Fungsi Ovary dan Perannya dalam Sistem Reproduksi Wanita

Pelajari fungsi ovary dan perannya penting dalam sistem reproduksi wanita. Ketahui struktur, cara kerja, dan gangguan yang dapat terjadi pada ovarium.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jan 2025, 11:34 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 11:34 WIB
fungsi ovary
fungsi ovary ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ovarium merupakan salah satu organ reproduksi utama pada wanita yang memiliki peran vital dalam kesuburan dan kesehatan reproduksi. Organ berbentuk oval ini terletak di kedua sisi rahim dan memiliki fungsi penting dalam menghasilkan sel telur serta hormon-hormon wanita. Memahami fungsi ovary dan cara kerjanya sangat penting bagi kesehatan reproduksi wanita secara keseluruhan.

Pengertian dan Struktur Ovarium

Ovarium atau indung telur adalah sepasang organ reproduksi wanita yang berbentuk oval dengan ukuran sekitar 3-5 cm. Letaknya berada di rongga panggul, tepatnya di sisi kanan dan kiri rahim. Ovarium terdiri dari tiga lapisan utama:

  • Lapisan luar (korteks): Bagian terluar yang mengandung folikel-folikel berisi sel telur
  • Lapisan tengah (medula): Bagian yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat
  • Lapisan dalam (hilus): Bagian yang menghubungkan ovarium dengan ligamen-ligamen penyokong

Struktur ovarium sangat kompleks dan terdiri dari berbagai jenis sel dan jaringan yang bekerja sama untuk menjalankan fungsinya. Folikel-folikel yang terdapat di korteks ovarium mengandung sel-sel telur dalam berbagai tahap perkembangan. Saat seorang wanita lahir, ovarium sudah mengandung sekitar 1-2 juta folikel primordial. Jumlah ini akan terus berkurang seiring bertambahnya usia.

Selain folikel, ovarium juga mengandung sel-sel yang berperan dalam produksi hormon seperti sel teka dan sel granulosa. Pembuluh darah dan saraf yang terdapat di medula ovarium berperan penting dalam menyuplai nutrisi dan mengatur fungsi organ ini.

Fungsi Ovary

Ovary atau ovarium memiliki dua fungsi utama yang sangat penting bagi sistem reproduksi wanita:

1. Produksi dan Pelepasan Sel Telur (Oogenesis dan Ovulasi)

Salah satu fungsi ovary yang paling penting adalah menghasilkan dan melepaskan sel telur atau ovum. Proses ini disebut oogenesis dan ovulasi. Setiap bulan, beberapa folikel di ovarium akan mulai berkembang di bawah pengaruh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dari kelenjar hipofisis. Biasanya hanya satu folikel yang akan berkembang menjadi folikel dominan dan melepaskan sel telur matang saat ovulasi.

Ovulasi terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi, biasanya pada hari ke-14 dari siklus 28 hari. Saat ovulasi, dinding folikel pecah dan melepaskan sel telur matang ke tuba falopi. Sel telur ini kemudian siap untuk dibuahi oleh sperma. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan luruh bersama lapisan rahim saat menstruasi.

Proses oogenesis dan ovulasi sangat penting untuk kesuburan wanita. Gangguan pada proses ini dapat menyebabkan masalah kesuburan seperti infertilitas atau kesulitan hamil. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ovarium sangat penting bagi wanita yang ingin memiliki anak.

2. Produksi Hormon Reproduksi

Fungsi ovary lainnya yang tak kalah penting adalah memproduksi hormon-hormon reproduksi wanita, terutama estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini berperan vital dalam mengatur siklus menstruasi, mempersiapkan rahim untuk kehamilan, dan mempengaruhi karakteristik seksual sekunder wanita.

Estrogen diproduksi oleh sel-sel folikel yang sedang berkembang. Hormon ini berperan penting dalam:

  • Perkembangan karakteristik seksual sekunder wanita seperti payudara dan pinggul
  • Pengaturan siklus menstruasi
  • Pertumbuhan lapisan rahim (endometrium)
  • Menjaga kesehatan tulang
  • Mempengaruhi distribusi lemak tubuh

Progesteron terutama diproduksi oleh korpus luteum, yaitu sisa folikel setelah ovulasi. Fungsi utama progesteron meliputi:

  • Mempersiapkan rahim untuk implantasi embrio
  • Mempertahankan kehamilan
  • Mengatur siklus menstruasi bersama estrogen
  • Mempengaruhi perkembangan kelenjar susu

Selain estrogen dan progesteron, ovarium juga menghasilkan hormon lain dalam jumlah lebih kecil seperti testosteron, inhibin, dan relaxin. Keseimbangan hormon-hormon ini sangat penting untuk kesehatan reproduksi wanita secara keseluruhan.

Cara Kerja Ovarium dalam Siklus Menstruasi

Fungsi ovary berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi wanita. Siklus ini biasanya berlangsung selama 28 hari, meskipun dapat bervariasi antara 21-35 hari. Berikut adalah tahapan kerja ovarium selama siklus menstruasi:

1. Fase Folikular (Hari 1-14)

Fase ini dimulai pada hari pertama menstruasi. Kelenjar hipofisis melepaskan FSH yang merangsang perkembangan beberapa folikel di ovarium. Satu folikel akan menjadi dominan dan terus berkembang, sementara yang lain mengalami atresia (degenerasi). Folikel yang berkembang ini memproduksi estrogen dalam jumlah yang semakin meningkat.

2. Ovulasi (Sekitar Hari 14)

Peningkatan kadar estrogen memicu lonjakan hormon LH (Luteinizing Hormone) dari kelenjar hipofisis. Lonjakan LH ini menyebabkan folikel dominan pecah dan melepaskan sel telur matang (ovulasi). Sel telur kemudian bergerak ke tuba falopi.

3. Fase Luteal (Hari 15-28)

Setelah ovulasi, sisa folikel berubah menjadi korpus luteum yang memproduksi progesteron dan estrogen. Hormon-hormon ini mempersiapkan rahim untuk kemungkinan kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan mengalami degenerasi, menyebabkan penurunan kadar hormon dan dimulainya siklus baru dengan menstruasi.

Pemahaman tentang cara kerja ovarium dalam siklus menstruasi sangat penting, terutama bagi wanita yang ingin merencanakan kehamilan atau mengidentifikasi masalah kesuburan. Gangguan pada siklus ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada fungsi ovary atau ketidakseimbangan hormon.

Gangguan pada Ovarium

Meskipun ovarium memiliki peran vital, organ ini juga rentan terhadap berbagai gangguan yang dapat mempengaruhi fungsinya. Beberapa gangguan umum pada ovarium meliputi:

1. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam atau pada permukaan ovarium. Sebagian besar kista ovarium jinak dan sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, kista yang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri di area panggul. Jenis-jenis kista ovarium meliputi:

  • Kista fungsional: Terbentuk sebagai bagian dari siklus menstruasi normal dan biasanya menghilang sendiri
  • Kista endometriosis: Terbentuk ketika jaringan endometrium tumbuh di ovarium
  • Kista dermoid: Mengandung jaringan seperti rambut, kulit, atau gigi
  • Kista cistadenoma: Kista berisi cairan yang tumbuh dari sel-sel permukaan ovarium

Penanganan kista ovarium tergantung pada jenisnya, ukuran, dan gejala yang ditimbulkan. Beberapa kista mungkin memerlukan pemantauan rutin, sementara yang lain mungkin membutuhkan pengobatan hormonal atau pembedahan.

2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah gangguan hormonal yang mempengaruhi 5-10% wanita usia subur. Kondisi ini ditandai dengan:

  • Ovulasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali
  • Kadar androgen (hormon laki-laki) yang tinggi
  • Banyak kista kecil di ovarium

Gejala PCOS dapat meliputi siklus menstruasi yang tidak teratur, kesulitan hamil, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan peningkatan berat badan. Penanganan PCOS biasanya melibatkan perubahan gaya hidup, pengobatan hormonal, dan dalam beberapa kasus, prosedur kesuburan.

3. Endometriosis Ovarium

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium. Endometriosis ovarium dapat menyebabkan pembentukan kista yang disebut endometrioma atau "kista cokelat". Gejala endometriosis meliputi:

  • Nyeri haid yang parah
  • Nyeri panggul kronis
  • Nyeri saat berhubungan intim
  • Kesulitan hamil

Penanganan endometriosis dapat melibatkan pengobatan untuk mengurangi rasa sakit dan mengendalikan pertumbuhan jaringan endometriosis, serta prosedur pembedahan dalam kasus yang parah.

4. Kanker Ovarium

Meskipun lebih jarang terjadi, kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada wanita. Gejala awal kanker ovarium seringkali tidak spesifik, yang menyebabkan diagnosis sering terlambat. Gejala dapat meliputi:

  • Rasa penuh atau kembung di perut
  • Perubahan kebiasaan buang air kecil
  • Nyeri panggul atau perut
  • Perubahan pola menstruasi

Deteksi dini dan penanganan segera sangat penting untuk meningkatkan prognosis kanker ovarium. Pengobatan biasanya melibatkan kombinasi pembedahan dan kemoterapi.

Cara Menjaga Kesehatan Ovarium

Menjaga kesehatan ovarium sangat penting untuk memastikan fungsi ovary berjalan optimal dan menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan ovarium:

1. Pola Makan Sehat

Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dapat membantu menjaga kesehatan ovarium. Beberapa makanan yang baik untuk ovarium meliputi:

  • Sayuran hijau: Kaya akan antioksidan dan folat yang penting untuk kesehatan sel
  • Buah-buahan beri: Mengandung antioksidan tinggi yang dapat melindungi sel-sel ovarium dari kerusakan
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: Sumber protein nabati dan asam lemak omega-3 yang baik
  • Ikan berlemak: Kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu mengurangi peradangan
  • Makanan fermentasi: Mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh

2. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi stres, dan meningkatkan sirkulasi darah ke organ reproduksi. Beberapa jenis olahraga yang baik untuk kesehatan ovarium meliputi:

  • Jalan cepat atau jogging
  • Berenang
  • Yoga atau pilates
  • Bersepeda
  • Latihan kekuatan ringan

Disarankan untuk melakukan aktivitas fisik sedang setidaknya 150 menit per minggu atau aktivitas fisik berat 75 menit per minggu.

3. Mengelola Stres

Stres kronis dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mempengaruhi fungsi ovarium. Beberapa cara untuk mengelola stres meliputi:

  • Meditasi atau teknik pernapasan dalam
  • Yoga atau tai chi
  • Journaling atau menulis jurnal
  • Hobi yang menenangkan seperti membaca atau berkebun
  • Konseling atau terapi jika diperlukan

4. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Pemeriksaan ginekologi rutin penting untuk mendeteksi masalah ovarium sejak dini. Beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan panggul
  • Tes Pap smear
  • Ultrasonografi panggul
  • Tes hormon

Disarankan untuk melakukan pemeriksaan setidaknya sekali setahun atau lebih sering jika ada riwayat masalah ovarium dalam keluarga.

5. Hindari Paparan Zat Berbahaya

Beberapa zat kimia dan polutan lingkungan dapat mengganggu fungsi ovarium. Usahakan untuk:

  • Mengurangi penggunaan plastik, terutama yang mengandung BPA
  • Memilih produk pembersih dan perawatan pribadi yang alami
  • Menghindari paparan asap rokok
  • Membatasi konsumsi alkohol

6. Menjaga Berat Badan Ideal

Kelebihan atau kekurangan berat badan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan fungsi ovarium. Menjaga berat badan dalam rentang sehat dapat membantu menjaga kesehatan ovarium dan meningkatkan kesuburan.

Mitos dan Fakta Seputar Ovarium

Terdapat banyak mitos seputar ovarium dan fungsinya yang beredar di masyarakat. Penting untuk membedakan antara mitos dan fakta untuk memahami kesehatan ovarium dengan lebih baik. Berikut beberapa mitos dan fakta tentang ovarium:

Mitos: Ovarium hanya berfungsi untuk reproduksi

Fakta: Meskipun fungsi utama ovarium memang terkait dengan reproduksi, organ ini juga memiliki peran penting dalam kesehatan wanita secara keseluruhan. Hormon yang dihasilkan ovarium mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk kesehatan tulang, fungsi kognitif, dan kesehatan jantung.

Mitos: Wanita dengan siklus menstruasi teratur pasti ovulasinya normal

Fakta: Meskipun siklus menstruasi yang teratur sering kali menandakan ovulasi yang normal, ini tidak selalu benar. Beberapa wanita mungkin mengalami siklus anovulatori (tanpa ovulasi) meskipun menstruasi mereka teratur. Sebaliknya, beberapa wanita dengan siklus tidak teratur mungkin masih ovulasi.

Mitos: Kista ovarium selalu berbahaya dan memerlukan operasi

Fakta: Sebagian besar kista ovarium jinak dan sering kali menghilang sendiri tanpa pengobatan. Hanya kista yang besar, menyebabkan gejala signifikan, atau dicurigai ganas yang mungkin memerlukan intervensi bedah.

Mitos: Wanita dilahirkan dengan jumlah sel telur yang tetap

Fakta: Meskipun dulu diyakini bahwa wanita dilahirkan dengan jumlah sel telur yang tetap, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ovarium mungkin memiliki kemampuan terbatas untuk menghasilkan sel telur baru selama masa reproduksi.

Mitos: Penggunaan kontrasepsi hormonal merusak ovarium

Fakta: Kontrasepsi hormonal tidak merusak ovarium. Sebaliknya, beberapa jenis kontrasepsi hormonal dapat memberikan manfaat bagi kesehatan ovarium, seperti mengurangi risiko kanker ovarium.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Meskipun banyak gangguan ovarium yang dapat ditangani dengan baik, penting untuk mengetahui kapan harus mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa situasi di mana Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter:

  • Nyeri panggul yang parah atau tiba-tiba
  • Perubahan signifikan dalam pola menstruasi
  • Gejala menopause dini (sebelum usia 40 tahun)
  • Kesulitan hamil setelah mencoba selama satu tahun (atau 6 bulan jika usia di atas 35 tahun)
  • Gejala PCOS seperti ketidakteraturan menstruasi, pertumbuhan rambut berlebih, atau jerawat parah
  • Riwayat kanker ovarium dalam keluarga
  • Gejala yang mencurigakan seperti kembung persisten, perubahan kebiasaan buang air kecil, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan pencitraan untuk mengevaluasi kesehatan ovarium Anda dan merekomendasikan perawatan yang sesuai jika diperlukan.

Kesimpulan

Fungsi ovary sangat penting dalam sistem reproduksi wanita dan kesehatan secara keseluruhan. Dari produksi sel telur hingga pengaturan hormon, ovarium memainkan peran vital dalam berbagai proses biologis. Memahami cara kerja ovarium, potensi gangguan yang dapat terjadi, dan cara menjaga kesehatannya sangat penting bagi setiap wanita.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin, dan mengenali tanda-tanda masalah potensial, wanita dapat membantu memastikan ovarium mereka berfungsi optimal. Jika muncul kekhawatiran tentang kesehatan ovarium, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dengan perawatan yang tepat dan perhatian terhadap kesehatan reproduksi, wanita dapat mendukung fungsi ovary yang sehat dan menjaga kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya