Liputan6.com, Athena - Api Olimpiade Brasil 2016 sudah dinyalakan di Yunani selatan dengan sinar matahari. upacara penghidupan obor itu digelar pada Kamis 21 April waktu setempat.
Ritual ini sudah dilakukan sejak Olimpiade Berlin 80 tahun lalu, dengan upacara di Olympia, tempat penyelenggaraan Olimpiade lebih dari 1.000 tahun lalu.Â
Baca Juga
Bintang terkenal Yunani, Katerina Lehou, mendapat kehormatan untuk menyalakan api dengan aksi berdoa kepada Apollo -- Dewa Yunani untuk cahaya dan musik.
Advertisement
Baca Juga
Dengan mengenakan jubah panjang, dia menyalakan api selama beberapa detik dengan menggunakan kaca pembesar untuk menangkap sinar matahari.Â
Dia kemudian menyerahkan obor kepada juara senam dunia asal Yunani, Eleftherios Petrounias, yang mendapat giliran pertama untuk membawanya.
Dari Yunani, obor akan dibawa berkeliling ke beberapa negara secara estafet oleh sekitar 12.000 pelari internasional untuk acara pembukaan di Rio de Janeiro pada 5 Agustus mendatang.
Ketua Pelaksana Olimpiade Brasil, Carlos Nuzman, mengatakan Olimpiade akan menyatukan Brasil yang sedang dilanda krisis ekonomi dan politik.
"Penyalaan obor membawa pesan yang bisa dan akan mempersatukan Brasil, sebuah negara yang tengah dirundung masalah demi masa depan yang lebih cerah," tutur Nuzman.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach mengatakan api itu pengingat abadi bahwa mereka sama-sama manusia meski Brasil tengah dirundung kesulitan.
"Rio de Janeiro ... akan memberikan sebuah tontonan untuk menampilkan yang terbaik dari jiwa manusia. Dalam beberapa minggu, orang-orang Brasil antusias akan menyambut dunia dan memukau kita dengan sukacita hidup mereka dan semangat mereka untuk olahraga," jelas Bach seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/4/2016).
Obor itu rencananya akan estafet di Yunani, melewati Kota Marathon serta sebuah kamp untuk pengungsi dan migran di Athena, selama 6 hari.
"Sebelum tiba di Amerika Selatan," kata Komite Olimpiade Internasional.
Obor itu dijadwalkan tiba di Brasil pada 3 Mei dan berkeliling di seluruh negeri, melalui ratusan kota dan desa-desa di setiap negara bagian Brasil.
Presiden Brasil, Dilma Rousseff, terpaksa membatalkan kunjungan ke Olympia karena sedang menghadapi proses pelengserannya di Kongres.