Arti Humas: Pengertian, Fungsi, dan Peran Penting dalam Organisasi

Pelajari arti humas secara mendalam, termasuk pengertian, fungsi, peran, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi praktisi humas yang sukses.

oleh Rizky Mandasari Diperbarui 10 Feb 2025, 13:50 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 13:50 WIB
arti humas
arti humas ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian Humas (Hubungan Masyarakat)

Liputan6.com, Jakarta Humas atau hubungan masyarakat merupakan sebuah fungsi manajemen yang berperan penting dalam membangun dan memelihara hubungan baik antara organisasi dengan publiknya. Secara lebih spesifik, humas dapat didefinisikan sebagai upaya terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan mempertahankan niat baik (goodwill) serta saling pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakat.

Beberapa definisi humas menurut para ahli:

  • Menurut Edward L. Bernays, humas adalah upaya dengan menggunakan informasi, persuasi, dan penyesuaian untuk menghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan, atau suatu sebab.
  • Rex Harlow mendefinisikan humas sebagai fungsi manajemen khusus yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dan publiknya.
  • Cutlip, Center dan Broom menyatakan humas adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai publik yang menjadi penentu kesuksesan atau kegagalannya.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa inti dari humas adalah upaya membangun hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya melalui komunikasi dua arah yang efektif. Tujuan utamanya adalah menciptakan saling pengertian dan dukungan untuk mencapai tujuan organisasi.

Promosi 1

Fungsi Utama Humas dalam Organisasi

Sebagai bagian integral dari manajemen organisasi, humas memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

1. Manajemen Komunikasi

Humas berperan sebagai jembatan komunikasi antara organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Fungsi ini mencakup perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program-program komunikasi untuk membangun pemahaman publik terhadap organisasi. Humas bertanggung jawab menyusun pesan-pesan kunci organisasi dan menyampaikannya melalui berbagai saluran komunikasi yang tepat.

2. Manajemen Citra dan Reputasi

Salah satu tugas utama humas adalah membangun dan menjaga citra positif serta reputasi organisasi di mata publik. Hal ini dilakukan melalui berbagai program dan aktivitas yang bertujuan meningkatkan persepsi positif terhadap organisasi. Humas juga berperan dalam mengelola isu dan krisis yang berpotensi merusak reputasi organisasi.

3. Manajemen Relasi

Humas berfungsi membangun dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) organisasi. Ini mencakup hubungan dengan media, pemerintah, investor, karyawan, pelanggan, komunitas dan publik lainnya. Melalui pendekatan yang tepat, humas berupaya menciptakan saling pengertian dan kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak.

4. Riset dan Analisis

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan efektif, humas perlu melakukan riset dan analisis mendalam terkait opini publik, tren industri, serta isu-isu yang berkembang. Hasil riset ini menjadi dasar dalam menyusun strategi dan program humas yang tepat sasaran. Humas juga berperan menganalisis dampak kebijakan organisasi terhadap publik.

5. Konseling Manajemen

Sebagai bagian dari tim manajemen, humas berperan sebagai penasihat (counselor) bagi pimpinan organisasi dalam hal komunikasi dan hubungan dengan publik. Humas memberikan masukan strategis terkait kebijakan dan keputusan organisasi agar sejalan dengan kepentingan publik dan tidak menimbulkan resistensi.

Peran Strategis Humas dalam Organisasi

Dalam menjalankan fungsinya, humas memiliki beberapa peran strategis yang penting bagi keberlangsungan organisasi, di antaranya:

1. Penghubung Organisasi dengan Publik

Humas berperan sebagai jembatan penghubung antara organisasi dengan berbagai publiknya. Melalui berbagai program komunikasi, humas memastikan terjalinnya hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Humas juga menjadi "telinga" organisasi untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan publik.

2. Pembentuk Opini Publik

Melalui berbagai aktivitas komunikasi dan program-program strategis, humas berperan dalam membentuk opini publik yang positif terhadap organisasi. Humas berupaya mempengaruhi persepsi dan sikap publik agar sejalan dengan kepentingan organisasi, namun tetap memperhatikan etika dan kepentingan publik.

3. Manajemen Isu dan Krisis

Humas memiliki peran vital dalam mengelola isu-isu yang berpotensi mempengaruhi organisasi, serta menangani krisis komunikasi yang mungkin terjadi. Melalui pemantauan yang cermat dan perencanaan yang matang, humas berupaya meminimalisir dampak negatif dari isu dan krisis terhadap reputasi organisasi.

4. Pendukung Fungsi Pemasaran

Meskipun berbeda dengan pemasaran, humas memiliki peran penting dalam mendukung fungsi pemasaran organisasi. Melalui publisitas dan program-program komunikasi, humas membantu meningkatkan awareness dan citra positif produk/jasa organisasi di mata publik. Humas juga berperan dalam membangun kredibilitas organisasi yang mendukung aktivitas pemasaran.

5. Fasilitator Perubahan Organisasi

Dalam situasi perubahan organisasi, humas berperan penting sebagai fasilitator komunikasi untuk memastikan pemahaman dan dukungan dari berbagai pihak. Humas membantu mengelola resistensi dan meminimalisir gesekan yang mungkin timbul akibat perubahan melalui komunikasi yang efektif.

Keterampilan yang Dibutuhkan Praktisi Humas

Untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan efektif, seorang praktisi humas perlu memiliki beragam keterampilan, antara lain:

1. Komunikasi

Keterampilan komunikasi yang mumpuni, baik lisan maupun tulisan, merupakan modal utama seorang praktisi humas. Ini mencakup kemampuan menulis press release, artikel, pidato, presentasi, serta berkomunikasi secara efektif dengan berbagai kalangan. Praktisi humas juga perlu memiliki kemampuan mendengarkan yang baik.

2. Manajemen Relasi

Kemampuan membangun dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak sangat penting bagi praktisi humas. Ini termasuk keterampilan bernegosiasi, mengelola konflik, serta membangun jaringan yang luas dengan media, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.

3. Kreativitas dan Inovasi

Praktisi humas dituntut untuk kreatif dalam mengemas pesan dan merancang program-program komunikasi yang menarik perhatian publik. Kemampuan berpikir out of the box dan menghasilkan ide-ide segar sangat dibutuhkan di era komunikasi yang semakin kompetitif.

4. Analisis dan Riset

Keterampilan melakukan riset dan analisis mendalam terkait opini publik, tren industri, serta efektivitas program humas sangat penting. Praktisi humas perlu mampu mengolah data dan informasi untuk menghasilkan insight yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan organisasi.

5. Manajemen Krisis

Kemampuan mengelola krisis komunikasi merupakan skill krusial bagi praktisi humas. Ini mencakup keterampilan mengidentifikasi potensi krisis, menyusun strategi penanganan, serta berkomunikasi secara efektif dalam situasi krisis untuk meminimalisir dampak negatif terhadap organisasi.

6. Pemanfaatan Teknologi

Di era digital, praktisi humas dituntut untuk mahir memanfaatkan berbagai platform teknologi dan media sosial dalam aktivitas komunikasinya. Pemahaman mendalam tentang tren teknologi komunikasi terkini sangat diperlukan untuk dapat menjangkau publik secara lebih luas dan efektif.

Perbedaan Humas dengan Marketing

Meskipun sama-sama berperan dalam membangun citra positif organisasi, humas dan marketing memiliki beberapa perbedaan mendasar:

1. Tujuan

Marketing bertujuan langsung pada peningkatan penjualan produk/jasa, sedangkan humas lebih berfokus pada membangun reputasi dan hubungan baik jangka panjang dengan publik. Tujuan humas lebih luas dan tidak selalu berkaitan langsung dengan penjualan.

2. Target Audiens

Marketing umumnya menargetkan konsumen atau calon konsumen, sementara humas memiliki target audiens yang lebih luas mencakup seluruh pemangku kepentingan organisasi termasuk media, pemerintah, investor, karyawan, dan masyarakat umum.

3. Metode

Marketing lebih banyak menggunakan metode berbayar seperti iklan, sedangkan humas lebih mengandalkan publisitas dan hubungan media yang tidak berbayar (earned media). Humas juga lebih banyak menggunakan pendekatan soft-selling dibanding hard-selling.

4. Pengukuran

Keberhasilan marketing umumnya diukur dari peningkatan penjualan, sedangkan keberhasilan humas lebih sulit diukur secara kuantitatif dan lebih berfokus pada perubahan persepsi, opini publik, serta kualitas hubungan dengan stakeholders.

5. Timeframe

Marketing biasanya berorientasi pada hasil jangka pendek, sementara humas lebih berfokus pada membangun reputasi dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan dengan publik.

Tantangan Humas di Era Digital

Perkembangan teknologi digital membawa berbagai tantangan baru bagi praktisi humas, di antaranya:

1. Kecepatan Penyebaran Informasi

Era digital memungkinkan informasi menyebar dengan sangat cepat melalui media sosial dan platform online lainnya. Hal ini menuntut humas untuk lebih responsif dan mampu mengelola isu dengan cepat sebelum berkembang menjadi krisis.

2. Fragmentasi Media

Munculnya beragam platform media baru membuat landscape media semakin terfragmentasi. Humas dituntut untuk mampu menyesuaikan strategi komunikasi agar dapat menjangkau target audiens di berbagai platform secara efektif.

3. User-Generated Content

Kemudahan publik dalam memproduksi dan menyebarkan konten sendiri membuat kontrol informasi semakin sulit. Humas perlu mengembangkan strategi untuk mengelola dan memanfaatkan user-generated content secara positif.

4. Krisis Reputasi Online

Potensi krisis reputasi di dunia maya semakin besar dengan adanya media sosial. Humas perlu mengembangkan kemampuan monitoring media online dan strategi penanganan krisis digital yang efektif.

5. Data Privacy

Isu privasi data menjadi semakin krusial di era digital. Humas perlu memastikan praktik komunikasi organisasi mematuhi regulasi terkait privasi data dan membangun kepercayaan publik dalam hal pengelolaan data.

Tren Perkembangan Humas Masa Depan

Beberapa tren yang diprediksi akan mewarnai perkembangan praktik humas di masa depan antara lain:

1. Storytelling dan Konten Visual

Penggunaan storytelling yang kuat dan konten visual yang menarik akan semakin penting dalam strategi komunikasi humas untuk menarik perhatian audiens di tengah banjir informasi.

2. Influencer Relations

Kerjasama dengan para influencer akan menjadi strategi yang semakin populer dalam upaya menjangkau audiens secara lebih personal dan autentik.

3. AI dan Big Data

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan analisis big data akan semakin intensif dalam praktik humas untuk menghasilkan insight yang lebih akurat dan strategi komunikasi yang lebih tepat sasaran.

4. Personalisasi Pesan

Teknologi akan memungkinkan penyampaian pesan yang lebih personal dan relevan kepada setiap individu audiens, meningkatkan efektivitas komunikasi humas.

5. Transparansi dan Autentisitas

Tuntutan publik akan transparansi dan autentisitas organisasi akan semakin tinggi, menuntut humas untuk mengembangkan pendekatan komunikasi yang lebih terbuka dan jujur.

Kesimpulan

Humas memiliki peran vital dalam membangun dan memelihara hubungan baik antara organisasi dengan publiknya. Melalui berbagai fungsi strategisnya, humas berkontribusi signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi dan pembentukan reputasi positif. Di era digital yang penuh tantangan, praktisi humas dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi komunikasi. Dengan pemahaman mendalam tentang arti, fungsi dan peran humas, serta kesiapan menghadapi tantangan masa depan, praktisi humas dapat memaksimalkan kontribusinya bagi kesuksesan organisasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya