Pendirian Monumen Pilot AS di Rumania Bikin Warga Marah

Sekelompok anggota masyarakat di Bukarest, ibukota Rumania, mengecam keberadaan dua monumen penghormatan kepada para pilot Amerika Serikat.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 04 Jun 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2015, 08:00 WIB
Kemarahan Terhadap Pendirian Monumen di Romania
Sekelompok anggota masyarakat di Bucharest, ibukota Romania, mengecam keberadaan dua monumen penghormatan kepada para pilot Amerika Serikat.

Liputan6.com, Bucharest Sekelompok anggota masyarakat di Bukarest, ibukota Romania, mengecam keberadaan dua monumen penghormatan kepada para pilot Amerika Serikat terkait dengan pemboman kota itu pada Selasa, 4 April 1944.

Dilansir Active News Romania, Kamis (4/6/2015) pada saat pemboman oleh pihak Angkatan Udara Amerika Serikat itu, sebanyak 2942 penduduk Bukarest kehilangan nyawanya. Belum lagi 2.126 orang yang luka-luka. Saat penyerangan, pihak Amerika Serikat kehilangan 10 pesawat pembomnya. 

Para korban meninggal dikuburkan secara massal dalam kuburan yang sedianya akan diberi nama “4 April”, namun dicegah oleh pemerintahan komunis di masa lalu.

Kejadian tragis pada Selasa siang itu menghancurkan sasaran-saran sipil, terutama di kawasan Stasiun Utara dan pusat kota. Padahal, pepeperangan di Romania sudah reda di akhir Maret 1944. Dengan demikian, sejumlah pihak memandang serangan itu sebagai hal yang sia-sia dan hanya menimbulkan korban yang tidak perlu.

Karenanya, pendirian dua monumen penghargaan kepada para pilot Amerika Serikat yang terletak di Cişmigiu (diresmikan pada 2002) dan Taman Kiselev (diresmikan pada 2007) itu mengundang kemarahan.

Serangan itu dilakukan oleh 220 pesawat pembom B-17 Flying Fortress dan 93 pesawat pembom B-24 Libertador yang diberangkatkan dari Italia. Serangan itu hanya permulaan.

Sesudahnya, datang lagi serangan-serangan pemboman oleh Amerika Serikat dan Inggris yang diiringi oleh 1.830 pesawat tempur. Sebagai akibatnya, 5.524 warga meninggal, 3.373 menderita luka-luka, dan 47.974 warga kehilangan tempat tinggalnya.

Sebanyak 3.473 rumah rusak sebagian terkena bom, sebanyak 401 rumah luluh lantak, dan 2.305 rumah terbakar. Untuk mempertahankan ibukota, saat itu dipasang pertahanan anti-udara dan perlawanan menggunakan hanya 601 pesawat tempur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya