Liputan6.com, Ferguson - Otopsi jenazah Michael Brown, pemuda berkulit hitam yang tewas ditembak aparat di Kota Ferguson, Negara Bagian Missouri, Amerika Serikat pada 9 Agustus 2014 lalu telah selesai dilakukan. Penembakan itu memicu kerusuhan di wilayah Negeri Paman Sam.
Seperti dilansir CNN, Senin (18/8/2014), pengacara keluarga Brown, Anthony Gray mengatakan hasil otopsi yang dikeluarkan menunjukkan, Brown tertembak sebanyak enam kali. Dua kali di kepala dan empat peluru lainnya bersarang di lengan kanannya.
"Dua tembakan terakhir tampaknya mengarah ke kepalanya. Peluru menembus tengkorak Brown, kepalanya tertunduk ke bawah ketika ia tertembak," kata Gray.
Salah satu peluru menghancurkan mata kanan, menembus kepala, mengenai rahang dagu dan tulang selangkanya. Ia juga ditembak dari jarak jauh berdasarkan fakta bahwa tak ada bubuk mesiu di tubuhnya.
Otopsi ketiga jenazah Brown dilakukan oleh ahli patologi, Michael Baden. Baden akan bersaksi di sidang OJ Simpson, Phil Spector, dan Drew Peterson.
"Hasil otopsi ini bisa membuat suasana semakin tegang. Ini adalah laporan yang sangat provokatif," ujar Pendeta Jesse Jackson kepada CNN.
Sebelum hasil otopsi dirilis, suasana Kota Ferguson sudah sangat memanas. Kota berpenduduk 22 ribu itu dilanda kerusuhan, protes jalanan berlangsung hampir setiap saat, aparat bersenjata lengkap dikerahkan, wartawan datang dari segala penjuru.
Minggu 17 Agustus malam, polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan demonstran yang tengah melakukan protes damai. Polisi mengatakan sejumlah demonstran lebih dahulu melemparkan bom molotov ke arah petugas.
"Itu bohong. Tidak ada serangan, tidak ada tembakan. Satu-satunya yang melakukan penembakkan adalah polisi," kata seorang pengunjuk rasa, Lisha Williams.
Aksi demo itu dilakukan untuk menuntut keadilan bagi kematian Michael Brown, pemuda berkulit hitam tak bersenjata yang ditembak mati oleh seorang polisi.
Berkali-kali polisi mengaku Brown menyerang terlebih dahulu sebelum ditembak, namun saksi mata menuturkan Brown ditembak berkali-kali meskipun ia mengangkat tangan sebagai tanda menyerah.
"Apa yang saya inginkan untuk kalian ingat adalah bahwa Michael Brown tidak hanya anak muda berkulit hitam, ia juga adalah manusia. Dia bukan tersangka, bukan binatang, tapi lihat bagaimana cara dia dibunuh," kata Ty Pruitt, sepupu Brown di hadapan jemaat Gereja pada Minggu pagi.
Sebelumnya, Gubernur Negara Bagian Missouri, Amerika Serikat Jay Nixon mengumumkan status darurat kota Ferguson menyusul aksi penjarahan yang merajalela. Ia memberlakukan jam malam -- dari tengah malam hingga pukul 05.00 Sabtu waktu setempat. (Imelia Pebreyanti)
Rusuh di Missouri AS, Warga Kulit Hitam Ditembak Polisi 6 Kali
Hasil otopsi menyatakan salah satu peluru menghancurkan mata kanan, menembus kepala, mengenai rahang dagu dan tulang selangkanya.
diperbarui 18 Agu 2014, 13:45 WIBDiterbitkan 18 Agu 2014, 13:45 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fungsi Flasher pada Kendaraan: Panduan Lengkap
6 Rekomendasi Film Natal Terbaik untuk Ditonton Bersama Keluarga
Media Australia Soroti Modus Penipuan Koin yang Targetkan Turis Asing di Bali, Apa Itu?
Perayaan Natal di Banyuwangi Berlangsung Hikmat, Ini Pesan Bupati Ipuk untuk Umat Kristiani
Uskup Agung Jakarta Sampaikan Pesan Natal untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Libur Natal 2024 Bikin Harga Minyak Dunia Naik
Fungsi Fitting Lampu: Panduan Lengkap untuk Pencahayaan Optimal
Kisah Louis Braille, Remaja Tunanetra Penemu Sistem Tulisan untuk Penyandang Disabilitas
4 Aksi Menarik di ONE Friday Fights 92 yang Jadi Ajang Penutup di 2024
WhatsApp Tambahkan Emoji Baru, Cocok untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru 2025!
Kaleidoskop 2024: The Fed hingga Pemilu Tahan IPO di Pasar Modal Indonesia
7 Fakta Cairan Kimia Tumpah di Jalan Padalarang, Rusak Kendaraan dan Bikin Kulit Melepuh