Liputan6.com, Jakarta Sholat tasbih merupakan salah satu ibadah sunnah dalam agama Islam yang memiliki keistimewaan tersendiri. Ibadah ini dinamakan sholat tasbih karena di dalamnya terdapat bacaan tasbih (pujian kepada Allah SWT) dalam jumlah yang cukup banyak. Secara bahasa, tasbih berasal dari kata "sabbaha-yusabbihu-tasbiihan" yang artinya mensucikan. Sedangkan secara istilah, tasbih berarti mensucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan menetapkan kesempurnaan bagi-Nya.
Dalam pelaksanaannya, sholat tasbih terdiri dari 4 rakaat yang di dalamnya dibaca kalimat tasbih sebanyak 300 kali. Kalimat tasbih yang dibaca adalah "Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar" yang artinya "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar".
Sholat tasbih pertama kali diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah bersabda:
Advertisement
"Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh hal yang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu; yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tidak sengaja dan yang disengaja, yang kecil dan yang besar, yang tersembunyi dan yang terang-terangan."
Hadits tersebut menunjukkan betapa istimewanya sholat tasbih ini hingga Rasulullah sendiri yang mengajarkannya kepada pamannya. Sholat tasbih menjadi sarana bagi seorang hamba untuk memohon ampunan atas dosa-dosanya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hukum Sholat Tasbih
Para ulama memiliki pandangan yang beragam mengenai hukum pelaksanaan sholat tasbih. Mayoritas ulama berpendapat bahwa sholat tasbih hukumnya adalah sunnah, yang berarti dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak berdosa jika ditinggalkan. Beberapa pendapat ulama terkait hukum sholat tasbih antara lain:
- Mazhab Syafi'i: Imam Nawawi dan sebagian besar ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa sholat tasbih hukumnya sunnah dan dianjurkan untuk dilaksanakan.
- Mazhab Hanafi: Ulama Hanafiyah memandang sholat tasbih sebagai amalan yang mustahab (disukai) dan menganjurkan untuk melakukannya minimal sekali seumur hidup.
- Mazhab Maliki: Sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa hadits tentang sholat tasbih statusnya lemah (dha'if), sehingga tidak menganjurkan pelaksanaannya.
- Mazhab Hanbali: Ulama Hanabilah umumnya tidak menganjurkan pelaksanaan sholat tasbih karena menganggap haditsnya lemah.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat, mayoritas ulama sepakat bahwa sholat tasbih boleh dilaksanakan dan memiliki keutamaan bagi yang mengerjakannya. Imam As-Subki bahkan menyatakan bahwa orang yang mendengar tentang keutamaan sholat tasbih namun meninggalkannya termasuk orang yang meremehkan agama.
Dalam praktiknya, seorang muslim dapat mengikuti pendapat yang diyakininya benar berdasarkan dalil dan pemahaman yang dimiliki. Bagi yang meyakini kesunnahan sholat tasbih, dapat melaksanakannya sebagai bentuk ibadah tambahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Advertisement
Waktu Pelaksanaan Sholat Tasbih
Sholat tasbih termasuk ibadah sunnah yang memiliki fleksibilitas dalam waktu pelaksanaannya. Tidak ada ketentuan khusus mengenai waktu yang paling utama untuk mengerjakan sholat tasbih. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait waktu pelaksanaan sholat tasbih:
- Dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam hari
- Hindari waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, seperti saat matahari terbit, tenggelam, atau tepat di atas kepala
- Lebih utama jika dilakukan pada malam hari, terutama sepertiga malam terakhir
- Bisa dikerjakan secara rutin (harian, mingguan, bulanan) atau sesekali saja
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW memberikan anjuran terkait frekuensi pelaksanaan sholat tasbih:
"Jika engkau mampu melakukannya setiap hari sekali, lakukanlah! Jika tidak, maka setiap Jumat sekali. Jika tidak, maka setiap bulan sekali. Jika tidak, maka setiap tahun sekali. Jika tidak, maka (minimal) sekali seumur hidupmu." (HR. Abu Dawud)
Hadits tersebut menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan sholat tasbih. Seseorang dapat menyesuaikan dengan kemampuan dan kondisinya masing-masing. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan konsistensi dalam mengerjakannya.
Beberapa waktu yang dianggap utama untuk melaksanakan sholat tasbih antara lain:
- Malam Nisfu Sya'ban
- 10 malam terakhir bulan Ramadhan
- Setelah sholat Tahajud
- Sebelum atau sesudah sholat Dhuha
Pemilihan waktu tersebut didasarkan pada keutamaan waktu-waktu tertentu dalam ibadah. Namun, sekali lagi perlu ditekankan bahwa sholat tasbih tetap boleh dilakukan di luar waktu-waktu tersebut selama tidak bertepatan dengan waktu yang dilarang untuk sholat.
Niat Sholat Tasbih
Niat merupakan salah satu rukun sholat yang harus dipenuhi sebelum memulai ibadah. Dalam sholat tasbih, niat yang diucapkan berbeda tergantung pada jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Berikut adalah lafadz niat sholat tasbih beserta artinya:
1. Niat sholat tasbih 4 rakaat (sekali salam):
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnata at-tasbihi arba'a raka'aatin lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala"
2. Niat sholat tasbih 2 rakaat:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnata at-tasbihi rak'ataini lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Niat tersebut diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Penting untuk diingat bahwa niat tidak harus dilafalkan dengan bahasa Arab. Yang terpenting adalah adanya kesengajaan dan kesadaran untuk melakukan ibadah sholat tasbih karena Allah SWT.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait niat sholat tasbih:
- Niat harus dilakukan sebelum takbiratul ihram
- Niat cukup diucapkan dalam hati, tidak perlu dilafalkan dengan keras
- Pastikan niat sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan
- Fokuskan niat hanya karena Allah SWT, bukan karena tujuan lain
Dengan niat yang benar dan tulus, insya Allah ibadah sholat tasbih akan diterima dan mendatangkan keberkahan bagi yang mengerjakannya.
Advertisement
Tata Cara Sholat Tasbih
Sholat tasbih memiliki tata cara yang sedikit berbeda dengan sholat sunnah lainnya karena adanya tambahan bacaan tasbih di setiap gerakan. Berikut adalah panduan lengkap tata cara pelaksanaan sholat tasbih:
- Berwudhu dan bersuci
- Menghadap kiblat
- Niat sholat tasbih
- Takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek
- Membaca tasbih 15 kali:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar
- Rukuk sambil membaca tasbih rukuk
- Membaca tasbih 10 kali
- I'tidal sambil membaca tasbih i'tidal
- Membaca tasbih 10 kali
- Sujud pertama sambil membaca tasbih sujud
- Membaca tasbih 10 kali
- Duduk di antara dua sujud sambil membaca doanya
- Membaca tasbih 10 kali
- Sujud kedua sambil membaca tasbih sujud
- Membaca tasbih 10 kali
- Duduk istirahat (jika diperlukan) sambil membaca tasbih 10 kali
- Berdiri untuk rakaat kedua
- Ulangi langkah 6-19 untuk rakaat kedua, ketiga, dan keempat
- Tasyahud akhir
- Salam
Catatan penting:
- Total bacaan tasbih dalam satu rakaat adalah 75 kali
- Total bacaan tasbih dalam 4 rakaat adalah 300 kali
- Jika lupa atau ragu dengan hitungan, tambahkan di gerakan berikutnya
- Usahakan untuk tetap khusyuk dan fokus sepanjang sholat
Dengan mengikuti tata cara di atas, insya Allah sholat tasbih dapat dilaksanakan dengan benar dan sempurna. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan kekhusyukan dalam mengerjakannya.
