Liputan6.com, Washington - Makin merajalelanya 'kiprah' kebrutalan ISIS membuat Presiden AS Barack Obama melakukan berbagai cara untuk memberangusnya. Setelah mengirimkan bala bantuan pasukan, kali ini suami Michele Obama itu menggelar sayembara untuk mencari 'biang' kelompok militan tersebut.
Dana hingga US$18 juta atau sekitar Rp 234 miliar itu sengaja digelontorkan, sebagai imbalan informasi yang dapat mengantarkan AS pada lokasi keberadaan 4 pemimpin senior ISIS.
"Melalui program Rewards for Justice, Departemen Luar Negeri (Deplu) AS akan membayar hingga US$7 juta sekitar Rp 91 miliar bagi informasi mengenai Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli. Lalu hingga US$5 juta setara Rp 65 milar, untuk informasi mengenai Abu Mohammed al-Adnani dan Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili," ungkap Kementerian Luar Negeri AS seperti dikutip dari VOA News, Rabu (6/5/2015).
"Hingga US$3 juta sekitar Rp 39 miliar untuk informasi bagi Tariq Bin-al-Tahar Bin al Falih al-'Awni al-Harzi," tambah kementerian tersebut.
Menurut Deplu AS, Qaduli adalah seorang pemimpin senior ISIS yang sebelumnya bergabung dengan kelompok afiliasi Al-Qaeda di Irak. Sementara Adnani adalah juru bicara resmi grup militan tersebut.
Sedangkan sosok Batirashvili diketahui sebagai komandan tempur di sebelah utara Suriah, lalu Harzi adalah pemimpin kelompok ISIS di daerah perbatasan antara Suriah dan Turki. (Tnt/Mut)