Liputan6.com, New Delhi- Perusahaan penerbangan memiliki persyaratan tertentu terkait izin berdinas bagi para awaknya. Air India, misalnya, melakukan pengukuran angka Body Mass Index (BMI), sebagai syarat bagi para awak kabin penerbangan.
Dikutip dari The Telegraph, Selasa (15/9/2015), tahun lalu Air India mengeluarkan peringatan kepada 600 orang dari keseluruhan awak kabin penerbangannya yang berjumlah 3.500. Peringatan itu dimaksudkan supaya para kru mengurangi berat badan dalam jangka waktu 6 bulan, atau mereka akan dilarang dinas di udara dan menjadi awak darat.
Baca Juga
Sekarang, penerbangan itu mengupayakan pemindahan tugas 130 orang awak kabin ke 'darat'. Karena angka BMI mereka masih di atas yang ditetapkan perusahaan.
Advertisement
BMI adalah takaran lemak tubuh yang dikaitkan dengan tinggi dan berat seseorang.
Perusahaan penerbangan itu mengatakan, BMI 'wajar' bagi para pramugari adalah antara 18 dan 22. Yang dimaksud dengan 'kelebihan berat' adalah BMI antara 22 dan 27, sedangkan 'gemuk' adalah angka BMI di atas 27. Bagi awak kabin pria, kisarannya adalah 18 hingga 25, lalu 25 hingga 30, dan kemudian angka BMI di atas 30.
Setelah pengujian terhadap para awak pada tahun lalu, ada 600 orang yang kedapatan kelebihan berat dan gemuk, sehingga dinyatakan tidak laik untuk dinas terbang. Mereka kemudian diminta melakukan pemeriksaan klinis serta menurunkan berat badan melalui diet, perubahan gaya hidup, dan berolahraga selama berada di bawah pengawasan.
Pejabat Air India di Calcutta mengatakan kepada The Telegraph, "orang yang lebih bugar memberikan tanggapan lebih cepat dan lebih berdayaguna dalam keadaan darurat."
Ini bukan pertama kalinya Air India melakukan hal ini. Pada tahun 2009, penerbangan itu merumahkan 10 awak pesawat yang gagal menurunkan berat badan.
Pada 2013, Air India mengatakan bahwa penugasan para awak kabin wanita menghemat sekitar Rp 7,3 miliar per tahun untuk biaya keseluruhan. Karena berat pramugari lebih ringan kira-kira 15 hingga 20 kilogram daripada pramugara.
Namun demikian, Serikat Awak Kabin Air India memandang pelarangan 130 awak kabin tersebut sebagai mengada-ada. (Tnt)