Liputan6.com, Kairo - Seorang hakim Mesir membatalkan putusan pemerintah untuk menyerahkan dua pulau yang terletak di Laut Merah, Tiran dan Sanafir ke Arab Saudi. Sebelumnya, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi sempat mengumumkan bahwa kedua pulau itu akan berpindah tangan pada saat kunjungan Raja Arab Saudi Salman.
Pernyataan al-Sisi tersebut mengundang kemarahan rakyat Mesir. Akibatnya, ratusan orang ditangkap ketika melancarkan aksi protes. Namun kebanyakan dari mereka kemudian dibebaskan atau dikurangi masa tahanannya. Demikian seperti dilansir BBC, Rabu (22/6/2016).
Al-Sisi dituduh melanggar konstitusi dan 'menjual' kedua pulau itu dengan imbalan paket bantuan senilai miliaran dolar yang akan diberikan oleh Arab Saudi. Namun Presiden Mesir itu bersikeras bahwa Tiran dan Sanafir adalah milik Arab Saudi.
Batalnya transfer dua pulau tersebut ke Arab Saudi diumumkan oleh Dewan Negara Mesir -- pengadilan administratif. Mereka menegaskan, pembatalan perjanjian perbatasan maritim antara Kairo dan Riyadh.
Perjanjian perbatasan maritim antar-kedua negara ditandatangani pada awal 2016. Namun banyak rakyat Mesir yang tidak senang dengan kesepakatan tersebut.
Sejak saat itu pihak yang kontra dengan perjanjian turun ke jalan menyerukan penataan kembali inkonstitusional. Kemudian muncul tuduhan terjadi barter antara dua pulau itu dengan imbalan berupa paket bantuan dan serta investasi bernilai miliaran dolar dari Arab Saudi -- negara itu diketahui merupakan pendukung kuat al-Sisi.
Gugatan pembatalan terhadap kebijakan al-Sisi itu diajukan oleh sejumlah pengacara HAM terkemuka, salah satunya adalah mantan capres Mesir, Khaled Ali. Lalu ketika putusan menyebutkan bahwa kedua pulau itu tetap berada di bawah kedaulatan Mesir, mereka yang hadir di pengadilan bersorak gembira, meneriakkan 'pulau-pulau itu milik Mesir'.
Meski demikian, putusan pengadilan itu belum final karena pihak yang keberatan dapat mengajukan banding. Jika sudah disetujui oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha, maka putusan itu akan mengikat secara hukum.
Dalam sebuah siaran televisi, Otoritas Penuntutan Perkara Negara yang mewakili Pemerintah Mesir menolak putusan tersebut. Namun tidak disebutkan langkah apa yang selanjutnya akan ditempuh.
Tiran dan Sanafir merupakan dua pulau tak berpenghuni yang terletak di mulut Teluk Aqaba. Ini merupakan kawasan strategis di Laut Merah karena berbatasan dengan Israel, Yordania, Mesir, dan Arab Saudi. Atas permintaan Arab Saudi, Mesir telah menempatkan pasukannya di kawasan itu sejak 1950.
Pada 1956 dan 1982, kedua pulau itu sempat direbut Israel, meski akhirnya kembali diserahkan pada Mesir.
Pengadilan Mesir Batalkan Penyerahan Dua Pulau ke Arab Saudi
Kebijakan Presiden Mesir al-Sisi untuk menyerahkan Tiran dan Sanafir ke Arab Saudi dibatalkan oleh pengadilan administratif negara itu.
diperbarui 22 Jun 2016, 12:16 WIBDiterbitkan 22 Jun 2016, 12:16 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Maling di Bogor Kena Apes, Ditangkap Saat Kembali Ambil Motor yang Ditinggal Kabur
Fenomena 'Brain Drain', Pakar UGM Desak Hentikan Rekrutmen Kerja Jalur 'Ordal'
Mbah Moen Ungkap Fakta Jumlah Pintu Surga Sama dengan Anggota Sujud, Simak Penjelasannya
DPRD Minta Pemprov Jakarta Segera Mengecek Ketersediaan Elpiji 3 Kg Jelang Ramadan
Gak Ada Akhlak! Mahasiswa di Kupang Curi Uang Gereja untuk Kencani Wanita
Khawatirkan Nasib Anak Cucu Kelak, Ini yang Mesti Dilakukan Menurut Gus Baha
WNI Tewas Ditembak, DPR Minta Pemerintah Malaysia Tak Menutupi Kasus Ini
Nelayan Buru-Buru Cabut Bambu Bekas Budidaya Kerang Hijau, Khawatir Isu Miring Pagar Laut
Sederet Alasan Astronaut Tidak Bisa Mendarat di Saturnus
Bolehkah Puasa Rajab usai Peringatan Isra Mi'raj Berlalu? Simak Penjelasannya
4 Gadis Sumba Digerebek di Kamar Hotel, 2 Pasangan Kedapatan sedang Berhubungan Intim
5 Pemain yang Berpeluang Gabung Real Madrid di Januari 2025: Termasuk Incaran Manchester United