Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang melewati jalan-jalan ini setiap tahunnya. Namun, tak banyak dari mereka yang sadar, aspal hitam dan trotoar yang diinjak ternyata menyimpan kisah tak terduga, bahkan rahasia yang tak terungkap.
Ada bagian batu nisan yang dijadikan trotoar dan tembok, pesan misterius, bahkan kisah tentang salah satu alat eksekusi mati paling mengerikan di dunia guillotine, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au Sabtu (1/8/2015);
1
Paris
Bangunan Prison de la Roquette, penjara kuno yang berdiri tahun 1830-1899 kini berubah menjadi jalanan aspal yang populer di Kota Paris, Prancis.
Jeruji besi dan tembok tebal hotel prodeo itu telah dihancurkan 100 tahun lalu. Namun, bukan berarti ia musnah. Masih ada jejak keberadannya yang tertinggal di atas aspal.
Pada pandangan pertama, kelima tanda itu seperti bekas tembelan jalan. Namun, sejatinya itu adalah batu granit kuno, yang dulu menjadi lokasi di mana alat eksekusi mati guillotine didirikan.
Setidaknya 69 kepala yang dipisahkan dari raga hanya dengan sekali tebas di depan umum.
Guillotine meraih puncak ketenaran saat Revolusi Prancis (1789-1799). Alat eksekusi ini dinamai sesuai nama ahli fisika Prancis, Joseph-Ignace Guillotin. Dia bukan penemunya, melainkan sosok yang menyebut cara eksekusi mati semacam itu adalah yang paling 'manusiawi'.
Sepanjang Revolusi Prancis, lebih dari 10 ribu dipancung dengan guillotine. Termasuk Ratu Prancis, Louis XVI dan istrinya yang memikat, Mary Antoinette.
Guillotine digunakan terakhir kali sebagai sarana eksekusi mati di Prancis pada 10 September 1977.
Advertisement
2
Polandia
Selama Perang Dunia II dan beberapa tahun setelahnya, batu nisan di makan Yahudi atau matzevots dibawa Nazi dan digunakan sebagai paving jalan dan memperbaiki dinding di Polandia.
Lembaga nirlaba Matzeva Project meluncurkan kampanye untuk merestorasi sekitar 1 juta nisan yang masih tersembunyi di penjuru negara.
"Proyek ini akan mengungkap matzevas dan menemukan kisah-kisah tentang Yahudi yang masih tersembunyi di bangunan-bangunan kota dan desa," kata organisasi itu.
Kisah-kisah sedih yang tersembunyi itu akan diungkap. "Mayoritas dari 1.200 pemakaman tua Yahudi di Polandia telah dihancurkan, dibaikan, dan terlupakan," tambah mereka.
"Namun, matzevots atau batu nisan itu masih abadi. Setidaknya dalam kenangan."
Gerakan itu sukses membuat pihak Warsawa kembali membangun 1.000 batu nisan yang 'disalahgunakan' yang digunakan dalam pembangunan taman kota, termasuk untuk batu pijakan atau peneduh.
3
Mexico City
Sejumlah pengunjung di Mexico City, Meksiko dibuat bingung dengan kehadiran lingkaran hijau dan tanda panah putih di sebuah jalan setapak.
Empat tanda putih menunjuk pada bulatan putih di tengah lingkaran hijau.
Bentuknya memang tak biasa, namun tanda itu adalah penanda punto de reunion, atau lokasi berkumpul (meeting point) -- titik evakuasi bagi warga penghuni bangunan sekitarnya, jika gempa mengguncang.
Mexico City, area perkotaan terbesar keenam di dunia didirikan di bekas Kota Tenochtitlan, yang dihuni Suku Aztec.
Mojdeh Hojjati, seorang pemandu wisata, mengatakan bahwa tanda tersebut hanya untuk membuat jalanan lebih menarik. Pelengkap pemandangan.
Namun, seorang dokter di ibukota Meksiko itu mengatakan bahwa rumah sakitnya secara teratur melakukan latihan evakuasi diri, memanfaatkan tanda tersebut.
Advertisement
4
Benua Amerika
Ratusan plakat misterius muncul di area perkotaan di Amerika Serikat dan Amerika Selatan sejak 1980-an. Tak ada yang tahu pasti apa pesan di baliknya. Namun, seperti dilaporkan MentalFloss, kebanyakan memuat pesan yang sama.
“TOYNBEE IDEA
“IN KUBRICK’S 2001
“RESURRECT DEAD
“ON PLANET JUPITER”
Diyakini, tulisan '2001' merujuk pada film 'Stanley Kubrick’s 2001: A Space Odyssey' yang mengisahkan perjalanan ke Planet Yupiter.
Namun masih jadi perdebatan soal maksud di balik istilah 'Toynbee'. Ada yang berpendapat itu diambil dari nama sejawaran Inggris Arnold Toynbee. Lainnya menduga itu merujuk pada cerita pendek fiksi sains 'The Toynbee Convector' karya Ray Bradbury.
Sejumlah teori konspirasi pun merebak. Bahkan sampai memicu pembuatan dokumenter investigatif pada 2001.
Namun, misteri plakat itu belum juga terkuak. Justru kemunculannya makin banyak dalam beberapa tahun belakangan, termasuk versi tiruannya.
5
Manchester
'M-blem' adalah sebutan bagi logo berbentuk 'M' milik Transport for Greater Manchester, yang diperkenalkan pada 1974.
Logo itu dilukis dengan cat semprot di sejumlah lokasi di sekitar kota. Salah satunya, di luar Stasiun Newhey Metrolink.
Gunanya, untuk menandai lokasi penting jaringan transportasi publik.
Advertisement
6
Manhattan
Mozaik segitiga yang memuat tulisan bernada marah bisa ditemukan di persimpangan 7th Avenue dan Christopher Street di Manhattan, Amerika Serikat.
"Properti of The Hess Estate which has never dedicated for public purpose," begitu tulisannya.
Penanda itu sudah ada sejak 1910. Kala itu terjadi sengketa tanah antara warga bernama David Hess dengan Pemerintah New York City yang berniat memperluas jaringan kereta bawah tanah.
Alkisah, tanah milik Hess melayang, hanya menyisakan area secuil, seluas segitiga yang memuat pernyataan marahnya itu. "Ini bukan area publik!" (Ein/Rmn)