Bacaan dalam Sholat Tasbih
Sholat tasbih memiliki beberapa bacaan khusus yang membedakannya dengan sholat sunnah lainnya. Bacaan utama yang menjadi ciri khas sholat tasbih adalah kalimat tasbih yang diucapkan sebanyak 300 kali selama 4 rakaat. Berikut adalah rincian bacaan dalam sholat tasbih:
1. Bacaan Tasbih Utama
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar"
Bacaan ini diucapkan total 300 kali selama 4 rakaat, dengan rincian:
- 15 kali setelah membaca surat (masih dalam posisi berdiri)
- 10 kali saat rukuk
- 10 kali saat i'tidal
- 10 kali saat sujud pertama
- 10 kali saat duduk antara dua sujud
- 10 kali saat sujud kedua
- 10 kali saat duduk istirahat (sebelum berdiri ke rakaat berikutnya)
2. Bacaan Lainnya
Selain bacaan tasbih utama, bacaan lain dalam sholat tasbih sama seperti sholat pada umumnya, meliputi:
- Doa iftitah
- Surat Al-Fatihah
- Surat pendek (pilihan)
- Bacaan rukuk
- Bacaan i'tidal
- Bacaan sujud
- Bacaan duduk antara dua sujud
- Tasyahud awal dan akhir
- Shalawat
3. Doa Setelah Sholat Tasbih
Setelah selesai sholat tasbih, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ اَهْلِ الْهُدٰى وَاَعْمَالَ اَهْلِ الْيَقِيْنِ وَمُنَاصَحَةَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتّٰى اَخَافَكَ
Allahumma inni as'aluka taufiqa ahlil huda, wa a'mala ahlil yaqin, wa munashahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa jidda ahlil khasyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfana ahlil 'ilmi hatta akhafak
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufik sebagaimana orang-orang yang mendapat petunjuk, amal sebagaimana orang-orang yang yakin, nasihat sebagaimana orang-orang yang bertaubat, keteguhan sebagaimana orang-orang yang sabar, kesungguhan sebagaimana orang-orang yang takut (kepada-Mu), permintaan sebagaimana orang-orang yang berharap, ibadah sebagaimana orang-orang yang wara', dan pengetahuan sebagaimana orang-orang yang berilmu, sehingga aku takut kepada-Mu."
Dengan memahami dan menghayati bacaan-bacaan dalam sholat tasbih, diharapkan dapat meningkatkan kekhusyukan dan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.
Advertisement
Jumlah Rakaat Sholat Tasbih
Sholat tasbih umumnya dilaksanakan dalam 4 rakaat, namun terdapat beberapa variasi dalam pelaksanaannya. Berikut adalah penjelasan mengenai jumlah rakaat sholat tasbih:
1. Empat Rakaat Sekali Salam
Ini adalah cara yang paling umum dalam melaksanakan sholat tasbih. Empat rakaat dilakukan secara berurutan tanpa tasyahud awal, dan diakhiri dengan tasyahud akhir serta salam. Metode ini biasanya dilakukan saat sholat tasbih dikerjakan pada siang hari.
2. Empat Rakaat Dua Kali Salam
Dalam metode ini, sholat tasbih dibagi menjadi dua bagian, masing-masing dua rakaat. Setelah dua rakaat pertama, dilakukan tasyahud akhir dan salam, kemudian dilanjutkan dengan dua rakaat berikutnya. Cara ini umumnya dilakukan saat sholat tasbih dikerjakan pada malam hari.
3. Dua Rakaat
Beberapa ulama membolehkan pelaksanaan sholat tasbih dalam dua rakaat saja, terutama bagi yang belum terbiasa atau memiliki keterbatasan waktu. Dalam hal ini, jumlah bacaan tasbih tetap 300 kali, namun dibagi dalam dua rakaat saja.
Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar menyatakan:
"Bila shalat dilakukan di malam hari maka lebih kusukai bila bersalam dalam dua rakaat. Namun bila di siang hari, maka bila mau bersalam (pada dua rakaat) dan bila mau maka tidak bersalam (di dua rakaat)."
Perbedaan jumlah rakaat ini tidak mengurangi esensi dan keutamaan sholat tasbih. Yang terpenting adalah konsistensi dalam melaksanakannya dan kekhusyukan dalam mengerjakannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait jumlah rakaat sholat tasbih:
- Pastikan jumlah bacaan tasbih tetap 300 kali, terlepas dari jumlah rakaat yang dikerjakan
- Jika mengerjakan 4 rakaat, usahakan untuk tidak duduk tasyahud awal di rakaat kedua
- Bagi pemula, bisa memulai dengan 2 rakaat terlebih dahulu sebelum meningkat ke 4 rakaat
- Konsistenlah dengan metode yang dipilih untuk memudahkan pelaksanaan secara rutin
Dengan memahami variasi jumlah rakaat ini, diharapkan setiap muslim dapat menyesuaikan pelaksanaan sholat tasbih sesuai dengan kemampuan dan kondisinya masing-masing.
Manfaat Sholat Tasbih
Sholat tasbih memiliki berbagai manfaat, baik secara spiritual maupun psikologis. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pelaksanaan sholat tasbih:
1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Sholat tasbih menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan banyaknya bacaan tasbih yang diucapkan, seorang hamba akan semakin merasakan keagungan dan kebesaran Allah.
2. Memohon Ampunan Dosa
Salah satu tujuan utama sholat tasbih adalah untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dalam hadits disebutkan bahwa sholat tasbih dapat menghapuskan dosa, baik yang lama maupun yang baru.
3. Meningkatkan Kekhusyukan dalam Beribadah
Dengan banyaknya bacaan tasbih yang diucapkan, sholat tasbih dapat melatih konsentrasi dan kekhusyukan dalam beribadah. Hal ini dapat berdampak positif pada kualitas ibadah lainnya.
4. Menenangkan Jiwa dan Pikiran
Bacaan tasbih yang berulang-ulang dapat memberikan efek menenangkan bagi jiwa dan pikiran. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengurangi stres dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Melatih Kesabaran dan Konsistensi
Pelaksanaan sholat tasbih yang membutuhkan waktu lebih lama dari sholat biasa dapat melatih kesabaran dan konsistensi seseorang dalam beribadah.
6. Meningkatkan Rasa Syukur
Dengan sering mengucapkan kalimat tasbih, seseorang akan lebih menyadari nikmat dan karunia Allah SWT, sehingga dapat meningkatkan rasa syukur dalam dirinya.
7. Membersihkan Hati dan Pikiran
Bacaan tasbih yang berulang-ulang dapat membantu membersihkan hati dan pikiran dari hal-hal negatif, sehingga lebih fokus pada hal-hal yang positif dan bermanfaat.
8. Meningkatkan Kualitas Tidur
Bagi yang melaksanakan sholat tasbih di malam hari, hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur karena jiwa dan pikiran menjadi lebih tenang.
9. Melatih Disiplin Diri
Pelaksanaan sholat tasbih secara rutin dapat melatih disiplin diri dalam beribadah dan mengelola waktu.
10. Mendapatkan Pahala Berlipat
Sebagai ibadah sunnah, sholat tasbih tentunya memiliki pahala yang besar bagi yang melaksanakannya dengan ikhlas dan istiqomah.
Dengan memahami berbagai manfaat sholat tasbih ini, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat dalam melaksanakannya secara rutin.
Advertisement
Keutamaan Sholat Tasbih
Sholat tasbih memiliki berbagai keutamaan yang disebutkan dalam hadits dan pendapat para ulama. Berikut adalah beberapa keutamaan utama dari sholat tasbih:
1. Pengampunan Dosa
Keutamaan terbesar dari sholat tasbih adalah pengampunan dosa. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat tasbih dapat menghapuskan dosa, baik yang awal maupun yang akhir, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.
2. Pahala yang Berlipat Ganda
Dengan banyaknya bacaan tasbih yang diucapkan, sholat tasbih memiliki pahala yang berlipat ganda dibandingkan sholat sunnah lainnya. Setiap kalimat tasbih yang diucapkan memiliki nilai pahala tersendiri.
3. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Sholat tasbih menjadi sarana yang istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengucapkan kalimat-kalimat pujian kepada Allah secara berulang-ulang, seorang hamba akan semakin merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta.
4. Pembersihan Jiwa dan Raga
Para ulama menyebutkan bahwa sholat tasbih dapat membersihkan jiwa dan raga dari berbagai kotoran dosa dan maksiat. Hal ini akan membuat hati menjadi lebih bersih dan suci.
5. Peningkatan Derajat di Sisi Allah SWT
Dengan keistimewaan yang dimilikinya, sholat tasbih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan derajat seorang hamba di sisi Allah SWT.
6. Perlindungan dari Godaan Setan
Bacaan tasbih yang banyak dalam sholat tasbih diyakini dapat menjadi benteng perlindungan dari godaan setan dan bisikan-bisikan negatif.
7. Keberkahan dalam Hidup
Banyak ulama yang menyebutkan bahwa orang yang rutin melaksanakan sholat tasbih akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, baik dalam rezeki, kesehatan, maupun urusan-urusan lainnya.
8. Kemudahan Urusan Dunia dan Akhirat
Sholat tasb ih diyakini dapat menjadi sarana untuk memohon kemudahan dalam berbagai urusan, baik di dunia maupun di akhirat.
9. Ketenangan Hati dan Pikiran
Pelaksanaan sholat tasbih secara rutin dapat memberikan ketenangan hati dan pikiran bagi yang mengerjakannya. Hal ini sangat bermanfaat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
10. Peningkatan Kualitas Ibadah Lainnya
Dengan terbiasa melaksanakan sholat tasbih, seseorang akan lebih mudah untuk meningkatkan kualitas ibadah-ibadah lainnya, seperti sholat wajib, puasa, dan zikir.
Meskipun memiliki berbagai keutamaan, penting untuk diingat bahwa sholat tasbih tetaplah ibadah sunnah. Keutamaan-keutamaan tersebut akan diperoleh jika dilaksanakan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan.
Tips Melaksanakan Sholat Tasbih
Untuk memaksimalkan manfaat dan keutamaan sholat tasbih, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Mulai dengan Niat yang Ikhlas
Niat yang ikhlas adalah kunci utama dalam setiap ibadah. Pastikan niat melaksanakan sholat tasbih semata-mata karena Allah SWT, bukan karena tujuan lain. Dengan niat yang ikhlas, insya Allah ibadah akan lebih bermakna dan diterima.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Pilihlah waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat tasbih. Usahakan untuk memilih waktu di mana Anda bisa fokus dan tidak terganggu oleh aktivitas lain. Waktu-waktu yang dianjurkan antara lain sepertiga malam terakhir, setelah sholat Isya, atau di waktu luang di siang hari.
3. Persiapkan Diri dengan Baik
Sebelum melaksanakan sholat tasbih, persiapkan diri dengan baik. Berwudhu dengan sempurna, gunakan pakaian yang bersih dan menutup aurat, serta pilih tempat yang nyaman dan suci untuk sholat.
4. Pahami Tata Cara dengan Benar
Pelajari dan pahami tata cara sholat tasbih dengan benar. Jika masih ragu, tidak ada salahnya untuk membaca panduan atau bertanya kepada yang lebih paham. Pemahaman yang baik akan membantu dalam pelaksanaan yang lebih khusyuk.
5. Gunakan Alat Bantu Jika Diperlukan
Untuk memudahkan dalam menghitung jumlah bacaan tasbih, Anda bisa menggunakan alat bantu seperti tasbih atau aplikasi penghitung di smartphone. Namun, pastikan penggunaan alat bantu tidak mengganggu kekhusyukan sholat.
6. Fokus pada Makna Bacaan
Selain mengucapkan bacaan tasbih, usahakan untuk memahami dan menghayati maknanya. Hal ini akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan kualitas ibadah.
7. Jaga Konsistensi
Usahakan untuk melaksanakan sholat tasbih secara rutin, sesuai dengan kemampuan. Konsistensi dalam beribadah lebih baik daripada melakukan sesekali dalam jumlah yang banyak.
8. Mulai dari yang Ringan
Jika belum terbiasa, mulailah dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit, misalnya dua rakaat. Seiring waktu, tingkatkan jumlah rakaat secara bertahap hingga mencapai empat rakaat.
9. Kombinasikan dengan Ibadah Lain
Sholat tasbih dapat dikombinasikan dengan ibadah lain, seperti puasa sunnah atau sedekah. Hal ini akan semakin meningkatkan nilai ibadah secara keseluruhan.
10. Jaga Keikhlasan dan Kerahasiaan
Usahakan untuk menjaga keikhlasan dalam melaksanakan sholat tasbih. Hindari riya' atau pamer kepada orang lain. Semakin tersembunyi suatu ibadah sunnah, semakin besar kemungkinan untuk diterima oleh Allah SWT.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan pelaksanaan sholat tasbih dapat lebih maksimal dan memberikan manfaat yang optimal bagi yang mengerjakannya.
Advertisement
Perbedaan Sholat Tasbih dengan Sholat Sunnah Lainnya
Sholat tasbih memiliki beberapa perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sholat sunnah lainnya. Pemahaman tentang perbedaan ini penting untuk menghindari kebingungan dan memastikan pelaksanaan yang benar. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara sholat tasbih dengan sholat sunnah lainnya:
1. Jumlah Bacaan Tasbih
Perbedaan paling mencolok dari sholat tasbih adalah jumlah bacaan tasbih yang sangat banyak. Dalam satu rakaat, terdapat 75 kali bacaan tasbih, sehingga total dalam empat rakaat mencapai 300 kali. Hal ini jauh lebih banyak dibandingkan sholat sunnah lainnya yang umumnya hanya membaca tasbih pada saat rukuk dan sujud saja.
2. Waktu Pelaksanaan yang Fleksibel
Berbeda dengan beberapa sholat sunnah lainnya yang memiliki waktu khusus (seperti sholat Dhuha di pagi hari atau sholat Tahajud di malam hari), sholat tasbih memiliki waktu pelaksanaan yang lebih fleksibel. Sholat tasbih dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam, selama bukan pada waktu yang dilarang untuk sholat.
3. Tata Cara yang Unik
Tata cara sholat tasbih memiliki keunikan tersendiri dengan adanya bacaan tasbih di setiap gerakan sholat. Hal ini berbeda dengan sholat sunnah lainnya yang umumnya hanya memiliki bacaan khusus pada gerakan tertentu saja.
4. Jumlah Rakaat
Meskipun umumnya dilakukan dalam empat rakaat, sholat tasbih memiliki fleksibilitas dalam jumlah rakaatnya. Beberapa ulama membolehkan pelaksanaan dalam dua rakaat saja. Hal ini berbeda dengan beberapa sholat sunnah lainnya yang memiliki jumlah rakaat tetap (seperti sholat Dhuha yang umumnya dua atau empat rakaat).
5. Tujuan Khusus
Sholat tasbih memiliki tujuan khusus yaitu untuk memohon ampunan dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui banyaknya bacaan tasbih. Sementara sholat sunnah lainnya mungkin memiliki tujuan yang berbeda-beda, seperti sholat Istikharah untuk memohon petunjuk atau sholat Hajat untuk memohon terkabulnya suatu keinginan.
6. Keutamaan yang Spesifik
Keutamaan sholat tasbih yang disebutkan dalam hadits sangat spesifik, yaitu pengampunan dosa yang luas. Hal ini berbeda dengan keutamaan sholat sunnah lainnya yang mungkin lebih bervariasi.
7. Tingkat Kesulitan
Dengan banyaknya bacaan tasbih yang harus diucapkan, sholat tasbih memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan sholat sunnah lainnya. Hal ini membutuhkan konsentrasi dan stamina yang lebih besar.
8. Fleksibilitas dalam Pelaksanaan
Meskipun memiliki tata cara khusus, sholat tasbih memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya. Misalnya, jika lupa jumlah bacaan tasbih, dapat ditambahkan di gerakan berikutnya. Hal ini mungkin tidak berlaku untuk sholat sunnah lainnya yang memiliki aturan lebih ketat.
9. Durasi Pelaksanaan
Karena banyaknya bacaan tasbih, durasi pelaksanaan sholat tasbih umumnya lebih lama dibandingkan sholat sunnah lainnya dengan jumlah rakaat yang sama.
10. Popularitas
Dibandingkan dengan beberapa sholat sunnah lainnya seperti sholat Dhuha atau Tahajud, sholat tasbih mungkin tidak sepopuler atau sering dilakukan oleh masyarakat umum. Hal ini mungkin disebabkan oleh tingkat kesulitannya yang lebih tinggi.
Pemahaman tentang perbedaan-perbedaan ini penting untuk memastikan pelaksanaan sholat tasbih yang benar dan sesuai dengan tuntunan. Meskipun memiliki beberapa perbedaan, pada dasarnya semua sholat sunnah memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala tambahan di luar ibadah wajib.
FAQ Seputar Sholat Tasbih
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar sholat tasbih beserta jawabannya:
1. Apakah sholat tasbih wajib dilakukan?
Tidak, sholat tasbih bukanlah sholat wajib. Ia termasuk dalam kategori sholat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan, namun tidak berdosa jika ditinggalkan.
2. Berapa kali sebaiknya sholat tasbih dilakukan?
Dalam hadits disebutkan bahwa sholat tasbih dapat dilakukan setiap hari, seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali, atau minimal sekali seumur hidup. Frekuensi pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
3. Apakah boleh menggunakan alat bantu seperti tasbih saat melaksanakan sholat tasbih?
Sebagian ulama membolehkan penggunaan alat bantu seperti tasbih untuk memudahkan penghitungan, selama tidak mengganggu kekhusyukan sholat. Namun, ada juga yang berpendapat sebaiknya menghitung dengan jari atau hanya dalam hati.
4. Bagaimana jika lupa jumlah bacaan tasbih saat sholat?
Jika lupa atau ragu dengan jumlah bacaan tasbih, dianjurkan untuk mengambil jumlah yang lebih sedikit (yakin). Kekurangan bacaan dapat ditambahkan pada gerakan berikutnya atau di akhir sholat sebelum salam.
5. Apakah sholat tasbih bisa digabungkan dengan niat sholat sunnah lainnya?
Pada prinsipnya, setiap sholat sebaiknya diniatkan secara khusus. Namun, jika ingin menggabungkan dengan niat lain (misalnya sholat Tahajud), sebaiknya tetap mengutamakan niat sholat tasbih karena memiliki tata cara yang khusus.
6. Bolehkah sholat tasbih dilakukan secara berjamaah?
Meskipun umumnya dilakukan sendiri-sendiri, tidak ada larangan untuk melakukan sholat tasbih secara berjamaah. Namun, perlu diperhatikan agar tidak mengganggu konsentrasi dan hitungan bacaan tasbih masing-masing jamaah.
7. Apakah ada doa khusus setelah sholat tasbih?
Ada beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah sholat tasbih, salah satunya adalah doa yang disebutkan dalam hadits riwayat Tirmidzi. Namun, boleh juga berdoa dengan doa-doa lain sesuai kebutuhan.
8. Bagaimana hukumnya jika melakukan sholat tasbih kurang dari 4 rakaat?
Beberapa ulama membolehkan pelaksanaan sholat tasbih dalam 2 rakaat saja, terutama bagi yang belum terbiasa. Yang terpenting adalah tetap memenuhi jumlah total bacaan tasbih sebanyak 300 kali.
9. Apakah sholat tasbih bisa menggantikan sholat wajib?
Tidak, sholat tasbih sebagai sholat sunnah tidak dapat menggantikan kedudukan sholat wajib. Sholat wajib tetap harus dilaksanakan sesuai ketentuannya.
10. Bolehkah wanita haid melakukan sholat tasbih?
Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan melakukan sholat, termasuk sholat tasbih. Namun, mereka tetap bisa berzikir dan membaca tasbih di luar format sholat.
11. Apakah ada waktu-waktu khusus yang dianjurkan untuk sholat tasbih?
Meskipun bisa dilakukan kapan saja, beberapa waktu yang dianggap utama untuk sholat tasbih antara lain malam Nisfu Sya'ban, 10 malam terakhir Ramadhan, atau setelah sholat Tahajud.
12. Bagaimana cara meningkatkan kekhusyukan dalam sholat tasbih?
Beberapa cara untuk meningkatkan kekhusyukan dalam sholat tasbih antara lain: memahami makna bacaan tasbih, fokus pada setiap gerakan sholat, memilih tempat yang tenang, dan menjaga wudhu sebelum sholat.
13. Apakah boleh membaca surat yang panjang dalam sholat tasbih?
Boleh membaca surat yang panjang, namun sebaiknya memilih surat yang tidak terlalu panjang agar tidak mengganggu konsentrasi dalam menghitung bacaan tasbih.
14. Bagaimana jika terlupa melakukan sholat tasbih pada waktu yang direncanakan?
Jika terlupa, bisa dilakukan di waktu lain atau diganti di hari berikutnya. Yang terpenting adalah niat dan konsistensi dalam melaksanakannya.
15. Apakah ada perbedaan pahala antara sholat tasbih yang dilakukan di siang hari dan malam hari?
Secara umum tidak ada perbedaan pahala. Namun, sholat di malam hari (terutama sepertiga malam terakhir) memiliki keutamaan tersendiri karena termasuk waktu mustajab untuk berdoa.
Pemahaman yang baik tentang berbagai aspek sholat tasbih ini diharapkan dapat membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah sunnah ini dengan lebih baik dan penuh keyakinan.
Advertisement
Kesimpulan
Sholat tasbih merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri dalam ajaran Islam. Dengan tata cara yang unik dan jumlah bacaan tasbih yang banyak, sholat ini menjadi sarana yang luar biasa bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosanya.
Meskipun memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan sholat sunnah lainnya, manfaat dan keutamaan sholat tasbih sangatlah besar. Mulai dari pengampunan dosa, peningkatan keimanan, hingga ketenangan jiwa, semua itu dapat diraih melalui pelaksanaan sholat tasbih yang konsisten dan penuh keikhlasan.
Penting untuk diingat bahwa dalam melaksanakan sholat tasbih, yang terpenting bukanlah kesempurnaan dalam hitungan atau gerakan, melainkan niat yang tulus dan upaya untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setiap muslim dianjurkan untuk memulai dari yang ringan dan terus meningkatkan kualitas ibadahnya secara bertahap.
Semoga dengan pemahaman yang komprehensif tentang sholat tasbih ini, kita semua dapat termotivasi untuk melaksanakannya dan meraih keberkahan serta ridha Allah SWT. Wallahu a'lam bishawab.