350 Contoh Kata Depan Di yang Tepat dalam Kalimat

Liputan6.com, Jakarta Kata depan di dalam bahasa Indonesia berfungsi untuk menunjukkan tempat atau lokasi suatu kejadian. Penggunaannya sering ditemukan dalam berbagai kalimat untuk menjelaskan posisi atau keberadaan sesuatu.

Namun, sering kali kata di juga tertukar dengan imbuhan di- pada kata kerja pasif. Perbedaannya adalah kata depan di harus ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, sedangkan imbuhan di- ditulis menyatu. Pemahaman yang baik tentang aturan ini dapat membantu dalam menulis dengan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia.

Berikut adalah 350 contoh penggunaan kata depan "di" yang tepat dalam kalimat:

• 1. Saya tinggal di Jakarta.
• 2. Buku itu ada di meja.
• 3. Dia sedang berada di luar.
• 4. Anak-anak bermain di taman.
• 5. Mobilnya parkir di garasi.
• 6. Sekolah kami berada di pinggir kota.
• 7. Bola itu ada di bawah tempat tidur.
• 8. Mereka pergi berlibur di pantai.
• 9. Kami akan bertemu di kafe nanti.
• 10. Mereka sedang belajar di perpustakaan.

• 11. Di pagi hari, saya selalu berolahraga.
• 12. Acara itu akan diadakan di akhir bulan ini.
• 13. Kita akan bertemu di siang hari.
• 14. Mereka bekerja di malam hari.
• 15. Upacara bendera dilaksanakan di hari Senin.
• 16. Pertandingan final akan digelar di musim panas.
• 17. Liburan sekolah biasanya di bulan Juli.
• 18. Perayaan ulang tahun diadakan di akhir pekan.
• 19. Rapat akan dimulai di pukul 9 pagi.
• 20. Festival budaya diselenggarakan di awal tahun.

• 21. Di mana kamu tinggal sekarang?
• 22. Di mana letak kantor pos terdekat?
• 23. Di mana kita bisa membeli tiket konser?
• 24. Di mana kamu meletakkan kunci mobilku?
• 25. Di mana tempat parkir yang aman?
• 26. Di mana kita bisa makan siang yang enak?
• 27. Di mana kamu bersekolah dulu?
• 28. Di mana kita bisa mendapatkan informasi lebih lanjut?
• 29. Di mana letak toilet umum terdekat?
• 30. Di mana kita bisa membeli oleh-oleh khas daerah ini?

• 31. Kucing itu tidur di atas meja.
• 32. Ada banyak ikan di dalam akuarium.
• 33. Kunci mobil ada di dalam tas.
• 34. Mereka berdiri di depan gedung.
• 35. Pohon mangga tumbuh di belakang rumah.
• 36. Buku-buku tersusun rapi di rak.
• 37. Lukisan itu terpajang di dinding ruang tamu.
• 38. Anak-anak bermain di halaman depan.
• 39. Bunga-bunga mekar di taman belakang.
• 40. Mobil diparkir di samping gedung.

• 41. Mereka bekerja di lingkungan yang nyaman.
• 42. Kami tinggal di daerah yang aman.
• 43. Para petani bekerja di cuaca yang panas.
• 44. Anak-anak bermain di suasana yang ceria.
• 45. Kita hidup di zaman yang serba digital.
• 46. Mereka belajar di kondisi yang kurang memadai.
• 47. Para pekerja beristirahat di tempat yang teduh.
• 48. Kita berada di situasi yang sulit saat ini.
• 49. Mereka berlibur di tempat yang indah.
• 50. Kami bekerja di ruangan yang ber-AC.

• 51. Dia ahli di bidang teknologi informasi.
• 52. Mereka bekerja di sektor pertanian.
• 53. Saya tertarik di dunia seni dan desain.
• 54. Dia berpengalaman di industri otomotif.
• 55. Kami bergerak di bidang pendidikan.
• 56. Perusahaan itu unggul di sektor manufaktur.
• 57. Dia memiliki keahlian di bidang keuangan.
• 58. Mereka fokus di ranah pengembangan aplikasi.
• 59. Kami berinvestasi di sektor properti.
• 60. Dia berprestasi di bidang olahraga.

• 61. Berita itu tersebar luas di media sosial.
• 62. Mereka bertemu di aplikasi kencan online.
• 63. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di website resmi.
• 64. Pengumuman penting disampaikan di papan informasi.
• 65. Iklan produk baru ditayangkan di televisi.
• 66. Lagu itu populer di platform streaming musik.
• 67. Mereka berdiskusi di forum online.
• 68. Foto-foto liburan diunggah di Instagram.
• 69. Artikel ilmiah dipublikasikan di jurnal internasional.
• 70. Video tutorial dapat diakses di YouTube.

• 71. Kami bertemu di pesta ulang tahun temanku.
• 72. Mereka berkenalan di acara reuni sekolah.
• 73. Pameran lukisan diadakan di galeri seni.
• 74. Konser musik digelar di stadion utama.
• 75. Kami menghadiri seminar di aula universitas.
• 76. Pertemuan bisnis dilaksanakan di ruang rapat.
• 77. Festival kuliner diselenggarakan di alun-alun kota.
• 78. Mereka bertemu kembali di acara pernikahan teman.
• 79. Kompetisi olahraga diadakan di gelanggang remaja.
• 80. Kami mengikuti workshop di pusat pelatihan.

• 81. Dia bekerja di perusahaan multinasional.
• 82. Anak saya bersekolah di SMA Negeri 1.
• 83. Mereka kuliah di universitas terkemuka.
• 84. Saya mendaftar kursus bahasa di lembaga ternama.
• 85. Dia menjadi relawan di organisasi sosial.
• 86. Kami menabung di bank pemerintah.
• 87. Mereka berobat di rumah sakit swasta.
• 88. Dia menjadi peneliti di lembaga ilmu pengetahuan.
• 89. Kami berbelanja di supermarket terdekat.
• 90. Dia mengajar di sekolah internasional.

• 91. Ada kerusakan di bagian mesin mobil.
• 92. Kita perlu mengganti baterai di remote control.
• 93. Terdapat kebocoran di pipa air.
• 94. Mereka menemukan keretakan di dinding rumah.
• 95. Ada noda di bagian depan baju.
• 96. Kita perlu menambahkan minyak di mesin motor.
• 97. Terdapat goresan di layar ponsel.
• 98. Mereka memasang kaca film di jendela mobil.
• 99. Ada kerusakan di bagian atap gedung.
• 100. Kita perlu mengganti lampu di ruang tamu.

• 101. Di tengah pandemi, kita harus tetap waspada.
• 102. Mereka tetap tenang di situasi yang genting.
• 103. Di masa sulit ini, kita harus saling membantu.
• 104. Kita perlu berhati-hati di lingkungan yang baru.
• 105. Di era digital, kita harus terus belajar.
• 106. Mereka berhasil bertahan di persaingan yang ketat.
• 107. Di kondisi ekonomi saat ini, kita harus berhemat.
• 108. Kita perlu menjaga kesehatan di musim pancaroba.
• 109. Mereka tetap produktif di masa work from home.
• 110. Di tengah ketidakpastian, kita harus tetap optimis.

• 111. Mereka berjalan di arah yang berlawanan.
• 112. Kita harus berbelok di persimpangan berikutnya.
• 113. Bus itu berhenti di halte terakhir.
• 114. Pesawat mendarat di bandara internasional.
• 115. Kami akan turun di stasiun berikutnya.
• 116. Mereka berkemah di kaki gunung.
• 117. Kapal berlabuh di pelabuhan terdekat.
• 118. Kita akan bertemu di titik pertemuan yang ditentukan.
• 119. Mereka berenang di arah hulu sungai.
• 120. Kami akan berhenti di rest area selanjutnya.

• 121. Dia berada di urutan pertama dalam kompetisi.
• 122. Kami duduk di baris kedua dari depan.
• 123. Buku itu ada di rak ketiga dari bawah.
• 124. Mereka tinggal di lantai 5 apartemen.
• 125. Kita akan membahas hal itu di pertemuan selanjutnya.
• 126. Dia lulus dengan predikat di atas rata-rata.
• 127. Kami berada di peringkat 10 besar nasional.
• 128. Mereka menginap di kamar nomor 304.
• 129. Kita akan memulai proyek di tahap awal.
• 130. Dia menjadi juara di tingkat provinsi.

• 131. Mereka termasuk di golongan menengah ke atas.
• 132. Produk itu masuk di kategori barang mewah.
• 133. Kami berada di kelompok usia produktif.
• 134. Buku itu termasuk di jenis fiksi ilmiah.
• 135. Mereka bermain di liga utama sepak bola.
• 136. Restoran itu masuk di daftar tempat makan terbaik.
• 137. Kami berinvestasi di sektor teknologi.
• 138. Film itu masuk di nominasi Oscar.
• 139. Mereka berkompetisi di kelas berat.
• 140. Produk itu dijual di segmen pasar menengah.

• 141. Kami terjebak di cuaca yang sangat dingin.
• 142. Mereka berkemah di hutan yang lebat.
• 143. Kita harus berhati-hati di jalan yang licin.
• 144. Kami menikmati pemandangan di puncak bukit.
• 145. Mereka berenang di laut yang jernih.
• 146. Kita perlu waspada di musim hujan.
• 147. Kami berjalan-jalan di taman yang rindang.
• 148. Mereka mendaki di gunung yang terjal.
• 149. Kita menikmati sunset di pantai yang indah.
• 150. Kami mengamati bintang di langit yang cerah.

• 151. Mereka hidup di zaman penjajahan.
• 152. Kita berada di era revolusi industri 4.0.
• 153. Kami tumbuh di masa-masa sulit.
• 154. Mereka bertemu kembali di reuni 10 tahun.
• 155. Kita harus adaptif di era new normal.
• 156. Kami merayakan keberhasilan di akhir tahun.
• 157. Mereka berjuang di masa perang.
• 158. Kita menghadapi tantangan baru di awal milenium.
• 159. Kami mengenang masa lalu di acara nostalgia.
• 160. Mereka merintis usaha di masa pandemi.

• 161. Kami bertemu di acara makan malam.
• 162. Mereka berkenalan di kelas bahasa Inggris.
• 163. Kita akan berdiskusi di rapat mingguan.
• 164. Kami berlatih di gym setiap pagi.
• 165. Mereka bernyanyi di paduan suara gereja.
• 166. Kita akan presentasi di seminar nasional.
• 167. Kami berenang di kolam renang umum.
• 168. Mereka berolahraga di taman kota.
• 169. Kita akan bertemu di acara buka puasa bersama.
• 170. Kami berbelanja di pasar tradisional.

• 171. Mereka bertemu kembali di acara reuni sekolah.
• 172. Kita akan mengadakan upacara di hari kemerdekaan.
• 173. Kami merayakan kemenangan di pesta besar.
• 174. Mereka berkenalan di pameran lukisan.
• 175. Kita akan mengheningkan cipta di upacara bendera.
• 176. Kami menghadiri ceramah di acara keagamaan.
• 177. Mereka berjumpa lagi di pernikahan teman.
• 178. Kita akan mengadakan bazaar di festival tahunan.
• 179. Kami menyaksikan pertunjukan di teater terbuka.
• 180. Mereka berpartisipasi di lomba 17 Agustus.

• 181. Mereka unggul di bidang akademik.
• 182. Kita perlu meningkatkan kualitas di segala aspek.
• 183. Kami fokus pada perbaikan di sisi pelayanan.
• 184. Mereka memiliki kelemahan di bagian keuangan.
• 185. Kita harus memperhatikan detail di setiap segi.
• 186. Kami melakukan evaluasi di semua lini.
• 187. Mereka melakukan inovasi di berbagai bidang.
• 188. Kita perlu meningkatkan efisiensi di semua sektor.
• 189. Kami melihat potensi besar di aspek pemasaran.
• 190. Mereka melakukan perbaikan di sisi manajemen.

• 191. Mereka belajar bahasa asing di kursus online.
• 192. Kita akan membahas masalah ini di rapat tertutup.
• 193. Kami memesan makanan di aplikasi delivery.
• 194. Mereka mempromosikan produk di media sosial.
• 195. Kita akan melakukan voting di sistem elektronik.
• 196. Kami mengirim dokumen di email terpisah.
• 197. Mereka melakukan transaksi di platform e-commerce.
• 198. Kita akan mengadakan survei di google form.
• 199. Kami menyimpan data penting di cloud storage.
• 200. Mereka berkomunikasi di grup chat WhatsApp.

• 201. Peraturan ini berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
• 202. Mereka melakukan penelitian di skala laboratorium.
• 203. Kita akan menerapkan sistem baru di tingkat nasional.
• 204. Kami melakukan kampanye di lingkup komunitas.
• 205. Mereka menerapkan protokol kesehatan di area publik.
• 206. Kita perlu meningkatkan kewaspadaan di daerah rawan bencana.
• 207. Kami melakukan sosialisasi di lingkungan sekolah.
• 208. Mereka melakukan uji coba di area terbatas.
• 209. Kita akan menerapkan kebijakan baru di internal perusahaan.
• 210. Kami melakukan vaksinasi massal di wilayah prioritas.

• 211. Mereka berada di posisi yang sulit.
• 212. Kita harus tetap optimis di situasi yang tidak menentu.
• 213. Kami berada di ambang kemenangan.
• 214. Mereka berada di puncak karir.
• 215. Kita perlu berhati-hati di zona nyaman.
• 216. Kami berada di titik balik kehidupan.
• 217. Mereka berada di persimpangan jalan.
• 218. Kita harus tetap fokus di tengah godaan.
• 219. Kami berada di garis finish.
• 220. Mereka berada di ujung tanduk.

• 221. Mereka berada di puncak kebahagiaan.
• 222. Kita harus tetap tenang di situasi yang menegangkan.
• 223. Kami berada di titik terendah dalam hidup.
• 224. Mereka tenggelam di lautan kesedihan.
• 225. Kita perlu menjaga kewarasan di tengah kekacauan.
• 226. Kami berada di ambang keputusasaan.
• 227. Mereka melayang di awan euphoria.
• 228. Kita harus tetap sabar di masa-masa sulit.
• 229. Kami berada di puncak kemarahan.
• 230. Mereka tenggelam di lautan cinta.

• 231. Mereka berada di tahap awal pengembangan.
• 232. Kita sudah di fase akhir persiapan.
• 233. Kami masih di tingkat dasar pembelajaran.
• 234. Mereka sudah di level lanjutan pelatihan.
• 235. Kita berada di babak final kompetisi.
• 236. Kami masih di tahap perencanaan proyek.
• 237. Mereka sudah di fase implementasi program.
• 238. Kita berada di titik kritis negosiasi.
• 239. Kami sudah di tahap evaluasi akhir.
• 240. Mereka masih di fase uji coba produk.

• 241. Mereka tumbuh di lingkungan yang konservatif.
• 242. Kita perlu beradaptasi di budaya yang berbeda.
• 243. Kami belajar banyak di komunitas yang beragam.
• 244. Mereka mengalami culture shock di negara asing.
• 245. Kita harus menjaga sopan santun di acara formal.
• 246. Kami mengenal tradisi baru di daerah perantauan.
• 247. Mereka mengalami diskriminasi di lingkungan kerja.
• 248. Kita perlu menjaga keharmonisan di masyarakat multikultural.
• 249. Kami mempelajari etika bisnis di negara partner.
• 250. Mereka melestarikan budaya lokal di era globalisasi.

• 251. Mereka berinvestasi di pasar saham.
• 252. Kita perlu berhemat di masa resesi.
• 253. Kami menyimpan uang di rekening tabungan.
• 254. Mereka mengalami kerugian di bisnis properti.
• 255. Kita harus bijak mengelola keuangan di masa inflasi.
• 256. Kami mendapat keuntungan di perdagangan forex.
• 257. Mereka mengajukan pinjaman di bank swasta.
• 258. Kita perlu diversifikasi investasi di berbagai sektor.
• 259. Kami melihat peluang bisnis di industri kreatif.
• 260. Mereka mengalami kebangkrutan di masa pandemi.

• 261. Mereka terpilih di pemilihan umum.
• 262. Kita perlu berpartisipasi aktif di proses demokrasi.
• 263. Kami menyuarakan aspirasi di forum publik.
• 264. Mereka mengkritik kebijakan pemerintah di media massa.
• 265. Kita harus menjaga netralitas di tahun politik.
• 266. Kami mengawasi jalannya pemilu di TPS.
• 267. Mereka melakukan kampanye di daerah pedesaan.
• 268. Kita perlu memahami isu-isu penting di tingkat nasional.
• 269. Kami mendukung program pemerintah di bidang pendidikan.
• 270. Mereka memperjuangkan hak-hak minoritas di parlemen.

• 271. Mereka bekerja di industri teknologi informasi.
• 272. Kita perlu meningkatkan keamanan di dunia maya.
• 273. Kami menyimpan data penting di cloud storage.
• 274. Mereka melakukan transaksi di platform e-commerce.
• 275. Kita harus bijak bermedia sosial di era digital.
• 276. Kami mengembangkan aplikasi di sistem Android.
• 277. Mereka melakukan riset di bidang kecerdasan buatan.
• 278. Kita perlu meningkatkan literasi digital di masyarakat.
• 279. Kami menggunakan teknologi blockchain di sistem pembayaran.
• 280. Mereka menghadapi tantangan keamanan di era Internet of Things.

• 281. Mereka belajar di universitas terkemuka.
• 282. Kita perlu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
• 283. Kami melakukan penelitian di laboratorium canggih.
• 284. Mereka mengajar di sekolah internasional.
• 285. Kita harus mendorong inovasi di dunia pendidikan.
• 286. Kami mengikuti seminar di kampus ternama.
• 287. Mereka mempresentasikan hasil riset di konferensi internasional.
• 288. Kita perlu menerapkan metode pembelajaran baru di kelas.
• 289. Kami mengembangkan kurikulum di tingkat nasional.
• 290. Mereka mendapat beasiswa di universitas luar negeri.

• 291. Mereka dirawat di rumah sakit rujukan.
• 292. Kita perlu meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil.
• 293. Kami melakukan pemeriksaan rutin di klinik terdekat.
• 294. Mereka menjalani operasi di rumah sakit swasta.
• 295. Kita harus menjaga protokol kesehatan di tempat umum.
• 296. Kami melakukan vaksinasi massal di pusat kesehatan masyarakat.
• 297. Mereka melakukan penelitian medis di laboratorium khusus.
• 298. Kita perlu meningkatkan kesadaran kesehatan mental di masyarakat.
• 299. Kami mendapat perawatan intensif di ICU.
• 300. Mereka menjalani rehabilitasi di pusat pemulihan.

_

• 301. Mereka berlatih di pusat pelatihan nasional.
• 302. Kita akan bertanding di stadion utama.
• 303. Kami meraih medali emas di Olimpiade.
• 304. Mereka mengalami cedera di pertandingan final.
• 305. Kita harus menjaga sportivitas di lapangan.
• 306. Kami melakukan pemanasan di pinggir lapangan.
• 307. Mereka merayakan kemenangan di podium juara.
• 308. Kita perlu meningkatkan performa di setiap pertandingan.
• 309. Kami mengikuti turnamen di tingkat internasional.
• 310. Mereka memecahkan rekor dunia di nomor lari 100 meter.

• 311. Mereka tampil di panggung utama festival musik.
• 312. Kita akan menonton film premiere di bioskop IMAX.
• 313. Kami menggelar pameran lukisan di galeri seni.
• 314. Mereka berlatih drama di teater kota.
• 315. Kita harus mendukung industri kreatif di tanah air.
• 316. Kami menikmati konser symphony di gedung opera.
• 317. Mereka syuting film di lokasi yang eksotis.
• 318. Kita perlu mengapresiasi seni tradisional di era modern.
• 319. Kami menghadiri festival film indie di kota kecil.
• 320. Mereka meluncurkan album baru di platform streaming musik.

• 321. Mereka melakukan konservasi di hutan lindung.
• 322. Kita perlu menjaga kebersihan di pantai-pantai wisata.
• 323. Kami menanam pohon bakau di pesisir pantai.
• 324. Mereka melakukan penelitian flora dan fauna di taman nasional.
• 325. Kita harus mengurangi penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari.
• 326. Kami mengamati migrasi burung di danau-danau alami.
• 327. Mereka melakukan ekspedisi ilmiah di gunung tertinggi.
• 328. Kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati di laut dalam.
• 329. Kami mendirikan pusat rehabilitasi orangutan di Kalimantan.
• 330. Mereka mengembangkan teknologi ramah lingkungan di perkotaan.

• 331. Mereka beribadah di masjid raya.
• 332. Kita akan menghadiri misa di gereja katedral.
• 333. Kami bermeditasi di vihara Buddha.
• 334. Mereka melakukan upacara keagamaan di pura Hindu.
• 335. Kita harus menghormati keberagaman di masyarakat multikultural.
• 336. Kami mengikuti retreat spiritual di pegunungan.
• 337. Mereka berziarah ke makam suci di tanah leluhur.
• 338. Kita perlu menjaga kerukunan antar umat beragama di lingkungan sekitar.
• 339. Kami menghadiri ceramah agama di balai desa.
• 340. Mereka melakukan ritual tradisional di situs keramat.

• 341. Mereka menghadiri sidang di pengadilan negeri.
• 342. Kita harus menegakkan keadilan di masyarakat.
• 343. Kami melaporkan tindak kejahatan di kantor polisi.
• 344. Mereka menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan.
• 345. Kita perlu meningkatkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat.
• 346. Kami mengajukan banding di pengadilan tinggi.
• 347. Mereka memberikan kesaksian di persidangan.
• 348. Kita harus menjunjung tinggi supremasi hukum di negara demokrasi.
• 349. Kami melakukan mediasi di kantor pengacara.
• 350. Mereka menandatangani perjanjian di hadapan notaris.

Penggunaan kata depan "di" dalam bahasa Indonesia sangat penting untuk menunjukkan berbagai konteks seperti tempat, waktu, keadaan, dan situasi. Pemahaman yang baik tentang penggunaan kata depan "di" akan membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan.