Liputan6.com, Beijing - Ratusan juta orang di China diperkirakan melakukan perjalanan pulang kampung tahunan massal, untuk merayakan Tahun Baru China yang dikenal dengan Imlek. Saking banyaknya masyarakat negeri Tiongkok mudik, bahkan kondisi itu disebut-sebut migrasi manusia tahunan terbesar di dunia.
"Sekitar 3 miliar orang akan melakukan perjalanan selama periode 40 hari," demikian dilaporkan kantor berita Xinhua seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/2/2015).
Saat masa itu tiba, transportasi apapun padat. Pesawat, kereta api, mobil, bahkan motor penuh sesak. Menurut data resmi pemerintah dilansir dari South China Morning Post, diprediksi 2,4 miliar orang memenuhi jalan, 295 juta lainnya di kereta api dan ada 47,5 juta perjalanan pesawat dalam periode 40 hari antara 4 Februari hingga 16 Maret.
Advertisement
Masyarakat China merayakan libur panjang yang dikenal sebagai Golden Week yang resmi berakhir pada 24 Februari. Orang-orang telah melakukan perjalanan sebelum dan sesudah liburan.
Momen tersebut juga dikenal sebagai Festival Musim Semi, di mana dimulai dengan kegiatan makan besar bersama yang disebut sebagai makan malam reuni. Tepatnya pada Rabu atau saat Malam Tahun Baru.
Lalu keluarga kemudian saling mengunjungi rumah kerabat.
Tak hanya di China, festival tersebut juga dirayakan di tempat-tempat lain dengan populasi etnis Tionghoa, seperti Taiwan, Singapura dan Malaysia.
Tahun Baru Imlek juga ternyata dirayakan di Vietnam, di sana dikenal dengan istilah Tet, sedangkan di Korea Selatan disebut Seollal. (Tnt/Mut)