Apa Itu Islam: Memahami Agama Damai dan Rahmat bagi Semesta

Pelajari makna mendalam Islam sebagai agama damai dan rahmat bagi seluruh alam. Temukan ajaran, rukun, dan nilai-nilai universal Islam di sini.

oleh Septika Shidqiyyah Diperbarui 03 Mar 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 21:00 WIB
apa itu islam
apa itu islam ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia dengan lebih dari 1,8 miliar pengikut. Namun, apa sebenarnya makna dan esensi dari Islam itu sendiri? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa itu Islam, mulai dari pengertian, ajaran pokok, sejarah, hingga nilai-nilai universalnya.

Pengertian Islam Secara Bahasa dan Istilah

Secara etimologis, kata "Islam" berasal dari bahasa Arab yang memiliki beberapa arti dasar:

 

 

  • Salama: selamat, damai, sejahtera

 

 

  • Aslama: berserah diri, tunduk, patuh

 

 

  • Salam: kedamaian, keselamatan, kesejahteraan

 

 

Dari akar kata tersebut, Islam secara harfiah berarti ketundukan, kepatuhan, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Seorang Muslim adalah orang yang dengan sadar menyerahkan dirinya untuk taat dan patuh pada perintah Allah.

Secara istilah, Islam didefinisikan sebagai agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan wahyu-Nya melalui para nabi dan rasul, dengan Muhammad sebagai penutup para nabi.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

 

"Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam." (QS. Ali Imran: 19)

 

Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diakui dan diterima di sisi Allah SWT. Islam mengajarkan ketundukan total kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, serta mengikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Ajaran Pokok dan Rukun Islam

Ajaran Islam bersumber utama pada Al-Qur'an dan Hadits. Dari dua sumber ini kemudian melahirkan berbagai aspek ajaran Islam seperti akidah (keyakinan), ibadah, akhlak, dan muamalah. Secara garis besar, ajaran pokok Islam terangkum dalam apa yang disebut Rukun Islam dan Rukun Iman.

Rukun Islam terdiri dari 5 perkara utama yang menjadi kewajiban setiap Muslim:

  1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
  2. Mendirikan shalat 5 waktu
  3. Menunaikan zakat
  4. Berpuasa di bulan Ramadhan
  5. Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu

Sementara Rukun Iman mencakup 6 aspek keyakinan dasar seorang Muslim:

  1. Iman kepada Allah SWT
  2. Iman kepada para malaikat
  3. Iman kepada kitab-kitab Allah
  4. Iman kepada para rasul Allah
  5. Iman kepada hari akhir
  6. Iman kepada qadha dan qadar

Kedua rukun ini menjadi fondasi keimanan dan amal ibadah seorang Muslim. Rukun Islam lebih bersifat ritual dan praktikal, sementara Rukun Iman lebih pada aspek keyakinan dan spiritual.

Sejarah Singkat Perkembangan Islam

Islam bermula pada abad ke-7 Masehi di Jazirah Arab, tepatnya di kota Makkah. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril pada tahun 610 M saat beliau berusia 40 tahun. Selama 23 tahun berikutnya, Muhammad menyebarkan ajaran Islam di tengah masyarakat Arab yang saat itu masih menyembah berhala.

Beberapa tonggak penting dalam sejarah awal Islam antara lain:

  • 610 M: Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira
  • 622 M: Hijrah kaum Muslim dari Makkah ke Madinah
  • 630 M: Pembebasan kota Makkah tanpa pertumpahan darah
  • 632 M: Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Sepeninggal Nabi Muhammad, kepemimpinan umat Islam dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali) yang memperluas wilayah kekuasaan Islam hingga ke luar Jazirah Arab. Pada masa-masa berikutnya, Islam terus berkembang di bawah berbagai dinasti seperti Umayyah, Abbasiyah, hingga Utsmani.

Puncak kejayaan peradaban Islam terjadi sekitar abad ke-8 hingga ke-13 M yang ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, seni, arsitektur, dan sebagainya. Saat ini, Islam telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar.

Nilai-Nilai Universal dalam Ajaran Islam

Meskipun bersumber dari wahyu ilahi, ajaran Islam sesungguhnya sarat dengan nilai-nilai universal yang relevan bagi seluruh umat manusia. Beberapa di antaranya:

1. Keadilan

Islam sangat menekankan pentingnya menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupan. Allah SWT berfirman:

 

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu." (QS. An-Nisa: 135)

 

Keadilan dalam Islam mencakup keadilan hukum, sosial, ekonomi, hingga keadilan terhadap alam dan lingkungan.

2. Persamaan dan Persaudaraan

Islam mengajarkan bahwa semua manusia pada hakikatnya adalah sama dan bersaudara. Tidak ada perbedaan derajat berdasarkan ras, suku, atau status sosial. Yang membedakan hanyalah ketakwaan kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

"Wahai manusia! Sesungguhnya Tuhan kalian satu, dan bapak kalian satu. Ingatlah, tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang non-Arab, tidak pula bagi orang non-Arab atas orang Arab. Tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, tidak pula bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah, kecuali dengan ketakwaan." (HR. Ahmad)

 

3. Toleransi

Meski meyakini Islam sebagai agama yang benar, umat Islam diajarkan untuk bersikap toleran terhadap pemeluk agama lain. Al-Qur'an dengan tegas menyatakan:

 

"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam)." (QS. Al-Baqarah: 256)

 

Islam mengajarkan untuk menghormati keyakinan orang lain dan hidup berdampingan secara damai dalam keberagaman.

4. Kasih Sayang dan Rahmat

Salah satu nama Allah yang sering disebut adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang berarti Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat kasih sayang ini juga harus tercermin dalam diri setiap Muslim. Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk umat Islam saja.

5. Moderasi

Islam mengajarkan sikap moderat dan seimbang dalam segala hal. Tidak berlebih-lebihan namun juga tidak terlalu longgar. Prinsip moderasi ini tercermin dalam firman Allah:

 

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu." (QS. Al-Baqarah: 143)

 

Sumber Ajaran Islam

Ajaran Islam bersumber utama pada dua hal, yaitu:

1. Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur'an terdiri dari 114 surah dan menjadi pedoman utama dalam segala aspek kehidupan seorang Muslim.

Beberapa karakteristik Al-Qur'an:

  • Berbahasa Arab
  • Terjaga keasliannya sejak diturunkan hingga kini
  • Memuat berbagai aspek ajaran mulai dari akidah, ibadah, akhlak, hingga ilmu pengetahuan
  • Menjadi mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW

2. Hadits/Sunnah

Hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabatnya. Hadits menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an dan berfungsi menjelaskan lebih rinci hal-hal yang masih bersifat global dalam Al-Qur'an.

Beberapa jenis hadits:

  • Hadits Qauliyah: perkataan Nabi Muhammad
  • Hadits Fi'liyah: perbuatan Nabi Muhammad
  • Hadits Taqririyah: ketetapan atau persetujuan Nabi Muhammad atas suatu perbuatan sahabat

Selain dua sumber utama di atas, dalam pengembangan hukum Islam juga dikenal sumber-sumber lain seperti ijma' (konsensus ulama), qiyas (analogi), dan ijtihad (penalaran hukum).

Perbedaan Islam dengan Agama Lain

Meski memiliki beberapa kesamaan dengan agama-agama Ibrahim lainnya seperti Yahudi dan Kristen, Islam memiliki beberapa perbedaan mendasar, di antaranya:

1. Konsep Ketuhanan

Islam menekankan konsep tauhid atau keesaan Allah yang mutlak. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan Dia tidak beranak maupun diperanakkan. Hal ini berbeda dengan konsep Trinitas dalam Kristen atau pandangan beberapa aliran Yahudi yang menganggap Uzair sebagai anak Allah.

2. Kedudukan Nabi Muhammad

Umat Islam meyakini Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir, penutup para nabi. Tidak akan ada lagi nabi setelahnya. Ini berbeda dengan Yahudi yang masih menantikan kedatangan Mesias atau Kristen yang meyakini Yesus akan datang kembali.

3. Kitab Suci

Al-Qur'an diyakini sebagai wahyu terakhir yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Umat Islam percaya Al-Qur'an terjaga keasliannya, berbeda dengan Taurat atau Injil yang telah mengalami perubahan.

4. Konsep Dosa Waris

Islam tidak mengenal konsep dosa waris atau dosa turunan. Setiap manusia lahir dalam keadaan suci dan hanya bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Ini berbeda dengan konsep dosa asal dalam Kristen.

5. Perantara dengan Tuhan

Dalam Islam, hubungan manusia dengan Allah bersifat langsung tanpa perantara. Tidak ada konsep pengampunan dosa melalui orang lain atau lembaga tertentu seperti dalam beberapa agama lain.

Mitos dan Fakta Seputar Islam

Banyak kesalahpahaman yang beredar tentang Islam. Berikut beberapa mitos dan faktanya:

Mitos: Islam disebarkan dengan kekerasan dan perang

Fakta: Islam mengajarkan dakwah dengan cara damai dan bijaksana. Peperangan dalam sejarah Islam umumnya bersifat defensif atau untuk melawan penindasan. Penyebaran Islam ke berbagai wilayah lebih banyak melalui jalur perdagangan dan dakwah damai.

Mitos: Islam merendahkan wanita

Fakta: Islam justru mengangkat derajat wanita dan memberikan hak-hak yang tidak dimiliki wanita sebelumnya seperti hak waris, hak memiliki harta, hak memilih pasangan, dan sebagainya. Nabi Muhammad sangat menghormati wanita dan memerintahkan para sahabatnya untuk berbuat baik kepada wanita.

Mitos: Jihad berarti perang suci melawan non-Muslim

Fakta: Makna jihad yang sebenarnya adalah berjuang atau berusaha sungguh-sungguh. Ini bisa dalam bentuk melawan hawa nafsu, menuntut ilmu, atau berdakwah dengan cara damai. Perang fisik hanya salah satu bentuk jihad dalam kondisi tertentu dengan aturan yang ketat.

Mitos: Islam anti modernitas dan ilmu pengetahuan

Fakta: Islam sangat mendorong umatnya untuk menuntut ilmu. Pada masa kejayaannya, peradaban Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia yang melahirkan banyak ilmuwan besar di berbagai bidang. Al-Qur'an sendiri banyak memuat ayat-ayat yang mendorong manusia untuk menggunakan akal dan mempelajari alam semesta.

Kesimpulan

Islam adalah agama yang mengajarkan ketundukan dan kepatuhan total kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Melalui ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam dengan nilai-nilai universal seperti keadilan, persaudaraan, toleransi, dan kasih sayang.

Dengan bersumber pada Al-Qur'an dan Hadits, Islam memberikan panduan komprehensif bagi pemeluknya dalam menjalani kehidupan, baik dalam aspek spiritual maupun sosial. Meski memiliki ajaran yang tegas, Islam tetap menekankan moderasi dan menolak ekstremisme dalam bentuk apapun.

Memahami esensi Islam dengan benar akan menunjukkan bahwa agama ini sesungguhnya sangat relevan dan compatible dengan kehidupan modern. Islam bukan hanya tentang ritual ibadah, tapi juga tentang bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan alam semesta. Wallahu a'lam bishawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya