AS Tingkatkan Keamanan Jelang Rilis Laporan Penyiksaan CIA

Publikasi laporan itu ditunda meski adanya ketidaksetujuan di Washington tentang apa yang seharusnya dipublikasikan.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2014, 09:21 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 09:21 WIB
Interogasi `Brutal` CIA Terkuak
Penyelidikan komisi intelijen Senat AS menemukan dugaan bahwa para agen CIA menggunakan metode interogasi brutal yang ternyata sia-sia.

Liputan6.com, Washington - Keamanan di fasilitas AS di seluruh dunia ditingkatkan menjelang penerbitan laporan yang akan mengungkap rincian interogasi Dinas Rahasia AS (CIA).

"Kedutaan besar dan perwakilan AS lainnya mengambil tindakan kewaspadaan di tengah sejumlah indikasi akan risiko yang besar," kata seorang juru bicara Gedung Putih seperti dikutip BBC, Senin (9/12/2014).

Kesimpulan setebal 480 halaman dari laporan Senat itu akan dirilis pada hari ini, Selasa waktu setempat. Laporan itu diduga akan memuat detail kampanye kontra Al-Qaeda oleh CIA pasca-serangan 11 September.

Selain merinci metode-metode kontroversial yang digunakan oleh agen CIA dalam upaya menggali informasi dari tersangka bernilai tinggi, laporan itu juga diperkirakan menyatakan bahwa interogasi dengan kekerasan gagal memberikan hasil yang diinginkan.

Publikasi laporan itu ditunda meski adanya ketidaksetujuan di Washington tentang apa yang seharusnya dipublikasikan. Keseluruhan laporan setebal 6.000 halaman yang dibuat oleh Komite Intelijen Senat itu tetap bersifat rahasia.

Presiden Barack Obama menghentikan program interogasi CIA ketika ia mulai menjabat pada 2009 dan mengakui bahwa metode yang digunakan untuk menginterogasi tawanan Al-Qaeda termasuk penyiksaan.

Selama masa jabatan Presiden George W Bush, operasi CIA melawan Al-Qaeda, yang dikenal di lingkungan internal sebagai Rendition, Dention and Interrogation, berhasil menangkap dan memenjarakan 100 tersangka teroris di lokasi-lokasi hitam di luar AS. (Ado)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya