Sehari Setelah Dikebumikan, Wanita Ini Teriak dari Peti Matinya

Seorang wanita yang telah dinyatakan meninggal dunia terbangun dan teriak dari dalam peti matinya di Honduras.

oleh Dinda Sulistyowati Pranoto diperbarui 27 Agu 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 12:00 WIB
Sehari Setelah Dikebumikan, Wanita Ini Bangun dari Peti Matinya
Warga mencoba membongkar makam itu setelah mendengar si gadis berteriak dari dalam makam.

Liputan6.com, Honduras Seorang perempuan muda yang diyakini telah meninggal dunia dan sudah terkubur selama satu hari, tiba-tiba terbangun dan menjerit dari dalam petinya.

Sebuah rekaman video memperlihatkan anggota keluarga Neysi Perez bersama warga kota La Entrada di wilayah Barat Honduras, dengan panik berusaha menghancurkan makam beton di mana Neysi dimakamkan.

Mengejutkan, kerabat mengklaim mereka mendapati jendela kaca peti mati hancur dan ujung jari perempuan berusia 16 tahun itu memar.

Sementara petugas medis berusaha keras untuk menghidupkan kembali perempuan itu, mereka tidak berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan. Neysi kemudian dikuburkan di makam yang sama.

"Saya mendengar suara dari dalam makam. Saya dengar suara memukul, lalu saya mendengar suara teriakan meminta pertolongan," kata suami Neysi, Rudy Gonzales, kepada stasiun televisi Primer Impacto.

Dilansir dari news.com, Neysi Perez tengah mengandung tiga bulan saat ia dilaporkan kehilangan kesadaran pada tengah malam di rumahnya di kota La Entrada. Tidak jelas mengapa ia bisa sampai jatuh pingsan, namun ketika mulutnya mulai berbusa, orangtuanya mengira putrinya kerasukan roh jahat.

Setelah pastor setempat melakukan upacara pengusiran setan, barulah Neysi dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sudah tak bergerak. Tiga jam kemudian, dokter menyatakan Neysi telah meninggal dunia. Neysi kemudian dimakamkan dengan mengenakan gaun pengantinnya.

Tragedi... Neysi Perez dimakamkan dengan gaun pengantinnya.

Sehari setelah Neysi dimakamkan, Rudy Gonzales mengunjungi makam sang istri. Saat itulah Rudy mengklaim mendengar teriakan istrinya dari dalam liang lahat.

Setelah berhasil dikeluarkan dari makam dan petinya, Neysi langsung dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, semuanya terlambat, dokter untuk kedua kalinya menyatakan perempuan itu meninggal dunia.

Mengenai kasus ini, para dokter menduga jantung Neysi berhenti sementara akibat mengalami serangan panik atau cataplexy, yaitu sebuah kondisi ketika fungsi-fungsi otot hilang karena dipicu tingkat stres yang terlalu tinggi. Kemungkinan Neysi meninggal di duga karena mati lemas saat dia terbangun dari peti mati.

"Setelah kami berhasil mengeluarkannya dari kubur, saya meletakkan tangan saya di tubuhnya. Dia masih hangat, dan saya merasakan jantungnya berdetak lemah," ujar Carolina Perez, sepupu Neysi.

"Dia memiliki goresan di dahinya dan memar pada jari-jarinya. Sepertinya dia telah berusaha keras untuk keluar dari peti mati dan melukai dirinya sendiri," tambahnya. (Dsu)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya