28-12-1999: Niyazov Menjadi Presiden Seumur Hidup di Turkmenistan

Niyazov menjadi diktator yang kerap mengeluarkan peraturan aneh. Salah satunya dilarang memanjangkan jenggot bagi laki-laki di negaranya.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 28 Des 2015, 06:06 WIB
Diterbitkan 28 Des 2015, 06:06 WIB
Saparmurat Niyazov
Saparmurat Niyazov

Liputan6.com, Turkmenistan - Pemimpin diktator Turkmenistan, Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama sekaligus presiden seumur hidup di negara pecahan Uni Soviet itu.

28 Desember 1999, atau 16 tahun silam, Niyazov mengangkat dan mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden seumur hidup. Artinya, Turkmenistan akan terus dikuasainya. Tak akan ada yang menggantikannya hingga ia meninggal dunia.

Keputusan menjadi presiden seumur hidup ia lakukan setelah sekitar delapan tahun menjadi presiden Turkmenistan. Demikian seperti dimuat BBC.

Niyazov mulai dikenal di Turkmenistan sejak menjabat Sekretaris Pertama Partai Komunis Turkmenistan sejak 1985. Saat itu, ia menyebut dirinya sebagai "Serdar Saparmurat Turkmenbashi yang Agung atau Turkmenbashi" atau bila diartikan menjadi "Pemimpin Bangsa Turkmen".

Saat berkuasa, Niyazov membuat negaranya menjadi salah satu bekas negara Uni Soviet yang paling kaku. Semua harus tunduk kepada sang presiden. Siapa pun yang membangkang dan mengkritiknya langsung ditangkap dan dihukum. Pers pun dibungkam.


Selama itu pula, foto dan patungnya dipasang di seluruh pelosok negeri. Salah satunya patung emas yang berputar untuk menghadap matahari di Ashgabat.

Niyazov menetapkan sejumlah larangan untuk negara dengan penduduk 5 juta orang itu. Seperti larangan mendengarkan radio di mobil, merokok di tempat umum dan larangan anak remaja berjenggot.

Selain itu, Niyazov juga mengganti nama bulan Januari dengan namanya. Tidak hanya itu, namanya juga disematkan untuk nama sebuah pelabuhan, tanah-tanah peternakan, unit-unit militer, bahkan sebuah meteorit.

Dia adalah pengarang buku Rukhnama ("Buku Jiwa") yang menjadi buku bacaan wajib di sekolah. Setiap pagi anak-anak harus mengucapkan janji kesetiaan kepadanya.

Niyazov juga dikenal sebagai pemimpin yang terlihat hebat di mata dunia. Ia membangun masjid terbesar di Asia Tengah yang disebut "Semangat Turkmenbashi" dengan biaya lebih dari US$ 100 juta.

Menurut pengamat politik di Asia Tengah, Michael Hall, dengan sistem yang dibentuk Niyazov, kondisi Turkmenistan dinilai hancur, terutama di sekotar pendidikan, kesehatan, dan sosial.

"Ini semua terjadi karena efek Niyazov yang mengatur semua lini pemerintahan, baik itu politik, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi diatur dengan hukum yang mutlak," ujar Hall, seperti dimuat BBC.

21 Desember 2006, Saparmurat Niyazov meninggal dunia karena serangan jantung setelah 15 tahun berkuasa. Perdana Menteri Gurbanguly Myalikgulyyevich Berdymukhamedo kemudian mengambil alih kekuasaan sementara dan menggelar pemilu. Sejak itu, Turkmenistan berubah dari otokratis menjadi demokratis.

Sejarah lain mencatat pada 28 Desember 1895 merupakan hari cikal bakal film layar lebar. Dengan menggunakan cinematographe (proyektor film) mereka, Lumiere Bersaudara memperlihatkan gambar bergerak kepada penonton berbayar untuk pertama kalinya di dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya