Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak daftar saham yang masuk indeks IDX30 berdasarkan evaluasi mayor pada April 2025. Dari evaluasi tersebut, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masuk jajaran IDX30.
Sedangkan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) keluar dari IDX30. Daftar saham yang masuk IDX30 itu akan efektif 2 Mei 2025-31 Juli 2025.
Advertisement
Baca Juga
Adapun evaluasi mayor ini bertujuan memilih saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya disertai dengan menyesuaikan jumlah saham untuk indeks dan atau bobot dari konstituen.
Advertisement
Mengutip berbagai sumber, evaluasi mayor ini dilakukan lebih mendalam dan dapat mencakup penambahan atau penghapusan saham dari indeks yang biasanya dilakukan setiap enam bulan atau setahun sekali.
Berikut saham-saham yang masuk indeks IDX30 yang efektif mulai 2 Mei 2025:
1.PT Alam Tri Resources Tbk (ADRO)
2.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
3.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
4.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
5.PT Astra International Tbk (ASII)
6.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
7.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
8. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
9. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
10. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
11. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
12. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
13. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
14. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
15. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
16. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
17. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
18. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
19. PT Indosat Tbk (ISAT)
20. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
21. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
22. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
23. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
24. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
25. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
26. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
27. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
28. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
29. PT United Tractors Tbk (UNTR)
30. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Penutupan IHSG pada 24 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (24/4/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup turun 0,32% ke posisi 6.613,47. Indeks LQ45 terpangkas 0,39% ke posisi 741,87. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.697,90 dan level terendah 6.585,45. Sebanyak 327 saham menguat sehingga tahan koreksi IHSG. Namun, 274 saham melemah dan 203 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.151.271 kali dengan volume perdagangan 20,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.865.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham consumer siklikal turun 0,21 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,16 persen dan sektor saham properti susut 0,36 persen.
Di sisi lain, sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,22%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan bertambah 0,71%, sektor saham industri menanjak 0,65%. Sektor saham energi bertambah 0,04 persen, sektor saham basic mendaki 0,14%, sektor saham industri menanjak 0,65 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,21 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,63 persen dan sektor saham transportasi naik 0,27 persen.
Advertisement
Gerak Saham
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham INCO turun 0,41% ke posisi Rp 2.440 per saham. Saham INCO dibuka stagnan di posisi Rp 2.450 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 2.530 dan level terendah Rp 2.420 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.702 kali dengan volume perdagangan 172.376 saham. Nilai transaksi Rp 42,5 miliar.
Saham GOTOÂ stagnan di posisi Rp 80 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 82 dan level terendah Rp 79 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.776 kali dengan volume perdagangan 32.735.608 saham.
Saham PTBA ditutup stagnan di posisi Rp 2.780 per saham. Harga saham PTBA dibuka di posisi Rp 2.780 per saham. Harga saham PTBA sempat berada di level tertinggi Rp 2.810 dan level terendah Rp 2.770 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.405 kali dengan volume perdagangan 135.873 saham. Nilai transaksi Rp 37,9 miliar.
