Liputan6.com, Jakarta - Cap Go Meh adalah perayaan yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perayaan ini menandai penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, dan jatuh pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan Tionghoa, atau dua minggu setelah Tahun Baru Imlek.
Nama 'Cap Go Meh' berasal dari dialek Hokkien, yang berarti 'malam ke-15'. Dalam bahasa Mandarin, perayaan ini dikenal dengan sebutan 元宵节 (Yuánxiāojié) atau Festival Lampion, serta 上元节 (Shàngyuánjié) atau Festival Hari Pertama.
Advertisement
Baca Juga
Sejarah dan Makna Cap Go Meh
Sejarah Cap Go Meh sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan ini berkaitan erat dengan tradisi merayakan malam purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek, yang melambangkan harapan dan kebahagiaan untuk tahun yang baru.
Advertisement
Dalam tradisi Tionghoa, purnama pertama di bulan pertama dianggap sebagai waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan bersyukur atas segala berkah yang telah diterima.
Mengutip laman Kemenag.go.id, perayaan Cap Go Meh juga dipahami sebagai saat sembahyang kepada Bumi (Di) atau sembahyang awal tanam (Shang Yuan/Siang Gwan atau Yuan Xiao/Gwan Siau).
Sembahyang Shang Yuan/Siang Gwan merupakan sembahyang syukur ke hadirat Tuhan karena pada Shang Yuan merupakan saat mulai diturunkannya berkah bagi kehidupan keselamatan dan kesejahteraan bagi segenap umat manusia melalui bumi. Oleh karena itu, saat Cap Go Meh juga dilakukan pengormatan kepada malaikat bumi.
Cap Go Meh juga merupakan waktu untuk merayakan kehidupan dan mengharapkan keberuntungan di tahun yang akan datang. Berbagai ritual dan tradisi dilakukan untuk memohon keselamatan dan berkah dari para dewa. Oleh karena itu, perayaan ini bukan hanya sekedar pesta, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang kuat.
Kegiatan Meriah dalam Cap Go Meh
Rangkaian kegiatan dalam perayaan Cap Go Meh sangat beragam dan meriah. Salah satu kegiatan yang paling umum adalah berdoa di kelenteng. Masyarakat Tionghoa akan berkumpul di kelenteng untuk memohon berkah dan keselamatan. Doa-doa yang dipanjatkan biasanya dipimpin oleh seorang pemuka agama yang akan memimpin ritual dengan khidmat.
Festival lampion juga menjadi ciri khas dalam perayaan ini. Masyarakat akan menggantungkan lentera berwarna-warni di rumah dan tempat-tempat umum. Lentera-lentera ini melambangkan harapan dan penerangan, serta menjadi simbol untuk mengusir kegelapan dan membawa keberuntungan. Selain itu, lentera-lentera ini juga menjadi daya tarik visual yang membuat perayaan semakin meriah.
Pertunjukan tradisional juga tidak boleh dilewatkan dalam perayaan Cap Go Meh. Atraksi seperti barongsai, tarian tradisional, serta musik Tionghoa menghiasi suasana perayaan. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang budaya Tionghoa yang kaya. Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan ini akan merasakan semangat dan kebersamaan yang kuat.
Advertisement
Makanan Khas Cap Go Meh
Makanan khas juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh. Berbagai hidangan lezat disajikan, seperti ketan yang diisi dengan pasta kacang, dan berbagai jenis kue tradisional lainnya. Makanan-makanan ini bukan hanya enak, tetapi juga memiliki makna simbolis. Misalnya, kue yang bulat melambangkan kebersamaan dan persatuan keluarga. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa makanan yang disajikan pada saat perayaan dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
Cap Go Meh telah menjadi bagian integral dari kekayaan budaya Indonesia, melibatkan partisipasi masyarakat luas, tidak hanya dari etnis Tionghoa, tetapi juga masyarakat lainnya. Perayaan ini menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan saling mengenal antarbudaya. Banyak daerah di Indonesia, terutama yang memiliki komunitas Tionghoa yang besar, merayakan Cap Go Meh dengan meriah.
Kesimpulan
Cap Go Meh bukan sekadar perayaan, melainkan juga merupakan refleksi dari budaya dan tradisi yang kaya. Dengan berbagai kegiatan meriah, doa, dan sajian makanan khas, perayaan ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Semangat kebersamaan dan harapan akan keberuntungan di tahun yang baru menjadi inti dari perayaan ini. Mari kita lestarikan dan rayakan Cap Go Meh sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)