Tujuan Utama Budi Utomo, Jadi Pelopor Kebangkitan Nasional Indonesia

Pelajari tujuan utama Budi Utomo sebagai organisasi perintis pergerakan nasional Indonesia. Simak sejarah, struktur, dan perannya dalam kemerdekaan.

oleh Laudia Tysara Diperbarui 20 Feb 2025, 11:43 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 11:43 WIB
tujuan utama budi utomo
tujuan utama budi utomo ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama yang didirikan di Indonesia pada awal abad ke-20. Organisasi ini lahir sebagai manifestasi awal dari munculnya kesadaran nasional di kalangan kaum terpelajar pribumi. Berdirinya Budi Utomo tidak terlepas dari peran penting Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter Jawa asal Yogyakarta yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan bagi kaum pribumi.

Pada tahun 1906-1907, Dr. Wahidin Sudirohusodo melakukan perjalanan keliling Pulau Jawa untuk menyebarkan gagasannya tentang pentingnya pendidikan sebagai sarana membebaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan. Ia juga berupaya menggalang dana untuk memberikan beasiswa bagi pelajar pribumi yang cakap namun kurang mampu. Meski tidak mendapat tanggapan positif dari kalangan pejabat pemerintah Hindia Belanda, ide Dr. Wahidin mendapat sambutan hangat dari para pelajar, terutama di kalangan mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Batavia.

Inspirasi dari Dr. Wahidin inilah yang kemudian mendorong sekelompok mahasiswa STOVIA untuk mendirikan sebuah organisasi. Pada tanggal 20 Mei 1908, Sutomo bersama delapan rekannya sesama mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeraji, Soelaeman, Soewarno, Mohammad Saleh, Mas Soewarno, Angka Prodjosoedirdjo, dan Mas Goembrek secara resmi mendirikan organisasi yang diberi nama Boedi Oetomo (Budi Utomo).

Nama "Budi Utomo" sendiri memiliki makna filosofis yang dalam. "Budi" berarti pikiran atau akal, sementara "Utomo" berarti luhur atau mulia. Jadi Budi Utomo dapat diartikan sebagai "pikiran yang luhur" atau "usaha yang mulia". Pemilihan nama ini mencerminkan cita-cita luhur para pendirinya untuk memajukan bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan.

Struktur Organisasi dan Keanggotaan Budi Utomo

Sebagai organisasi modern pertama di Indonesia, Budi Utomo memiliki struktur kepengurusan yang tertata dengan baik. Susunan pengurus pertama Budi Utomo adalah sebagai berikut:

  • Ketua: R. Soetomo
  • Wakil Ketua: M. Soelaiman
  • Sekretaris I: Soewarno (Gondo Soewarno)
  • Sekretaris II: M. Goenawan Mangoenkoesoemo
  • Bendahara: R. Angka
  • Komisaris: M. Soeradji, M. Moh. Saleh, M. Soewarno, dan R.M. Goembrek

Pada awalnya, keanggotaan Budi Utomo terbatas pada kalangan priyayi Jawa dan Madura. Namun seiring perkembangannya, keanggotaan Budi Utomo semakin meluas hingga mencakup Bali. Organisasi ini juga membuka diri bagi seluruh bangsa Indonesia tanpa memandang suku, agama, maupun golongan.

Budi Utomo mengalami perkembangan pesat dalam waktu singkat. Hanya dalam waktu lima bulan sejak berdiri, Budi Utomo berhasil meraih anggota sejumlah 1.200 orang. Cabang-cabang Budi Utomo pun mulai bermunculan di berbagai daerah, baik di Jawa maupun di luar Jawa.

Guna memperkuat struktur organisasi, Budi Utomo mengadakan kongres pertama pada tanggal 3-5 Oktober 1908 di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut, ditetapkan susunan Pengurus Besar Budi Utomo yang baru dengan R.T. Tirtokusumo sebagai ketua dan dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Kongres juga menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Budi Utomo serta memutuskan Yogyakarta sebagai kantor pusat organisasi.

Tujuan Utama dan Fokus Perjuangan Budi Utomo

Sebagai organisasi pelopor pergerakan nasional, Budi Utomo memiliki tujuan utama yang mulia yaitu memajukan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa dan Madura, melalui pendidikan dan kebudayaan. Tujuan ini tercermin dalam semboyan organisasi yaitu "Indie Vooruit" yang berarti "Hindia Maju".

Secara lebih spesifik, tujuan utama Budi Utomo yang ditetapkan dalam kongres pertama di Yogyakarta pada Oktober 1908 adalah sebagai berikut:

  1. Memajukan pengajaran dan pendidikan bagi masyarakat pribumi
  2. Memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan
  3. Memajukan teknik dan industri
  4. Menghidupkan kembali kebudayaan
  5. Meningkatkan martabat bangsa

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, Budi Utomo memfokuskan perjuangannya pada beberapa bidang utama:

1. Pendidikan

Pendidikan menjadi fokus utama perjuangan Budi Utomo sejak awal berdirinya. Organisasi ini menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci untuk memajukan bangsa dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Beberapa upaya Budi Utomo di bidang pendidikan antara lain:

  • Mendirikan sekolah-sekolah untuk anak-anak pribumi
  • Memberikan beasiswa bagi pelajar pribumi yang berprestasi namun kurang mampu
  • Mengusulkan perbaikan sistem pendidikan kepada pemerintah Hindia Belanda
  • Mendorong pendirian sekolah kejuruan dan sekolah guru

2. Kebudayaan

Budi Utomo juga memberikan perhatian besar pada pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Organisasi ini menyadari pentingnya identitas budaya sebagai modal dalam membangun kesadaran berbangsa. Beberapa upaya Budi Utomo di bidang kebudayaan antara lain:

  • Menggali dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal
  • Mengembangkan seni dan sastra Jawa
  • Mendorong penggunaan bahasa daerah dalam pendidikan

3. Ekonomi

Meski tidak sekuat fokusnya di bidang pendidikan dan kebudayaan, Budi Utomo juga memiliki perhatian terhadap pembangunan ekonomi. Beberapa upaya Budi Utomo di bidang ekonomi antara lain:

  • Mendorong pengembangan pertanian, peternakan, dan perdagangan
  • Mengusulkan perbaikan sistem irigasi kepada pemerintah
  • Mendukung pengembangan industri pribumi

4. Sosial

Budi Utomo juga memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat pribumi. Beberapa upaya Budi Utomo di bidang sosial antara lain:

  • Mengadvokasi perbaikan kesejahteraan petani dan buruh
  • Mendorong pemerataan akses kesehatan
  • Memperjuangkan kesetaraan hak antara pribumi dan non-pribumi

Perkembangan dan Perubahan Arah Perjuangan Budi Utomo

Seiring berjalannya waktu, Budi Utomo mengalami perkembangan dan perubahan dalam arah perjuangannya. Pada awal berdirinya, Budi Utomo lebih berfokus pada bidang sosial-budaya dan pendidikan. Namun setelah beberapa tahun, organisasi ini mulai merambah ke ranah politik.

Perubahan arah perjuangan Budi Utomo ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Munculnya organisasi-organisasi pergerakan lain yang lebih berorientasi politik seperti Sarekat Islam dan Indische Partij
  2. Meningkatnya kesadaran politik di kalangan anggota Budi Utomo
  3. Kembalinya Dr. Soetomo dari Belanda dengan pemikiran-pemikiran baru
  4. Tuntutan zaman yang menghendaki perjuangan yang lebih nyata untuk mencapai kemerdekaan

Perubahan arah perjuangan Budi Utomo ini terlihat jelas dalam kongres tahun 1932. Dalam kongres tersebut, tujuan Budi Utomo diubah secara radikal menjadi "Mencapai Indonesia Merdeka". Ini menandai transformasi Budi Utomo dari organisasi sosial-budaya menjadi organisasi yang lebih berorientasi politik.

Puncak dari perubahan ini terjadi pada tahun 1935, ketika Budi Utomo memutuskan untuk bergabung dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) yang didirikan oleh Dr. Soetomo. Penggabungan ini melahirkan organisasi baru bernama Partai Indonesia Raya (Parindra) yang secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Peran dan Kontribusi Budi Utomo dalam Pergerakan Nasional

Meski usianya relatif singkat (1908-1935), Budi Utomo memiliki peran dan kontribusi yang sangat penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Beberapa peran dan kontribusi penting Budi Utomo antara lain:

1. Pelopor Organisasi Modern

Budi Utomo menjadi pelopor berdirinya organisasi modern di Indonesia. Struktur organisasi, sistem keanggotaan, dan mekanisme pengambilan keputusan dalam Budi Utomo menjadi model bagi organisasi-organisasi pergerakan lain yang muncul kemudian.

2. Pemicu Kebangkitan Nasional

Berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dianggap sebagai tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tahun.

3. Peletak Dasar Nasionalisme

Meski pada awalnya masih bersifat kedaerahan (Jawa-sentris), Budi Utomo telah meletakkan dasar-dasar nasionalisme Indonesia. Organisasi ini menjadi cikal bakal tumbuhnya kesadaran berbangsa di kalangan kaum terpelajar pribumi.

4. Pendorong Kemajuan Pendidikan

Fokus Budi Utomo pada pendidikan telah mendorong kemajuan pendidikan bagi pribumi. Banyak sekolah didirikan dan banyak pelajar pribumi yang mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan berkat perjuangan Budi Utomo.

5. Inspirator Organisasi Lain

Keberhasilan Budi Utomo menginspirasi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan lain seperti Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij. Organisasi-organisasi ini kemudian turut memperkuat gerakan nasional Indonesia.

6. Pencetak Kader Pergerakan

Banyak tokoh pergerakan nasional yang awalnya bergabung atau terlibat dalam Budi Utomo. Sebut saja nama-nama seperti Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan Soekarno yang kelak menjadi tokoh-tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tantangan dan Kritik terhadap Budi Utomo

Meski memiliki peran penting dalam sejarah pergerakan nasional, Budi Utomo juga tidak lepas dari berbagai tantangan dan kritik. Beberapa tantangan dan kritik yang dihadapi Budi Utomo antara lain:

1. Sifat Elitis

Budi Utomo sering dikritik karena sifatnya yang elitis. Keanggotaan organisasi ini pada awalnya terbatas pada kalangan priyayi dan kaum terpelajar, sehingga dianggap kurang menyentuh rakyat banyak.

2. Jawa-sentris

Fokus Budi Utomo yang awalnya hanya pada masyarakat Jawa dan Madura juga menuai kritik. Organisasi ini dianggap kurang memiliki visi kebangsaan yang luas mencakup seluruh wilayah Nusantara.

3. Kurang Radikal

Pendekatan Budi Utomo yang moderat dan kooperatif terhadap pemerintah kolonial dianggap kurang radikal oleh sebagian kalangan. Organisasi ini dinilai terlalu lunak dalam memperjuangkan kepentingan pribumi.

4. Konflik Internal

Budi Utomo juga menghadapi tantangan berupa konflik internal, terutama antara kelompok tua yang cenderung moderat dengan kelompok muda yang lebih radikal. Konflik ini sempat menyebabkan perpecahan dalam organisasi.

5. Persaingan dengan Organisasi Lain

Munculnya organisasi-organisasi pergerakan lain yang lebih militan seperti Sarekat Islam menjadi tantangan tersendiri bagi Budi Utomo. Organisasi ini harus bersaing dalam merebut simpati dan dukungan masyarakat.

Warisan dan Pengaruh Budi Utomo dalam Indonesia Modern

Meski secara organisasi Budi Utomo telah lama bubar, namun warisan dan pengaruhnya masih dapat dirasakan dalam Indonesia modern. Beberapa warisan dan pengaruh Budi Utomo antara lain:

1. Semangat Nasionalisme

Semangat nasionalisme yang ditanamkan Budi Utomo terus hidup dan menjadi fondasi bagi bangsa Indonesia hingga kini. Kesadaran berbangsa dan bernegara yang dipupuk Budi Utomo menjadi modal penting dalam mempertahankan persatuan Indonesia.

2. Pentingnya Pendidikan

Fokus Budi Utomo pada pendidikan telah menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya pendidikan sebagai kunci kemajuan. Semangat ini tercermin dalam berbagai kebijakan pendidikan nasional hingga saat ini.

3. Pelestarian Budaya

Upaya Budi Utomo dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan pelestarian budaya di era modern. Kesadaran akan pentingnya identitas budaya terus dipelihara hingga kini.

4. Model Organisasi Modern

Struktur dan sistem organisasi Budi Utomo menjadi model bagi banyak organisasi modern di Indonesia, baik organisasi politik, sosial, maupun kemasyarakatan.

5. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan diperingati setiap tahun. Peringatan ini menjadi momen refleksi dan introspeksi bagi bangsa Indonesia.

Kesimpulan

Budi Utomo memiliki peran yang sangat penting sebagai pelopor pergerakan nasional Indonesia. Tujuan utama Budi Utomo untuk memajukan bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan telah meletakkan dasar-dasar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meski menghadapi berbagai tantangan dan kritik, warisan dan pengaruh Budi Utomo tetap relevan hingga kini.

Semangat nasionalisme, fokus pada pendidikan, dan upaya pelestarian budaya yang dirintis Budi Utomo terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa. Perjuangan Budi Utomo mengingatkan kita bahwa kemajuan bangsa harus dimulai dari pencerdasan dan penguatan identitas kultural.

Di era globalisasi ini, semangat dan nilai-nilai yang diperjuangkan Budi Utomo masih sangat relevan untuk terus dipelihara dan dikembangkan demi kemajuan Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya