian Speaking antara TOEFL dan IELTS?
Â
A: Ya, ada perbedaan signifikan. Dalam TOEFL iBT, bagian Speaking dilakukan melalui mikrofon dan direkam, kemudian dinilai oleh beberapa penilai terlatih. Ini memberikan konsistensi dalam penilaian tetapi mungkin terasa kurang alami bagi beberapa peserta. Sebaliknya, IELTS melibatkan wawancara langsung dengan seorang penguji. Ini memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan mirip percakapan nyata, tetapi mungkin memiliki sedikit variasi dalam penilaian tergantung pada penguji.
Â
Â
- Q: Bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan skor TOEFL atau IELTS?
Â
A: Cara terbaik untuk meningkatkan skor adalah dengan persiapan yang konsisten dan menyeluruh. Beberapa strategi meliputi:
- Mempraktikkan bahasa Inggris setiap hari, termasuk membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
- Menggunakan materi persiapan resmi dan contoh soal dari penyelenggara tes.
- Mengikuti kursus persiapan atau mendapatkan bimbingan dari tutor berpengalaman.
- Melakukan tes simulasi untuk membiasakan diri dengan format dan tekanan waktu.
- Mengidentifikasi dan fokus pada area kelemahan Anda.
- Meningkatkan kosakata akademik dan kemampuan tata bahasa.
- Berlatih manajemen waktu selama tes.
Â
Â
- Q: Apakah ada perbedaan dalam cara tes dilaksanakan antara TOEFL dan IELTS?
Â
A: Ya, ada beberapa perbedaan penting:
- TOEFL iBT sepenuhnya berbasis komputer dan dilakukan dalam satu sesi.
- IELTS tersedia dalam format berbasis kertas dan komputer. Bagian Listening, Reading, dan Writing dilakukan pada hari yang sama, sementara Speaking dapat dijadwalkan terpisah.
- TOEFL menggunakan lebih banyak soal pilihan ganda, sementara IELTS memiliki variasi format pertanyaan yang lebih beragam.
- Bagian Speaking TOEFL direkam melalui komputer, sementara IELTS melibatkan wawancara langsung dengan penguji.
Â
Â
- Q: Bisakah saya menggunakan skor TOEFL untuk aplikasi visa?
Â
A: Penggunaan skor TOEFL untuk aplikasi visa tergantung pada kebijakan imigrasi negara tujuan. Beberapa negara menerima TOEFL untuk keperluan visa pelajar, tetapi banyak yang lebih memilih IELTS, terutama untuk visa imigrasi umum. Misalnya, Australia, Kanada, dan Selandia Baru umumnya menggunakan IELTS untuk keperluan imigrasi. Selalu periksa persyaratan spesifik dari kedutaan atau departemen imigrasi negara tujuan Anda.
Â
Â
- Q: Apakah ada perbedaan dalam cara menulis esai antara TOEFL dan IELTS?
Â
A: Ya, ada beberapa perbedaan penting:
- TOEFL Writing terdiri dari dua tugas: satu tugas terintegrasi (berdasarkan bacaan dan ceramah) dan satu tugas independen.
- IELTS Academic Writing juga memiliki dua tugas: mendeskripsikan informasi visual (grafik, tabel, diagram) dan menulis esai argumentatif.
- IELTS General Training Writing melibatkan menulis surat dan esai.
- TOEFL umumnya memerlukan gaya penulisan yang lebih akademis, sementara IELTS dapat mencakup konteks yang lebih luas tergantung pada versi tes.
- Panjang esai dan waktu yang diberikan juga berbeda antara kedua tes.
Â
Â
- Q: Apakah ada perbedaan dalam cara mempersiapkan diri untuk TOEFL dan IELTS?
Â
A: Meskipun banyak strategi persiapan yang berlaku untuk kedua tes, ada beberapa perbedaan dalam pendekatan:
- Untuk TOEFL, fokus lebih banyak pada konteks akademik dan kemampuan menyimpulkan informasi dari teks dan ceramah.
- Untuk IELTS, persiapkan diri untuk berbagai konteks, termasuk akademik dan sehari-hari, serta latih kemampuan merespon dengan cepat dalam wawancara langsung.
- TOEFL memerlukan lebih banyak latihan dengan soal pilihan ganda dan kemampuan mengetik cepat.
- IELTS membutuhkan latihan dengan berbagai format pertanyaan dan kemampuan menulis tangan yang jelas (untuk tes berbasis kertas).
- Persiapan untuk TOEFL mungkin lebih fokus pada membangun stamina untuk tes yang lebih panjang, sementara IELTS menekankan pada kecepatan dan efisiensi dalam menjawab.
Â
Â
- Q: Bagaimana cara terbaik untuk mengatasi kecemasan saat tes?
Â
A: Kecemasan saat tes adalah hal yang umum, baik untuk TOEFL maupun IELTS. Beberapa strategi untuk mengatasinya meliputi:
- Persiapan yang matang dan konsisten jauh sebelum hari tes.
- Familiarisasi dengan format tes melalui latihan dan simulasi.
- Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan visualisasi positif.
- Tidur cukup dan makan makanan bergizi sebelum tes.
- Tiba di lokasi tes lebih awal untuk mengurangi stres.
- Fokus pada satu pertanyaan atau tugas pada satu waktu selama tes.
- Ingat bahwa Anda selalu bisa mengambil tes ulang jika diperlukan.
- Jaga pola pikir positif dan percaya pada kemampuan Anda.
Â
Â
- Q: Apakah ada perbedaan dalam cara tes dinilai antara TOEFL dan IELTS?
Â
A: Ya, ada beberapa perbedaan penting dalam sistem penilaian:
- TOEFL menggunakan skala 0-120, dengan masing-masing dari empat bagian dinilai 0-30.
- IELTS menggunakan skala band 0-9, dengan peningkatan 0,5 band.
- Penilaian TOEFL lebih banyak menggunakan sistem otomatis, terutama untuk bagian Reading dan Listening.
- IELTS melibatkan lebih banyak penilaian manusia, terutama untuk bagian Writing dan Speaking.
- TOEFL cenderung lebih fokus pada akurasi dan pemahaman akademik.
- IELTS juga mempertimbangkan faktor seperti koherensi, kelancaran, dan variasi bahasa dalam penilaiannya.
Â
Â
Kesimpulan
Memilih antara TOEFL dan IELTS adalah keputusan penting yang dapat mempengaruhi perjalanan akademik atau profesional Anda. Kedua tes ini memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, dan pilihan terbaik akan sangat bergantung pada tujuan, kekuatan, dan preferensi individual Anda.
TOEFL, dengan fokusnya pada konteks akademik dan penggunaan bahasa Inggris Amerika, mungkin lebih cocok bagi mereka yang menargetkan studi di Amerika Serikat atau institusi yang mengikuti sistem pendidikan Amerika. Formatnya yang lebih konsisten dan berbasis komputer dapat menguntungkan peserta yang nyaman dengan teknologi dan tes pilihan ganda.
Di sisi lain, IELTS menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dengan versi Academic dan General Training-nya. Dengan cakupan yang lebih luas dalam konteks penggunaan bahasa dan variasi aksen, IELTS mungkin lebih sesuai bagi mereka yang menargetkan studi atau karir di negara-negara Persemakmuran atau yang membutuhkan sertifikasi bahasa Inggris untuk tujuan imigrasi.
Terlepas dari tes yang Anda pilih, kunci kesuksesan terletak pada persiapan yang matang dan konsisten. Memahami format tes, mempraktikkan secara teratur, dan mengembangkan strategi manajemen waktu yang efektif adalah langkah-langkah penting dalam mempersiapkan diri untuk kedua tes ini.
Ingatlah bahwa kemampuan bahasa Inggris yang baik bukan hanya tentang mendapatkan skor tinggi dalam tes, tetapi juga tentang kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam konteks akademik dan profesional. Oleh karena itu, gunakan proses persiapan tes ini sebagai kesempatan untuk benar-benar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda secara keseluruhan.
Akhirnya, jangan ragu untuk mencari saran dari konselor pendidikan, guru bahasa Inggris, atau alumni yang telah melalui proses ini. Pengalaman mereka dapat memberikan wawasan berharga dalam membuat keputusan dan mempersiapkan diri untuk tes.
Dengan persiapan yang tepat dan pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan, Anda dapat menghadapi TOEFL atau IELTS dengan percaya diri dan mencapai hasil yang Anda inginkan. Ingatlah bahwa tes ini hanyalah satu langkah dalam perjalanan Anda menuju tujuan akademik atau profesional yang lebih besar. Tetap fokus pada tujuan akhir Anda dan gunakan pengalaman ini sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam penguasaan bahasa Inggris Anda.
Advertisement