Liputan6.com, Tokyo - Kultur pemakaian telepon seluler di Jepang selalu unggul beberapa langkah dibandingkan negara-negara Barat. Pemakaian emoji misalnya jadi contoh yang paling populer.
Kendati demikian, penggunaan gadget tersebut secara berlebihan bisa berdampak buruk. Bahkan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga
Guna memberikan peringatan dampak negatif terhadap para pengguna smartphone atau ponsel pintar, operator telepon seluler terkemuka di Jepang, NTT Docomo pun menggarap sebuah iklan. Bertemakan pendekar tersohor di negara tersebut: samurai.
Advertisement
Video tersebut sekaligus mengampanyekan koreksi kebiasaan buruk dalam pemanfaatan teknologi. Melalui tayangan itu pengguna ponsel dimbau agar tidak berjalan sambil menatap layar.
Rekaman berjudul "Smartphone Samurai Parade" yang dimuat di Mashable dan dikutip Rabu (9/12/2015), menggunakan tampilan visual Jepang pada masa lalu.
Tak hanya demi menjaga kesopanan dan kehormatan di tempat umum, pemakaian ponsel secara berlebuhan bisa jadi perkara hidup dan mati.
Video itu di awali dengan aksi sekumpulan samurai yang sedang menggunakan ponsel. Mereka terus berjalan, namun mata mereka terpaku menatap layar gadgetnya. Layaknya zombie, mereka pun bertabrakan satu sama lain, mengalami kecelakaan fatal, dan ditaklukkan oleh ninja.
Baca Juga
Walau terkesan jenaka, dari video ini ditampilkan beberapa statistik mencengangkan terkait penggunaan ponsel di Jepang. 66% tercatat orang kerap bertabrakan saat menggunakan ponsel, sementara 3,6% lainnya dilaporkan terjatuh dari peron kereta saat berjalan sambil berkirim pesan.
Iklan ini ditutup dengan peringatan serius yang mengajak penonton untuk memperhatikan langkah saat berjalan. Karena berjalan sambil menggunakan ponsel itu berbahaya!
Permasalahan ini sudah demikian seriusnya di Jepang, bahkan perusahaan kereta komuter JR East baru-baru ini mencantumkan peringatan keras terkait penggunaan ponsel di dinding-dinding stasiun hingga di tisu toilet.
Peringatan ini didukung oleh kebanyakan operator telekomunikasi di Jepang termasuk Docomo, Softbank dan KDDI.
Peringatan Docomo terhadap pengguna ponsel di Jepang ini mungkin akan ditiru oleh produsen ponsel pintar di Amerika Serikat. Sebab menurut penelitian tahun 2013 oleh Ohio State University, sekitar 2 juta kasus orang di negeri pimpinan Obama itu -- hingga tahun 2010 --cedera karena penggunaan ponsel sambil berjalan.